#ETH走势分析 Belakangan ini dunia pertambangan kripto dihebohkan oleh sebuah klaim: biaya untuk menambang satu BTC sudah menembus 70 ribu dolar AS? Ada yang bilang total biayanya bahkan melonjak sampai 130 ribu+? Apakah ini benar-benar kesulitan industri yang nyata, atau cuma ilusi yang dihasilkan oleh permainan data?

Mari kita lihat sumber datanya dulu. PANews mengutip statistik dari CryptoRank yang menunjukkan: perusahaan tambang yang sudah go public, rata-rata pengeluaran tunai untuk menambang satu Bitcoin sekitar 74.600 dolar AS. Tapi jika memasukkan biaya tersembunyi seperti depresiasi mesin tambang dan kompensasi saham karyawan? Total biaya langsung melonjak ke 137.800 dolar AS.

Di saat yang sama, analis ETF Bloomberg Eric Balchunas memberikan sudut pandang lain: Bitcoin dalam setahun terakhir melonjak 122%, performa ini mengalahkan sebagian besar aset tradisional. Bahkan jika pertumbuhan berikutnya melambat ke rata-rata 50% per tahun, nilainya dalam jangka panjang tetap menarik.

Namun, ada satu detail penting di sini—angka "biaya mengerikan" yang dihitung di sini berasal dari perusahaan tambang besar yang sudah go public. Mereka tunduk pada regulasi ketat, transparansi keuangan tinggi, dan harus memberikan insentif saham untuk eksekutif, jadi struktur biayanya jauh berbeda dengan tambang kecil yang memakai listrik murah. Singkatnya, "rata-rata" ini mungkin sama sekali tidak mewakili gambaran industri secara keseluruhan.

Jadi pertanyaannya: menurutmu, narasi "biaya menambang lebih tinggi dari harga" ini benar-benar mencerminkan tekanan hidup para pemain besar? Atau cuma angka hasil "rata-rata" dari biaya kepatuhan perusahaan publik? Apakah para penambang dengan listrik super murah justru menjadi variabel kunci dalam distribusi hashrate? Dengan harga sekarang, ekosistem penambang masih bisa bertahan berapa lama?

$ETH $BNB $DOGE