Sejak tahun lalu, Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) di Amerika Serikat secara menyeluruh melepaskan sengketa yurisdiksi selama bertahun-tahun dan memulai kolaborasi mendalam yang belum pernah terjadi sebelumnya. Apa arti semua ini bagi ekosistem kripto secara keseluruhan?

Kerja sama kedua lembaga ini dimulai dari ruang rapat. Pada bulan September tahun lalu, mereka mengumumkan akan mengadakan pertemuan meja bundar bersama pertama dalam 14 tahun, mengumpulkan perwakilan bursa dan lembaga keuangan tradisional untuk duduk bersama membahas cara menyelesaikan masalah regulasi yang terpisah-pisah. Topik utama termasuk penyatuan definisi produk, penyederhanaan standar data, serta kebutuhan baru seperti pasar perdagangan 24 jam dan margin portofolio.

Kerja sama di atas kertas juga sangat nyata. Pernyataan bersama secara tegas menyatakan akan meningkatkan kolaborasi di bidang aset kripto, kontrak berkelanjutan, dan DeFi. Panduan regulasi yang dirilis kemudian mencakup seluruh rantai dari perdagangan spot hingga derivatif, memberikan kepercayaan kepada pasar.

Di tingkat kebijakan, kedua lembaga menunjukkan kemampuan masing-masing namun tetap saling melengkapi. SEC meluncurkan mekanisme "proyek kripto" dan "pembebasan inovasi" untuk menyusun klasifikasi token, sementara CFTC memulai "Rencana Lari Cepat Kripto" yang melalui aturan memperjelas agar bursa dapat meluncurkan produk kripto spot yang sesuai regulasi. Ini bukan kompetisi, melainkan pembagian tugas.

Yang paling penting adalah kemajuan "Rancangan Undang-Undang Kejelasan". RUU ini membagi aset kripto menjadi kategori seperti komoditas digital dan aset kontrak investasi, secara hukum menegaskan bahwa CFTC bertanggung jawab atas penegakan hukum anti penipuan dan perdagangan spot, sementara SEC bertanggung jawab atas penerbit dan kontrak investasi. Sejak saat itu, pasar kripto akhirnya memiliki "lampu lalu lintas" yang jelas.