AllScale Raih Pendanaan $5 Juta: Layanan Bank Stablecoin untuk UKM Akan Segera Bangkit?

Dalam 12 bulan terakhir, total volume transaksi on-chain stablecoin mencapai angka luar biasa sebesar 46 triliun dolar AS, tumbuh 106% dibandingkan tahun sebelumnya. Skala ini hampir setara dengan inti sistem perbankan AS—jaringan kliring ACH.

Di tengah sistem pembayaran lintas batas tradisional yang masih rumit dan mahal, sebuah bank digital stablecoin self-custody bernama AllScale telah menyelesaikan pendanaan seed round sebesar 5 juta dolar AS.

01 Di Balik Pendanaan: Mengincar “Super Individual” yang Diabaikan Keuangan Tradisional

Pada 8 Desember 2025, bank digital stablecoin self-custody AllScale mengumumkan keberhasilan menyelesaikan pendanaan seed round sebesar 5 juta dolar AS.

Pendanaan ini dipimpin bersama oleh YZi Labs, Informed Ventures, dan Generative Ventures, dengan partisipasi beberapa institusi investasi seperti Aptos Deep Mind, INP Capital, dan lainnya.

Ini bukan sekadar permainan modal biasa. AllScale memposisikan dirinya sebagai “bank baru stablecoin self-custody pertama di dunia.” Target penggunanya bukanlah perusahaan multinasional besar, melainkan kelompok besar yang selama ini diabaikan oleh sistem keuangan tradisional:

Di seluruh dunia, para pekerja lepas independen yang didukung AI, proyek Web3 dan organisasi DAO yang berkolaborasi secara terdistribusi, serta usaha kecil yang melakukan penjualan lintas negara di Amazon, Shopify.

Mereka didefinisikan AllScale sebagai “super individual”, kapiler bisnis paling dinamis di era globalisasi AI.

02 Celah Bisnis: Ketika Globalisasi Produktivitas Bertemu Sistem Pembayaran yang Tertinggal

Sebuah celah bisnis yang mendalam sedang terbentuk. AI telah memberi individu produktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya; mereka dapat menciptakan nilai di seluruh dunia seperti sebuah pasukan.

Namun, sistem pembayaran lintas batas yang mendukung arus nilai tetap saja lamban, kaku, dan penuh bias. Ketidaksesuaian besar di kedua sisi permintaan dan penawaran ini menciptakan peluang pasar yang sangat besar.

Rasa sakit pembayaran lintas batas tradisional sangat jelas dan membandel. Menurut riset MetaComp, dana yang melewati perbankan tradisional membutuhkan waktu “mengembara” hingga 2 hingga 5 hari kerja.

Bagi bisnis yang sangat mengandalkan arus kas, setiap hari keterlambatan penyelesaian bisa berarti kehilangan 0,6% hingga 2,1% dari nilai transaksi.

Biaya adalah tembok tinggi lain. Biaya transaksi lintas batas untuk UKM 15% hingga 30% lebih tinggi dibanding perusahaan besar. Untuk pembayaran dengan mata uang non-utama, biaya bisa melonjak di atas 10%.

Chainalysis memperkirakan, pada 2023 saja, arus stablecoin on-chain di pasar Yiwu sudah melebihi 1 miliar dolar AS.

03 Terobosan Stablecoin: Dari Derivatif Kripto ke Infrastruktur Pembayaran Global Baru

Peran stablecoin telah mengalami perubahan mendasar. Ia sedang bertransformasi dari alat untuk trader kripto menjadi infrastruktur likuiditas global yang baru.

Saat volume transaksi on-chain sebesar 46 triliun dolar AS secara historis melampaui Visa, stablecoin tak lagi sekadar media transaksi biasa.

Stablecoin kini menjadi infrastruktur pembayaran baru yang semakin diakui kerangka regulasi global. Dari inisiatif legislasi Kongres AS, sandbox regulasi Hong Kong dan Singapura, lampu hijau kebijakan terus bermunculan.

Aksi raksasa industri adalah barometer paling jujur. Raksasa fintech Stripe pada Februari 2025 mengakuisisi perusahaan pembayaran kripto Bridge senilai 1,1 miliar dolar AS.

Hanya 3 bulan setelah transaksi rampung, layanan pembayaran stablecoin langsung diluncurkan dengan volume transaksi melonjak 30% per bulan—menandakan permintaan pasar yang luar biasa.

