
Bias psikologis ini sangat umum terjadi dalam perdagangan nyata, terutama di pasar volatile tinggi.
Psikologi pasar sering kali berevolusi secara emosional dengan siklusnya. Hal ini dapat disederhanakan dalam tahap-tahap berikut ini:
Fase Harapan / Optimisme
Pasar menguat, lebih banyak peserta masuk, dan kepercayaan diri secara bertahap terbangun.
Fase Kegembiraan / Keserakahan
Keuntungan naik dengan cepat, banyak investor “mengejar rally” untuk memasuki posisi, dan harga terdorong ke level yang berlebihan.
Euforia / Puncak
Emosi memuncak, diyakini secara luas bahwa kali ini berbeda, dan rally tampaknya tidak ada habisnya. Risiko sangat tinggi pada saat ini.
Kewaspadaan / Kecemasan
Rally melambat, keraguan muncul, dan volatilitas meningkat. Investor mulai mencari cara untuk menjual atau mengambil keuntungan.
Panik / Menyangkal
Penurunan semakin cepat; ketakutan menyebar, dan banyak investor “memotong kerugian” atau keluar dari pasar sepenuhnya.
Putus Asa / Menyerah
Sebagian besar investor keluar dengan kerugian, dan kepercayaan pasar mencapai titik terendah.
Pesimisme / Kebingungan
Aktivitas perdagangan melambat, dan masyarakat umum kehilangan minat atau berhenti berpartisipasi di pasar.
Pemulihan / Harapan yang Bangkit Kembali
Pada tingkat harga yang rendah, investor yang cerdas atau sabar mulai membangun posisi, dan pasar secara bertahap rebound.
Siklus emosional ini berulang di pasar bull dan bear. Memahami proses ini membantu Anda tetap waspada pada level utama dan menilai waktu tren reversal secara akurat.
Kembangkan dan ikuti dengan ketat rencana perdagangan/investasi
Sertakan aturan yang jelas untuk masuk, keluar, dan stop-loss. Ini memungkinkan Anda untuk bertindak berdasarkan logika, bukan emosi saat tekanan melanda.
Masuk dan keluar dari posisi secara bertahap
Hindari gerakan all-in atau all-out untuk mengurangi dampak dorongan emosional pada operasi Anda.
Atur mekanisme stop-loss dan take-profit
Mengotomatiskan proses ini untuk meminimalkan gangguan dari emosi subjektif.
Tinjau perdagangan secara teratur dan catat emosi Anda
Dokumentasikan kondisi psikologis, motivasi, dan penyimpangan apa pun dari rencana Anda untuk setiap perdagangan. Ini membantuk meningkatkan kesadaran diri.
Menjaga rasionalitas dan kesabaran
Hindari terburu-buru untuk mendapatkan keuntungan cepat atau bertindak berdasarkan emosi; selalu usahakan untuk melakukan perdagangan dalam keadaan pikiran yang tenang.
Mengalihkan perhatian atau menjeda perdagangan
Jika Anda mengalami kerugian terus menerus atau merasa terlalu bersemangat, menjauhlah dari pasar sementara waktu untuk menenangkan diri.
Memantau informasi makro dan indikator sentimen
Lacak metrik seperti indeks ketakutan pasar, skor sentimen komunitas, dan tren opini publik sebagai referensi untuk psikologi pasar.
Pasar tidak hanya digerakkan oleh penawaran, permintaan, dan nilai intrinsik, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh emosi pesertanya. Bias psikologis umum seperti ketakutan, keserakahan, FOMO, dan penghindaran kerugian sering kali menyebabkan keputusan perdagangan yang buruk. Sentimen pasar berfluktuasi mengikuti siklus, yang tercermin dalam perilaku harga seperti volatilitas ekstrem, breakout palsu, dan reaksi terhadap level psikologis. Oleh karena itu, investor perlu merancang mekanisme dan strategi mental untuk mengandalkan pengaruh emosional, yang pada akhirnya meningkatkan stabilitas kinerja perdagangan mereka.