Negosiasi perdagangan AS-China telah mencapai konsensus awal, membuka jalan bagi kesepakatan potensial saat Presiden Donald Trump dan Xi bersiap untuk pertemuan berisiko tinggi mereka di Korea Selatan. Negosiator utama dari kedua belah pihak mengumumkan kerangka kerja setelah diskusi intens di Kuala Lumpur, yang membahas tarif, kontrol ekspor, dan isu-isu sengketa lainnya.
Perkembangan Kunci dalam Pembicaraan
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan negosiator Li Chenggang untuk putaran tatap muka kelima sejak Mei. Bessent menggambarkan hasilnya sebagai “kerangka kerja yang sangat sukses” untuk diskusi para pemimpin, mencakup tanah jarang, tarif fentanyl, kedelai, dan biaya pengiriman. Li Chenggang mengonfirmasi “konsensus awal” setelah pertukaran yang “terbuka dan mendalam”, dengan kedua belah pihak kini menjalani persetujuan domestik.
Perjanjian ini bertujuan untuk menghindari eskalasi, termasuk ancaman tarif 100% Trump terhadap barang-barang Cina sebagai balasan atas pembatasan ekspor Beijing terhadap mineral tanah jarang. Cina, pembeli kedelai terbesar AS, telah mengimpor setengah dari $24 miliar ekspor Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Bessent menyatakan optimisme untuk “pertemuan yang fantastis,” sementara Greer menekankan saling menghormati dan konsultasi yang setara.
Konteks Sejarah dan Taruhan
Pembicaraan ini dibangun di atas gencatan senjata yang rapuh dari masa jabatan pertama Trump, yang runtuh di tengah eskalasi yang berulang. Masalah seperti kekayaan intelektual, perbankan, pertanian, dan kontrol ekspor tetap menjadi pusat perhatian. Perjalanan Trump ke Asia, termasuk KTT ASEAN-AS, mengatur panggung untuk KTT pada hari Kamis. Sebuah kesepakatan dapat meredakan tekanan pada rantai pasokan global, menguntungkan industri dari produksi mobil hingga semikonduktor.
Implikasi untuk Pasar dan Seterusnya
Pasar bereaksi positif, dengan futures AS naik—Dow naik 0,66%, S&P 500 0,75%, Nasdaq 0,91%. Sebuah resolusi dapat menstabilkan perdagangan, mengurangi risiko inflasi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, para ahli memperingatkan bahwa gencatan senjata di masa lalu cepat runtuh, mempertanyakan daya tahan di tengah ketegangan yang terus berlanjut.
Singkatnya, kerangka AS-China menandakan kemajuan menuju de-eskalasi, tetapi pertemuan Trump-Xi akan menentukan apakah itu mengarah pada kesepakatan perdagangan yang langgeng.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Negosiasi Perdagangan AS-China: Kesepakatan Kerangka Muncul Menjelang KTT Trump-Xi
Negosiasi perdagangan AS-China telah mencapai konsensus awal, membuka jalan bagi kesepakatan potensial saat Presiden Donald Trump dan Xi bersiap untuk pertemuan berisiko tinggi mereka di Korea Selatan. Negosiator utama dari kedua belah pihak mengumumkan kerangka kerja setelah diskusi intens di Kuala Lumpur, yang membahas tarif, kontrol ekspor, dan isu-isu sengketa lainnya.
Perkembangan Kunci dalam Pembicaraan
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan negosiator Li Chenggang untuk putaran tatap muka kelima sejak Mei. Bessent menggambarkan hasilnya sebagai “kerangka kerja yang sangat sukses” untuk diskusi para pemimpin, mencakup tanah jarang, tarif fentanyl, kedelai, dan biaya pengiriman. Li Chenggang mengonfirmasi “konsensus awal” setelah pertukaran yang “terbuka dan mendalam”, dengan kedua belah pihak kini menjalani persetujuan domestik.
Perjanjian ini bertujuan untuk menghindari eskalasi, termasuk ancaman tarif 100% Trump terhadap barang-barang Cina sebagai balasan atas pembatasan ekspor Beijing terhadap mineral tanah jarang. Cina, pembeli kedelai terbesar AS, telah mengimpor setengah dari $24 miliar ekspor Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Bessent menyatakan optimisme untuk “pertemuan yang fantastis,” sementara Greer menekankan saling menghormati dan konsultasi yang setara.
Konteks Sejarah dan Taruhan
Pembicaraan ini dibangun di atas gencatan senjata yang rapuh dari masa jabatan pertama Trump, yang runtuh di tengah eskalasi yang berulang. Masalah seperti kekayaan intelektual, perbankan, pertanian, dan kontrol ekspor tetap menjadi pusat perhatian. Perjalanan Trump ke Asia, termasuk KTT ASEAN-AS, mengatur panggung untuk KTT pada hari Kamis. Sebuah kesepakatan dapat meredakan tekanan pada rantai pasokan global, menguntungkan industri dari produksi mobil hingga semikonduktor.
Implikasi untuk Pasar dan Seterusnya
Pasar bereaksi positif, dengan futures AS naik—Dow naik 0,66%, S&P 500 0,75%, Nasdaq 0,91%. Sebuah resolusi dapat menstabilkan perdagangan, mengurangi risiko inflasi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, para ahli memperingatkan bahwa gencatan senjata di masa lalu cepat runtuh, mempertanyakan daya tahan di tengah ketegangan yang terus berlanjut.
Singkatnya, kerangka AS-China menandakan kemajuan menuju de-eskalasi, tetapi pertemuan Trump-Xi akan menentukan apakah itu mengarah pada kesepakatan perdagangan yang langgeng.