04 Solusi AllScale: Integrasi Dompet Self-Custody dan Pembayaran Tanpa Sekat

Menghadapi masalah pasar, solusi AllScale langsung menyasar inti. Portofolio produknya dirancang untuk membungkus keunggulan teknologi blockchain menjadi pengalaman yang familiar dan mudah digunakan masyarakat awam.

AllScale Pay adalah produk andalan, menangani pembayaran inti USDT/USDC, mendukung pembuatan invoice profesional sekali klik, dan akun kolaborasi tim.

Dompet self-custody-nya adalah penopang utama. AllScale secara inovatif memanfaatkan teknologi Passkey, sehingga pengguna cukup menggunakan sidik jari atau pengenalan wajah ponsel saat registrasi untuk menghasilkan alamat on-chain unik.

Kunci privat dienkripsi dan disimpan di chip keamanan perangkat, sistem sama sekali tidak pernah menyentuhnya. Ini memastikan kendali penuh pengguna atas aset dan menghilangkan mimpi buruk mengingat mnemonic.

Skema ini menargetkan empat skenario bisnis utama: solusi pembayaran gaji tim global terdistribusi; kanal penerimaan pembayaran lintas batas yang efisien dan sesuai regulasi untuk penjual; membantu freelancer di pasar berkembang mengonversi kerja digital menjadi sumber penghidupan; serta menangkap kebutuhan “super individual” era AI dan “social commerce” di Telegram, WhatsApp.

05 Mengapa Pengguna Gate Harus Memperhatikan AllScale?

Bagi platform trading papan atas seperti Gate, dengan lebih dari 31,6 juta pengguna, tren yang diwakili AllScale sangat selaras dengan kebutuhan pengguna platform.

Pengguna Gate dikenal sangat aktif di ekosistem kripto dan gemar menjelajahi use case baru. Platform ini mendukung lebih dari 2.500 aset digital, dan sangat unggul dalam perdagangan cryptocurrency tipe pembayaran seperti Bitcoin Cash (BCH).

Adopsi stablecoin skala besar yang didorong AllScale di skenario bisnis nyata akan memberikan dasar nilai yang lebih solid dan basis pengguna lebih luas bagi ekosistem kripto.

Populisasi pembayaran stablecoin berarti aset seperti USDT dan USDC akan bertransformasi dari “medium” di pasangan perdagangan menjadi “uang digital” yang punya produktivitas dan nilai sirkulasi nyata.

06 Narasi PayFi: Pembayaran Adalah Titik Awal, Bukan Akhir

Kelahiran AllScale adalah percikan dari tiga tren sejarah besar yang beradu dalam beberapa tahun terakhir. Selain mainstream-nya stablecoin dan kekurangan infrastruktur akibat ekonomi AI, gelombang ketiga adalah kebangkitan narasi PayFi.

Musim panas 2024, Ketua Solana Foundation Lily Liu memperkenalkan konsep baru PayFi. Menurutnya, gerbang bagi miliaran pengguna berikutnya masuk dunia kripto bukanlah DeFi yang rumit, melainkan sistem pembayaran harian kita.

Logika inti PayFi: mengubah pembayaran dari sekadar titik akhir menjadi layanan titik awal yang dapat diprogram.

Di platform seperti AllScale, dana tak hanya jadi angka statis. Setiap pembayaran yang sedang dalam proses bisa dengan mulus berpartisipasi dalam protokol keuangan berisiko rendah.

Gagasan “menciptakan nilai pada saat dana berpindah” sedang membuka ruang keuntungan baru bagi industri remitansi yang kuno.

Prospek Masa Depan

Ketika seorang developer muda di Nairobi menerima bayaran USDC lewat AllScale hanya dalam hitungan menit, ia mungkin tidak sadar bahwa ia sedang menjadi bagian dari revolusi senyap.

Skala revolusi ini bisa mencapai 6,2 triliun dolar AS—pasar yang kini dikuasai sistem kliring tradisional yang tidak efisien, dan siap digeser oleh stablecoin.

Di Yiwu, pembeli internasional mulai mencoba membayar merchant Tiongkok dengan USDT. Di Afrika, freelancer menghubungkan layanan digital dengan permintaan global melalui komunitas Skill Afrika.

Arus transaksi on-chain 46 triliun dolar AS tak kunjung reda. Ia kini diam-diam mengubah cara nilai mengalir di dunia, menyusuri setiap jalur baru di jalan tol digital. Pembayaran—tindakan paling kuno di dunia keuangan—sedang didefinisikan ulang oleh kode dan kriptografi, memberi batas dan makna baru.