Pasokan BTC di pertukaran mencapai level terendah baru, permintaan institusi mungkin menyebabkan kekurangan global

Data menunjukkan bahwa hingga akhir April 2025, jumlah BTC yang dimiliki oleh platform pertukaran terpusat telah turun ke titik terendah dalam hampir 6 tahun, hanya tersisa sekitar 2,5 juta keping, berkurang 500 ribu keping dibandingkan akhir 2024. Fenomena ini secara umum diartikan sebagai investor yang sedang memindahkan BTC dari platform pertukaran ke dompet pribadi, biasanya terkait dengan strategi pemegang jangka panjang.

Sejak awal 2023, tren keluarnya BTC dari pertukaran terus berlanjut, ketika cadangan BTC di platform sekitar 3,2 juta koin. Dalam setahun terakhir, dengan bergabungnya investor institusi besar, tren ini berkembang dengan cepat.

Permintaan institusi terhadap BTC mungkin menjadi faktor kunci yang mendorong kekurangan pasokan. Baru-baru ini, beberapa perusahaan besar secara signifikan meningkatkan jumlah kepemilikan BTC, yang langsung memperparah aliran keluar token di platform pertukaran.

Seorang ahli BTC senior menyatakan: "Kami belum pernah melihat situasi seperti ini. Kekurangan pasokan BTC secara global adalah yang pertama kali, ini adalah sinyal positif yang signifikan."

Seorang trader aset kripto terkenal lainnya juga menunjukkan: "Pasokan BTC di platform pertukaran telah turun ke level terendah sejak kuartal ketiga 2018. Saat ini, hanya tersisa 2,5 juta BTC di platform, berkurang 500.000 dari kuartal keempat 2024. Beberapa hari yang lalu, sebuah institusi menyebutkan bahwa institusi lain terus membeli dan menarik BTC dari platform. Perubahan pasokan dan permintaan dapat menyebabkan harga naik secara signifikan."

Survei terbaru menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat investor institusi berencana untuk meningkatkan proporsi alokasi aset digital pada tahun 2025, banyak institusi telah menggunakan BTC untuk diversifikasi portofolio dan sebagai alat lindung nilai untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi makro.

Selain itu, beberapa perusahaan yang terdaftar juga aktif mengumpulkan BTC. Sejak November 2024, perusahaan-perusahaan ini telah menarik lebih dari 425.000 BTC dari pertukaran, dengan total kepemilikan mendekati 350.000 BTC.

Pengurangan pasokan BTC di platform pertukaran memiliki berbagai dampak pada pasar, termasuk pengurangan tekanan penjualan. Karena jumlah BTC yang tersedia untuk dijual segera berkurang, risiko penjualan besar-besaran berkurang, yang membantu menstabilkan atau bahkan mendorong harga.

Jika permintaan terus meningkat sementara pasokan tetap terbatas, pasar mungkin menghadapi kekurangan pasokan, dan secara historis, situasi semacam ini sering menyebabkan lonjakan harga yang tajam.

Seorang analis on-chain berkomentar: "Fundamental BTC telah beralih menjadi bullish, kondisi untuk menembus rekor tertinggi sudah matang."

Peralihan ke pengelolaan mandiri dan kepemilikan jangka panjang mencerminkan kematangan pasar aset kripto, di mana investor ritel dan institusi semakin banyak melihat BTC sebagai aset strategis, bukan sebagai alat spekulasi.

Penurunan pasokan BTC di platform pertukaran secara umum dianggap sebagai sinyal bullish, tetapi pada saat yang sama juga berarti lonjakan permintaan dapat memicu fluktuasi harga yang lebih besar. Dalam beberapa minggu mendatang, pasar akan memvalidasi apakah kekurangan pasokan ini akan mendorong harga BTC untuk memulai kenaikan baru, atau apakah sentimen pasar akan berubah seiring munculnya data ekonomi makro baru.