Performa yang kurang baik dari crypto dibandingkan pasar tradisional selama periode tertentu sering kali disebabkan oleh beberapa faktor konkrit: volatilitas yang lebih tinggi, ketidakpastian regulasi, siklus suku bunga makro yang lebih keras mempengaruhi aset risiko, dan keraguan pasar yang masih ada setelah beberapa siklus bear. Ketika The Fed memperketat kebijakan atau ketakutan resesi meningkat, uang pertama kali mengalir keluar dari aset spekulatif—dan crypto berada di puncak daftar tersebut.

Apa yang bisa mengubah narasi ini? Beberapa skenario menonjol. Pertama, adopsi institusional yang mencapai massa kritis akan menguatkan penilaian dan mengurangi fluktuasi dramatis. Kedua, kejelasan regulasi—terutama terkait staking, protokol DeFi, dan operasi bursa—menghilangkan lapisan risiko eksekusi. Ketiga, pergeseran makroekonomi sangat penting: jika kita memasuki lingkungan suku bunga rendah secara persistens dan inflasi kembali muncul, crypto menjadi lindung nilai portofolio yang lebih alami bersama komoditas dan emas.

Lalu ada sisi teknologi. Pembaruan blockchain besar yang meningkatkan kecepatan dan efisiensi, atau aplikasi terobosan dalam DeFi dan keuangan tokenisasi yang benar-benar mendapatkan daya tarik di dunia nyata, bisa membenarkan multiple yang lebih tinggi secara sendiri. Tapi jujur saja? Sebagian besar kunci terletak pada kesabaran selama siklus turun dan penggunaan kasus yang terbukti di luar spekulasi. Pasar menunggu untuk melihat apakah infrastruktur Web3 akan matang menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan oleh institusi.