Insmed Inc. (INSM) menghadapi kekecewaan pasar yang signifikan setelah mengungkapkan bahwa uji coba BiRCh fase 2b untuk brensocatib dalam rhinosinusitis kronis tanpa polip hidung (CRSsNP) gagal mencapai tujuan efikasi primer dan sekunder di seluruh kohort dosis 10 mg dan 40 mg. Kemunduran klinis ini mendorong perusahaan untuk segera menghentikan semua upaya pengembangan untuk brensocatib dalam indikasi ini.
Reaksi Pasar dan Performa Saham
Sentimen investor berubah menjadi sangat negatif setelah pengumuman tersebut, dengan saham INSM merosot 21,39% dalam perdagangan setelah jam kerja. Penutupan saham pada hari Rabu sudah mencerminkan tekanan bearish, dengan harga penutupan di $198,46, turun 1,10% dari hari itu. Dalam periode dua belas bulan terakhir, INSM berfluktuasi antara rendahnya $60,40 dan tingginya $212,75, menggambarkan volatilitas di sektor biopharmaceutical.
Perubahan Strategis: Akuisisi INS1148
Untuk mengimbangi kegagalan klinis tersebut, Insmed mengumumkan akuisisi strategis terhadap INS1148 (yang sebelumnya ditunjuk sebagai OpSCF), kandidat antibodi monoklonal fase 2 yang awalnya dikembangkan oleh Opsidio, sebuah perusahaan biotech swasta yang berfokus pada tahap klinis. Meskipun syarat akuisisi tidak diungkapkan, kesepakatan ini menandakan komitmen manajemen untuk mengarahkan sumber daya ke jalur terapeutik alternatif.
Perusahaan bermaksud untuk membawa INS1148 ke dalam pengembangan fase 2 yang menargetkan dua indikasi: penyakit paru interstisial dan asma sedang hingga berat—keduanya mewakili kebutuhan medis yang belum terpenuhi secara signifikan.
Komentar Perusahaan
Dr. Martina Flammer, M.D., MBA, Chief Medical Officer Insmed, mengakui kekecewaan tersebut sambil menyusun hasilnya secara konstruktif: “Meskipun kami kecewa dengan hasilnya, hasil ini memberi kami jawaban yang jelas. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pasien dan peneliti yang membuat studi BiRCh ini memungkinkan.”
Akuisisi ini mencerminkan pendekatan pragmatis manajemen terhadap optimalisasi portofolio, memanfaatkan platform antibodi monoklonal yang diakuisisi untuk mengejar target pernapasan dan inflamasi yang mungkin lebih dapat diatasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kekecewaan Uji Coba BiRCh Insmed Memicu Penjualan; Berpindah ke Platform Antibodi Monoklonal
Insmed Inc. (INSM) menghadapi kekecewaan pasar yang signifikan setelah mengungkapkan bahwa uji coba BiRCh fase 2b untuk brensocatib dalam rhinosinusitis kronis tanpa polip hidung (CRSsNP) gagal mencapai tujuan efikasi primer dan sekunder di seluruh kohort dosis 10 mg dan 40 mg. Kemunduran klinis ini mendorong perusahaan untuk segera menghentikan semua upaya pengembangan untuk brensocatib dalam indikasi ini.
Reaksi Pasar dan Performa Saham
Sentimen investor berubah menjadi sangat negatif setelah pengumuman tersebut, dengan saham INSM merosot 21,39% dalam perdagangan setelah jam kerja. Penutupan saham pada hari Rabu sudah mencerminkan tekanan bearish, dengan harga penutupan di $198,46, turun 1,10% dari hari itu. Dalam periode dua belas bulan terakhir, INSM berfluktuasi antara rendahnya $60,40 dan tingginya $212,75, menggambarkan volatilitas di sektor biopharmaceutical.
Perubahan Strategis: Akuisisi INS1148
Untuk mengimbangi kegagalan klinis tersebut, Insmed mengumumkan akuisisi strategis terhadap INS1148 (yang sebelumnya ditunjuk sebagai OpSCF), kandidat antibodi monoklonal fase 2 yang awalnya dikembangkan oleh Opsidio, sebuah perusahaan biotech swasta yang berfokus pada tahap klinis. Meskipun syarat akuisisi tidak diungkapkan, kesepakatan ini menandakan komitmen manajemen untuk mengarahkan sumber daya ke jalur terapeutik alternatif.
Perusahaan bermaksud untuk membawa INS1148 ke dalam pengembangan fase 2 yang menargetkan dua indikasi: penyakit paru interstisial dan asma sedang hingga berat—keduanya mewakili kebutuhan medis yang belum terpenuhi secara signifikan.
Komentar Perusahaan
Dr. Martina Flammer, M.D., MBA, Chief Medical Officer Insmed, mengakui kekecewaan tersebut sambil menyusun hasilnya secara konstruktif: “Meskipun kami kecewa dengan hasilnya, hasil ini memberi kami jawaban yang jelas. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pasien dan peneliti yang membuat studi BiRCh ini memungkinkan.”
Akuisisi ini mencerminkan pendekatan pragmatis manajemen terhadap optimalisasi portofolio, memanfaatkan platform antibodi monoklonal yang diakuisisi untuk mengejar target pernapasan dan inflamasi yang mungkin lebih dapat diatasi.