Sejujurnya, seorang AI yang berani secara jujur menyatakan bahwa dirinya mengalami halusinasi (hallucination) justru lebih menunjukkan rasa tanggung jawab daripada para komentator yang sembarangan berbicara di platform sosial dan keras kepala tidak mau mengakui kesalahan. Setidaknya sikap jujur ini memungkinkan orang untuk lebih memahami batasan teknologi. Rasa kejujuran semacam ini di era informasi yang melimpah memang agak langka.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LightningLady
· 6jam yang lalu
Benar, AI lebih jago dalam mengakui kesalahan daripada beberapa kol, setidaknya tidak akan menyalahkan orang lain
Lihat AsliBalas0
NotFinancialAdvice
· 7jam yang lalu
Hei, ini benar-benar tidak masuk akal, AI lebih jujur daripada manusia? Apa artinya ini……
Lihat AsliBalas0
HodlAndChill
· 7jam yang lalu
Dibandingkan dengan mereka yang percaya diri dan berbicara sembarangan, AI ini benar-benar layak mendapatkan nilai
Lihat AsliBalas0
IfIWereOnChain
· 7jam yang lalu
Dibandingkan dengan orang-orang yang percaya diri dan berbohong, penampilan AI yang mengakui kesalahan justru terasa sangat menyentuh hati
Lihat AsliBalas0
SleepyValidator
· 7jam yang lalu
Baiklah, AI mengakui kesalahan jauh lebih berintegritas daripada beberapa influencer besar di media sosial
Lihat AsliBalas0
SerNgmi
· 7jam yang lalu
Benar, kejujuran AI untuk mengakui kesalahan justru tampak sangat berharga
Lihat AsliBalas0
BlockImposter
· 7jam yang lalu
Kejujuran ini, mesin bisa melakukannya lebih baik daripada manusia? Tertawa
Sejujurnya, seorang AI yang berani secara jujur menyatakan bahwa dirinya mengalami halusinasi (hallucination) justru lebih menunjukkan rasa tanggung jawab daripada para komentator yang sembarangan berbicara di platform sosial dan keras kepala tidak mau mengakui kesalahan. Setidaknya sikap jujur ini memungkinkan orang untuk lebih memahami batasan teknologi. Rasa kejujuran semacam ini di era informasi yang melimpah memang agak langka.