Industri hiburan dan dunia teknologi semakin memanas terkait gesekan seputar AI generatif. Baru-baru ini, sebuah organisasi baru yang dipimpin oleh para kreator dan melintasi bidang film dan teknologi resmi diluncurkan. Organisasi ini bernama "Aliansi AI Kreator" dan didirikan oleh beberapa sutradara dan aktor terkenal, dengan tujuan langsung untuk membangun standar industri yang dapat diterapkan secara nyata, serta menetapkan batasan yang jelas untuk penggunaan AI dalam pelatihan konten dan aplikasi komersial.

Perlu dicatat bahwa aliansi ini bukan serikat pekerja atau lembaga negosiasi kolektif dalam arti tradisional. Mereka memilih menggunakan "standar pengendalian diri" dan inisiatif terbuka, berusaha merombak logika penggunaan AI generatif oleh perusahaan hiburan dan teknologi.

Pemicu pendirian aliansi ini cukup sederhana—para kreator tidak lagi bisa mentolerir pola "rilis dulu, atur kemudian" dari beberapa perusahaan AI. Dalam pernyataan terbuka, perwakilan aliansi mengakui bahwa masalah utama sebenarnya bukan pada teknologi AI itu sendiri. "Teknologi ini keren, memang bisa membawa cara baru dalam berkarya seni. Tapi jika kita membiarkan operasi bisnis yang tidak etis merajalela, ekosistem kreatif secara keseluruhan akan terkikis."

Konflik utama sebenarnya terletak pada etika bisnis. Ancaman utama yang dihadapi para kreator apa? Pengumpulan data yang tidak transparan, penggunaan konten tanpa izin, dan rantai kepentingan di baliknya. Hal-hal ini yang membuat para kreator merasa hak mereka dilanggar.