Berachain Tersandung Skandal Hak Istimewa! Hedge Fund Brevan Howard Nikmati Klausul "Pengembalian Dana Penuh" Eksklusif

L1 blockchain Berachain terungkap memberikan klausul khusus “pengembalian dana penuh dalam satu tahun” secara diam-diam kepada Nova Digital, dana di bawah hedge fund global terkenal Brevan Howard, dalam pendanaan putaran B. Investor dapat meminta pengembalian dana tunai sebesar 25 juta dolar AS jika performa BERA buruk. Pengacara senior kripto memperingatkan bahwa kontroversi pengungkapan informasi ini diduga melanggar persyaratan anti-penipuan SEC.

Brevan Howard Nikmati Hak Pengembalian Dana Tanpa Risiko

(Sumber: UnchainedCrypto)

Dokumen yang diperoleh Unchained mengungkap bahwa selama negosiasi pendanaan putaran B, Berachain menandatangani perjanjian investasi dengan Nova Digital di bawah Brevan Howard yang mencakup surat tambahan, memberikan dana tersebut hak pengembalian penuh sebesar 25 juta dolar AS hingga 6 Februari 2026. Ini berarti jika setelah TGE (Token Generation Event) Berachain performanya bagus, Nova dapat terus memegang dan menikmati keuntungan; jika performa BERA lemah, Nova dapat meminta pengembalian dana, menciptakan mekanisme keluar tanpa risiko yang tidak seimbang.

Pengacara senior kripto Gabriel Shapiro menunjukkan bahwa belum pernah ada klausul pengembalian dana setelah TGE dalam pendanaan kripto. Pengaturan seperti ini juga sangat langka di dunia venture capital tradisional, karena sepenuhnya bertentangan dengan prinsip dasar investasi berisiko: investor menanggung risiko demi potensi imbal hasil. Keluar tanpa risiko berarti Nova sebenarnya bukan investor, melainkan lebih seperti pemberi pinjaman dengan jaminan.

Menurut surat tambahan, Nova Digital harus menyetor 5 juta dolar AS ke Berachain dalam waktu 30 hari setelah TGE untuk dapat menggunakan hak pengembalian dananya, namun hingga kini belum diketahui apakah klausul tersebut telah dijalankan. Mekanisme 5 juta dolar AS ini mungkin dirancang untuk memastikan Nova benar-benar berniat menggunakan hak refund, bukan sekadar memegang opsi sebagai asuransi. Namun bagi Berachain, jika Nova benar-benar menggunakan hak refund, mereka harus membayar tunai 25 juta dolar AS dari cadangan, beban keuangan berat untuk proyek yang ekosistemnya sudah merosot.

Dari sudut pandang Nova, klausul ini sangat menguntungkan. Jika harga token Berachain naik, token yang dimiliki Nova akan meningkat nilainya; jika harga turun, Nova bisa mengembalikan token dan mendapat uang tunai, menghindari kerugian. Struktur “saya untung kamu rugi, saya rugi saya tidak rugi” seperti ini di dunia investasi disebut “asymmetric bet”, namun biasanya didapat investor melalui strategi yang dirancang dengan cermat, bukan diberikan langsung oleh pihak yang didanai.

Kontroversi Pengungkapan Informasi Diduga Melanggar Persyaratan Anti-Penipuan SEC

Dua investor putaran B mengatakan kepada Unchained bahwa mereka tidak diberitahu tentang hak pengembalian dana Nova. Shapiro mengingatkan, menurut persyaratan anti-penipuan Peraturan D SEC, meskipun tidak secara eksplisit menyebut perlu atau tidaknya mengungkapkan hak refund, pihak proyek tetap berkewajiban mengungkapkan semua informasi material kepada investor: “Jika saya seorang investor, seseorang mengajak saya berinvestasi di putaran ini, mereka bilang Brevan Howard adalah lead investor, tapi tidak memberitahu bahwa Brevan Howard punya hak refund penuh, saya sangat mungkin merasa telah disesatkan untuk investasi.”

Pandangan hukum ini menunjukkan masalah asimetri informasi yang serius. Ketika Berachain menggalang dana dari investor lain, menekankan “Brevan Howard sebagai co-lead investor”, ini secara alami membuat investor percaya bahwa institusi papan atas tersebut percaya pada proyek dan bersedia menanggung risiko yang sama. Namun, jika Brevan Howard sebenarnya memiliki mekanisme keluar tanpa risiko dan investor lain tidak mengetahuinya, penggalangan dana seperti ini bisa dianggap menyesatkan.

