Breakout dan Retest adalah pola klasik dalam analisis teknikal, menguasainya dapat secara signifikan meningkatkan tingkat kemenangan trading Anda.

Dalam praktiknya, logika ini dapat diterapkan di empat lingkungan pasar yang berbeda. Dalam tren naik, setelah harga menembus level resistansi kunci dan kemudian kembali ke level support, ini adalah titik masuk dengan risiko terendah yang paling ideal. Pada tahap perubahan tren, breakout sering disertai dengan volume transaksi yang meningkat, dan konfirmasi retest adalah tanda bahwa arah sebenarnya telah berubah. Breakout dalam rentang konsolidasi harus dilakukan dengan hati-hati—sering terjadi false breakout, hanya ketika harga stabil di posisi kunci kita bisa percaya. Dalam tren turun, sebaliknya, konfirmasi resistansi setelah rebound di titik tertinggi kedua biasanya memberikan peluang short yang baik.

Dalam setiap pola breakout dan retest, tersembunyi dua posisi paling penting: satu adalah titik masuk Anda, yang lain adalah stop-loss Anda. Entry harus menunggu konfirmasi retest, dan stop-loss harus ditempatkan di posisi berlawanan dari kegagalan breakout, agar risiko dapat dikendalikan.

Banyak trader mengabaikan detail dari breakout dan retest, sehingga dalam pasar yang bergejolak mereka sering terjebak dalam aksi akumulasi berulang. Dengan menggunakan alat ini secara tepat dan mengelola posisi secara rasional, aset dengan volatilitas tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum dapat dimanfaatkan untuk menangkap peluang utama. Tentu saja, trading selalu disertai risiko, metode ini hanya sebagai referensi belajar, dan dalam praktiknya strategi harus disesuaikan dengan kemampuan risiko masing-masing.