Harga Black Mirror

Black Mirror adalah token resmi dari ekosistem Black Mirror, dirancang untuk memberdayakan penggemar dalam membentuk pengalaman distopia dan mendapatkan imbalan. Token ini memungkinkan partisipasi dalam aplikasi interaktif, pengalaman sosial, produk fisik, dan tokenisasi aset dunia nyata. Ekosistem MIRROR mengintegrasikan IP resmi Black Mirror dengan teknologi blockchain, menampilkan penilaian reputasi, alat kreator, interaksi sosial, dan imbalan terokenisasi. Ini menciptakan pengalaman immersif dan partisipatif di mana pengguna dapat mempengaruhi narasi, mendapatkan manfaat nyata, dan membawa identitas digital mereka di berbagai platform. Fitur utama Black Mirror: - Total persediaan: 1B MIRROR - Persediaan beredar: 176.98M MIRROR - Persediaan maksimal: 1B MIRROR - Valuasi pasar terdilusi sepenuhnya: 9.6% Black Mirror menghubungkan hiburan, Web3, dan penceritaan interaktif, memungkinkan pengguna untuk secara aktif terlibat dengan dunia Black Mirror sambil mendapatkan imbalan dan membentuk masa depan narasi distopia. Token ini diluncurkan pada 24 Oktober 2022, dan dibangun di platform BNB Smart Chain. Per 2025-09-18, Black Mirror diperdagangkan di harga Rp768.14 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp15.33B. Kapitalisasi pasar saat ini adalah Rp135.94B, menempatkannya di peringkat 1519 di antara semua cryptocurrency.

Black Mirror dibuat pada tahun 2020. Ini dikembangkan oleh Terraform Labs, sebuah perusahaan yang berbasis di Korea Selatan yang juga menciptakan jaringan Terra. Protokol ini sepenuhnya terdesentralisasi dan dikelola oleh pemegang token MIRROR. Per 2025-09-18, Black Mirror memiliki persediaan yang beredar sebanyak 176.98M MIRROR token dari total persediaan 1B MIRROR. Jumlah maksimum dibatasi pada 1B MIRROR token. Black Mirror bertujuan untuk menyediakan aset sintetis yang mengikuti harga aset dunia nyata, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan eksposur harga tanpa memiliki aset yang mendasarinya.

Mata uang kripto Black Mirror didirikan oleh Denis Nazarov pada tahun 2020. Sebagai mantan mitra kripto Andreessen Horowitz, Nazarov memanfaatkan keahliannya di industri ini untuk menciptakan platform penerbitan terdesentralisasi. Black Mirror bertujuan untuk memberdayakan kreator dengan menyediakan alat berbasis blockchain untuk distribusi konten, pendanaan, dan keterlibatan komunitas. Proyek ini menggabungkan teknologi Web3 dengan pembuatan konten untuk memberikan penulis dan seniman lebih banyak kendali atas karya dan penghasilan mereka. Sejak peluncurannya, Black Mirror telah menarik perhatian dari para penggemar kripto dan kreator konten yang mencari solusi penerbitan yang inovatif.

Black Mirror beroperasi melalui ekosistem unik yang menggabungkan IP resmi Black Mirror dengan teknologi blockchain. Berikut cara kerjanya: 1. Utilitas Token: Token MIRROR memberdayakan penggemar untuk membentuk pengalaman distopia, mendapatkan hadiah, dan terlibat dalam berbagai aplikasi interaktif. 2. Sistem Reputasi: Mekanisme penilaian reputasi berbasis blockchain melacak partisipasi dan kontribusi pengguna. 3. Alat Kreator: Platform menyediakan alat bagi pengguna untuk membuat dan berbagi konten dalam universe Black Mirror. 4. Interaksi Sosial: Pengguna dapat terlibat dalam pengalaman sosial immersif yang terkait dengan narasi Black Mirror. 5. Hadiah Tertoken: Peserta mendapatkan token MIRROR untuk berbagai aktivitas dan kontribusi ke ekosistem. 6. Identitas Lintas Platform: Identitas digital dan pencapaian pengguna dapat dibawa ke berbagai platform dan pengalaman berbeda. 7. Tokenisasi RWA: Aset dunia nyata yang terkait dengan franchise Black Mirror dapat ditokenisasi di platform. Sistem ini menciptakan pengalaman immersif dan partisipatif di mana pengguna secara aktif membentuk narasi, mendapatkan manfaat nyata, dan menghubungkan hiburan dengan teknologi Web3. Total pasokan MIRROR adalah 1B MIRROR, dengan 176.98M MIRROR saat ini beredar.

Black Mirror menggunakan infrastruktur Layer 2 yang dibangun dengan teknologi Zero-Knowledge untuk meningkatkan skalabilitas dan kinerja. Arsitektur ini memungkinkan kecepatan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan blockchain Layer 1 tradisional. Komponen utamanya meliputi: 1. ZK-Rollups: Mengelompokkan transaksi off-chain dan menghasilkan bukti validitas. 2. Layer Ketersediaan Data: Memastikan data transaksi selalu dapat diakses. 3. Layer Kontrak Pintar: Mendukung fungsionalitas DeFi dan NFT yang canggih. 4. Jembatan Interoperabilitas: Memungkinkan transfer aset yang mulus antara Black Mirror dan jaringan lainnya. 5. Sequencer Terdesentralisasi: Memproses transaksi secara terdistribusi. Desain teknis ini memungkinkan Black Mirror mencapai throughput tinggi hingga 10.000 transaksi per detik sambil mempertahankan keamanan dan desentralisasi. Arsitektur ini juga mendukung peningkatan dan optimasi di masa depan untuk memenuhi permintaan yang berkembang dan kasus penggunaan yang berkembang dalam ekosistem Black Mirror.

Black Mirror memiliki peta jalan yang ambisius yang berfokus pada perluasan ekosistem dan basis penggunanya. Tonggak utama meliputi: 2026: Peluncuran platform penceritaan interaktif yang mengintegrasikan token MIRROR 2027: Rilis sistem penilaian reputasi dan alat kreator 2030: Ekspansi ke tokenisasi produk fisik dan penawaran RWA 2035: Integrasi penuh MIRROR di seluruh hiburan, Web3, dan media interaktif Tim bertujuan untuk mengembangkan utilitas Black Mirror dengan terus menambahkan fitur dan use case baru. Prediksi harga menunjukkan potensi pertumbuhan: 2026: Rp874.19 Rp1,029.27 2030: Rp1,359.12 2035: -- Dengan pasokan maksimum 1B MIRROR token, Black Mirror memposisikan diri sebagai pemimpin dalam menghubungkan IP hiburan dengan teknologi blockchain. Keberhasilan proyek akan bergantung pada adopsi pengguna dan kemitraan di tahun-tahun mendatang.