Tanda-tanda pasar litium China mengirimkan gelombang kejutan melalui sektor ini, dengan Sigma Lithium yang berbasis di Brasil (NASDAQ: SGML) menyaksikan lonjakan dramatis sebesar 32,5% selama sesi perdagangan hari Senin hingga pukul 1 siang ET. Pemicunya? Pernyataan dari ketua Ganfeng Lithium Group Li Liangbin yang memproyeksikan bahwa permintaan litium global akan berkembang sebesar 30% hingga 40% sepanjang tahun 2026.
Dinamika Pasar yang Mendorong Rally
Pandangan optimis ketua langsung menyebar ke pasar komoditas. Kontrak berjangka karbonat litium yang diperdagangkan di Bursa Berjangka Guangzhou, China, melonjak 9% sebagai respons, menetap di 95.200 yuan ($13.401,28) per metrik ton pada hari Senin—menandai valuasi tertinggi sejak Juni 2024 untuk bahan baterai penting ini.
Yang membuat ini sangat signifikan adalah efek pengganda pada harga. Menurut laporan industri, Li Liangbin menunjukkan bahwa harga litium berpotensi mencapai 150.000 yuan atau bahkan 200.000 yuan per metrik ton pada tahun 2026. Ini berarti bahwa meskipun permintaan mungkin tumbuh sebesar 30% hingga 40%, jalur harga bisa menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar—berpotensi berkisar dari 58% hingga 110%—tergantung pada kendala kapasitas produksi dan struktur biaya.
Titik Infleksi Keuntungan Sigma Lithium
Untuk Sigma Lithium secara khusus, momentum pasar ini datang pada titik kritis. Perusahaan ini secara historis beroperasi dengan kerugian, tetapi konsensus analis dari S&P Global Market Intelligence menunjukkan bahwa infleksi besar sedang mendekat. Proyeksi saat ini menunjukkan bahwa perusahaan bisa mencapai profitabilitas non-GAAP secepat 2025, dengan percepatan keuntungan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi pada 2026.
Persimpangan antara perputaran operasional Sigma dan lonjakan harga litium menciptakan skenario yang menarik. Jika prediksi Li Chairman terwujud dan harga komoditas meningkat secara signifikan, Sigma berpotensi beralih dari sejarah kerugian menjadi profitabilitas nyata baik secara GAAP maupun non-GAAP. Transformasi semacam ini bisa secara fundamental mengubah persepsi investor terhadap saham dan multiple valuasinya.
Konteks Investasi yang Lebih Luas
Ledakan pasar litium ini menegaskan sensitivitas sektor terhadap proyeksi permintaan global dan dinamika pasokan. Bagi investor yang menilai Sigma Lithium, peluangnya bergantung pada dua faktor yang berkonvergensi: kemampuan perusahaan untuk mencapai profitabilitas operasional dan kesediaan pasar yang lebih luas untuk memberikan valuasi premium kepada produsen litium yang berada di tengah kenaikan harga komoditas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Harga Saham Lithium Sigma Melonjak karena Sinyal Pasar Lithium yang Bullish
Tanda-tanda pasar litium China mengirimkan gelombang kejutan melalui sektor ini, dengan Sigma Lithium yang berbasis di Brasil (NASDAQ: SGML) menyaksikan lonjakan dramatis sebesar 32,5% selama sesi perdagangan hari Senin hingga pukul 1 siang ET. Pemicunya? Pernyataan dari ketua Ganfeng Lithium Group Li Liangbin yang memproyeksikan bahwa permintaan litium global akan berkembang sebesar 30% hingga 40% sepanjang tahun 2026.
Dinamika Pasar yang Mendorong Rally
Pandangan optimis ketua langsung menyebar ke pasar komoditas. Kontrak berjangka karbonat litium yang diperdagangkan di Bursa Berjangka Guangzhou, China, melonjak 9% sebagai respons, menetap di 95.200 yuan ($13.401,28) per metrik ton pada hari Senin—menandai valuasi tertinggi sejak Juni 2024 untuk bahan baterai penting ini.
Yang membuat ini sangat signifikan adalah efek pengganda pada harga. Menurut laporan industri, Li Liangbin menunjukkan bahwa harga litium berpotensi mencapai 150.000 yuan atau bahkan 200.000 yuan per metrik ton pada tahun 2026. Ini berarti bahwa meskipun permintaan mungkin tumbuh sebesar 30% hingga 40%, jalur harga bisa menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar—berpotensi berkisar dari 58% hingga 110%—tergantung pada kendala kapasitas produksi dan struktur biaya.
Titik Infleksi Keuntungan Sigma Lithium
Untuk Sigma Lithium secara khusus, momentum pasar ini datang pada titik kritis. Perusahaan ini secara historis beroperasi dengan kerugian, tetapi konsensus analis dari S&P Global Market Intelligence menunjukkan bahwa infleksi besar sedang mendekat. Proyeksi saat ini menunjukkan bahwa perusahaan bisa mencapai profitabilitas non-GAAP secepat 2025, dengan percepatan keuntungan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi pada 2026.
Persimpangan antara perputaran operasional Sigma dan lonjakan harga litium menciptakan skenario yang menarik. Jika prediksi Li Chairman terwujud dan harga komoditas meningkat secara signifikan, Sigma berpotensi beralih dari sejarah kerugian menjadi profitabilitas nyata baik secara GAAP maupun non-GAAP. Transformasi semacam ini bisa secara fundamental mengubah persepsi investor terhadap saham dan multiple valuasinya.
Konteks Investasi yang Lebih Luas
Ledakan pasar litium ini menegaskan sensitivitas sektor terhadap proyeksi permintaan global dan dinamika pasokan. Bagi investor yang menilai Sigma Lithium, peluangnya bergantung pada dua faktor yang berkonvergensi: kemampuan perusahaan untuk mencapai profitabilitas operasional dan kesediaan pasar yang lebih luas untuk memberikan valuasi premium kepada produsen litium yang berada di tengah kenaikan harga komoditas.