Menurut klausul “Most Favored Nation (MFN)”, jika Berachain tidak memberikan kondisi atau perlakuan yang sama pada investor lain, maka bisa berisiko wanprestasi. Klausul MFN adalah mekanisme perlindungan standar dalam pendanaan venture capital, yang mengharuskan pihak yang didanai memberi semua investor pada putaran yang sama kondisi terbaik yang ditawarkan. Jika satu investor mendapat perlakuan khusus, investor lain berhak menuntut perlakuan yang sama atau membatalkan perjanjian investasi.

Sebagai contoh, co-lead investor Framework Ventures, pada kuartal kedua tahun ini mengungkapkan memegang lebih dari 21 juta token dengan harga pokok 3,42 dolar AS, kini telah merugi lebih dari 50,8 juta dolar AS. Framework sebagai VC terkemuka di ranah kripto, besarnya kerugian menonjolkan keparahan anjloknya harga token Berachain. Ironisnya, Framework dan Brevan Howard sama-sama co-lead investor putaran B, namun yang satu rugi 50 juta dolar AS, yang lain mungkin bisa sepenuhnya keluar tanpa rugi.

Tiga Risiko Hukum Utama dalam Kontroversi Pengungkapan Informasi

Klausul Anti-Penipuan SEC: Tidak mengungkap informasi material dapat dianggap penipuan sekuritas

Pelanggaran Klausul MFN: Tidak memberikan semua investor kondisi terbaik yang sama dapat memicu tuntutan wanprestasi

Risiko Gugatan Perdata: Investor lain yang merugi dapat secara kolektif menggugat untuk ganti rugi

Token BERA Anjlok 65%, 367 Juta Dolar AS Keluar dari Ekosistem

Seiring ekosistem Berachain makin terpuruk: sepanjang 2025 dana keluar lebih dari 367 juta dolar AS, pengembang kunci sekaligus co-founder Dev Bear sudah keluar, bulan ini terdampak insiden bug Balancer hingga terpaksa hard fork, aktivitas komunitas dan harga token Berachain merosot tajam. Nova saat itu membeli BERA seharga 3 dolar AS per token, kini nilainya hanya sekitar 1,05 dolar AS, anjlok hampir 65%. Jika Nova meminta refund sekarang, mereka bisa langsung menghindari kerugian besar.

Arus keluar ekosistem sebesar 367 juta dolar AS merupakan sinyal yang sangat serius. Ini berarti protokol DeFi, penyedia likuiditas, dan pengguna menarik dana mereka secara besar-besaran dari ekosistem Berachain. Bagi blockchain baru, akumulasi dana ekosistem adalah indikator utama penerimaan pasar dan nilai jangka panjang. Skala arus keluar sebesar ini menunjukkan Berachain gagal memenuhi janji teknologinya atau memberikan peluang imbal hasil yang kompetitif.

Keluarannya Dev Bear makin memperburuk keadaan. Pengembang inti yang hengkang biasanya menandakan konflik internal besar atau arah teknis proyek mengalami kebuntuan. Insiden bug Balancer yang berujung hard fork dan downtime makin menghantam kepercayaan pasar. Bagi proyek blockchain, keamanan adalah syarat dasar, hard fork karena bug berarti sistem mengandung celah besar.

Co-founder anonim Berachain, Smokey the Bera, menanggapi dengan menulis: “Isi laporan tidak lengkap dan tidak akurat, sebagian berasal dari ‘mantan anggota tim yang tidak puas’.” Ia menegaskan Nova Fund milik Brevan Howard menggunakan syarat investasi yang sama dengan investor lain, surat tambahan itu untuk memenuhi kebutuhan kepatuhan Nova agar tidak terhambat secara strategis jika Berachain gagal TGE, bukan untuk menambal potensi kerugian pasca listing seperti yang disebutkan artikel.

Ia juga menekankan, Nova sebagai salah satu pemegang token terbesar Berachain, masih terus menyediakan likuiditas dan menambah posisi, serta tidak ada tindakan keluar seperti yang disinyalir laporan. Namun, pembelaan ini sulit menghapus keraguan sepenuhnya, karena meskipun tujuan surat tambahan adalah alasan kepatuhan, efek riilnya tetap memberi Nova mekanisme keluar tanpa risiko.