Belakangan ini banyak orang merasa cemas tentang pergerakan SHIB, mengatakan bahwa harganya turun begitu dalam apakah mereka masih berani masuk. Sebenarnya yang perlu dipahami adalah, aspek teknikal dan berita sering memberikan sinyal yang berbeda, kuncinya adalah apakah kita mampu membacanya.

Pertama, lihat apa yang dikatakan candlestick. Pada grafik satu jam, SHIB memang masih dalam tren penurunan, tetapi ada beberapa detail yang patut diperhatikan. Level tekanan di atas terjebak di sekitar 0.00005766, sedangkan level support di bawah sekitar 0.00005683. Dua angka ini sangat penting—jika tidak bisa menembus level tekanan, itu adalah plafon; jika menembus support, kemungkinan akan turun lebih dalam lagi.
Di indikator MACD, garis putih dan kuning sudah berada di bawah garis nol, saat ini tampaknya mulai berbalik arah, tanda death cross mulai berpotensi berubah menjadi golden cross. Biasanya ini menandakan kemungkinan adanya rebound jangka pendek, tetapi jangan sampai salah paham—rebound dan pembalikan tren adalah dua hal berbeda. Ini hanyalah jeda teknikal dalam tren bearish besar, arah utama tetap ke arah turun.
Dari sisi berita, situasinya malah lebih menarik. Kontrak berjangka SHIB yang belum terlunasi baru-baru ini melonjak 3.42%, dengan volume lebih dari 80 juta dolar AS, ini menunjukkan adanya dana besar yang diam-diam melakukan akumulasi. Mereka tampaknya bertaruh pada peluang rebound jangka pendek. Tapi ini tidak berarti kondisi jangka panjang membaik, SHIB tetap harus mengikuti irama pasar secara keseluruhan.
Kalau malam ini benar-benar terjadi rebound, apa yang harus kamu lakukan? Bisa dilihat dari dua langkah. Langkah pertama, amati dulu rentang konsolidasi, pastikan apakah ini rebound sejati atau hanya tipu-tipu. Langkah kedua, baru tentukan berdasarkan titik breakout teknikal apakah akan mengikuti tren naik atau justru menjual saat harga tinggi. Membeli secara gegabah saat harga naik paling mudah membuat terjebak.