Hingga laporan keamanan terbaru per 28 Desember, industri kripto telah kehilangan 3,4 miliar dolar AS—dan ini bukan sekadar omong kosong. Dari pencurian 7 juta dolar dari sebuah aplikasi dompet, serangan 3,9 juta dolar terhadap sebuah blockchain, hingga berbagai celah pada alat DeFi, kasus pencurian terus bermunculan satu per satu.

Yang paling menyebalkan adalah alat seperti robot perdagangan DEX. Secara kasat mata, mereka membuat perdagangan menjadi lebih mudah, tetapi dengan risiko pengguna harus memberi otorisasi robot untuk mengakses dompet mereka sendiri. Masalahnya di sini—begitu kode robot tersebut diretas, atau jika ada backdoor yang disembunyikan, aset Anda bisa hilang dalam sekejap. Seorang eksekutif dari salah satu bursa terkemuka bahkan memberi peringatan keras tentang hal ini, menunjukkan tingkat risiko yang nyata.

Metode serangan para hacker juga terus berkembang. Dari mengeksploitasi celah kontrak pintar, menyerang dari rantai pasokan, hingga menggunakan rekayasa sosial yang melibatkan staf internal, teknik serangan semakin beragam. Di balik semua ini, tercermin sebuah perlombaan senjata yang terus berlangsung—pertarungan teknologi antara pihak pertahanan dan penyerang tidak pernah berhenti.

Kerugian sebesar 3,4 miliar dolar AS adalah alarm bagi setiap investor. Jangan hanya fokus pada berapa banyak proyek yang bisa menghasilkan keuntungan, tetapi juga perhatikan apakah arsitektur keamanannya kokoh. Pilihlah protokol yang telah teruji waktu, memiliki mekanisme bounty bug yang lengkap, serta dilengkapi dengan multi-signature dan penguncian waktu sebagai perlindungan. Catatan audit, kemampuan respons darurat, dan cakupan asuransi—semua detail ini sering kali menentukan apakah dana utama bisa diselamatkan di saat kritis.