Leverage pada saham: Keuntungan cepat atau kebangkrutan cepat? Ini yang perlu kamu ketahui

Realitas keras: Mengendalikan posisi besar dengan modal kecil

Bayangkan kamu memiliki uang saku sebesar 100 Euro, tetapi ingin menggerakkan posisi perdagangan senilai 3000 Euro. Di sinilah Leverage (Leverage) berperan. Dengan leverage 1:30, kamu bisa mewujudkannya – broker meminjamkan sisa modalnya. Terdengar menggoda? Memang. Tapi di sinilah dilema mulai muncul.

Leverage pada saham bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti tuas fisika: dengan kekuatan kecil kamu mengangkat beban besar. Dalam trading, modal yang kamu gunakan dikalikan dan begitu juga potensi keuntungannya – tetapi juga kerugiannya.

Bagaimana sebenarnya leverage pada saham bekerja?

Konsep ini didasarkan pada dua istilah kunci:

Margin (Syarat keamanan): Kamu menyetor sebagian kecil dari nilai perdagangan sebagai jaminan. Dengan leverage 1:10, itu adalah 10% dari total nilai posisi.

Rasio leverage: Menunjukkan berapa banyak modal yang bisa kamu gerakkan. Leverage 1:5 berarti: Dengan modal sendiri 1.000 Euro, kamu mengendalikan 5.000 Euro nilai perdagangan.

Terutama pada leverage saham, ini relevan karena banyak investor kecil tidak memiliki cukup modal untuk membangun posisi yang bermakna. Namun, leverage pada saham seringkali lebih rendah dibandingkan Forex (sampai 1:500) atau CFD, demi melindungi investor ritel.

Keuntungan yang menarik – dan risiko yang mengintai

Apa saja keuntungan dari trading leverage pada saham?

  • Efisiensi modal: Mengendalikan posisi lebih besar dengan modal kecil, sisa modal tetap tersedia untuk investasi lain
  • Diversifikasi dengan anggaran kecil: Kamu bisa berinvestasi di beberapa saham atau sektor tanpa mengikat seluruh kekayaanmu
  • Fleksibilitas: Bisa berspekulasi baik pada kenaikan (Long) maupun penurunan (Short) harga
  • Akses untuk investor kecil: Kadang leverage saham adalah satu-satunya cara untuk berinvestasi di pasar tertentu

Apa yang membuatmu berkeringat?

  • Risiko kerugian total nyata: Leverage tidak hanya memperbesar keuntungan, tetapi juga kerugian dalam jumlah yang sama. Penurunan harga hanya 10% dengan leverage 1:10 berarti kerugian 100% dari margin kamu
  • Risiko penerbitan: Terutama pada sertifikat knockout atau CFD – jika penerbit (Herausgeber) bangkrut, modalmu hilang
  • Biaya tinggi: Spread (Geld-Brief-Spanne), biaya order, dan biaya pembiayaan berkelanjutan. Dalam periode tahan lama, biaya ini bisa signifikan
  • Tekanan psikologis: Beban emosional dari fluktuasi cepat posisi besar tidak boleh diremehkan
  • Margin call: Jika saldo akun turun di bawah batas tertentu, kamu harus menambah dana atau posisi akan otomatis ditutup – seringkali di waktu yang tidak menguntungkan

Apakah trading leverage pada saham cocok untukmu?

Tiga pertanyaan harus dijawab dengan jujur:

1. Bisakah kamu menanggung kerugian?
Tidak hanya secara finansial, tetapi juga secara emosional. Trader berpengalaman dengan saraf kuat dan cadangan modal cukup memiliki syarat berbeda dibanding pemula.

2. Apakah kamu punya pengalaman yang cukup?
Pemula sebaiknya menghindari atau memulai dengan leverage minimal (1:2 sampai 1:5). Trader berpengalaman bisa menggunakan leverage lebih tinggi jika mereka memiliki strategi yang solid.

3. Apakah kondisi pasar cocok?
Leverage saham hanya masuk akal di pasar yang volatil, di mana pergerakan harga besar kemungkinan terjadi. Di pasar yang tenang dan sideways, leverage sering tidak digunakan dan hanya membebani biaya.

Produk keuangan apa saja yang memiliki leverage?

Eksposur leverage langsung pada saham

Opsi dan sertifikat knockout: Di sini kamu mengendalikan saham secara tidak langsung dengan leverage. Keuntungannya: kamu memilih saham tertentu. Kerugiannya: produk ini kompleks, mahal, dan memiliki risiko kerugian total tinggi.

Instrumen alternatif dengan leverage

CFD (Contracts for Difference): Berspekulasi pada perubahan harga tanpa memiliki sahamnya. Uni Eropa sejak 2017 melarang kewajiban margin call untuk investor ritel – sebagai mekanisme perlindungan penting.

Futures: Kontrak bursa dengan leverage standar, lebih cocok untuk trader berpengalaman.

Perdagangan Forex: Pasar leverage klasik dengan leverage hingga 1:500, tetapi di sana kamu memperdagangkan mata uang, bukan saham.

Manajemen risiko: Bagaimana agar tidak bangkrut

1. Stop-loss bukan pilihan, tetapi keharusan

Selalu pasang order stop-loss untuk menutup posisi secara otomatis jika harga melewati titik tertentu. Ini membatasi kerugian dan mencegah keputusan emosional. Perhatian: Saat terjadi gap harga, order bisa dieksekusi dengan harga yang kurang menguntungkan.

2. Hitung ukuran posisi dengan benar

Risiko maksimal 1-2% dari total modal per trade. Trade yang gagal tidak boleh menghancurkan seluruh portofolio.

3. Diversifikasi portofolio

Jangan menaruh semua modal di satu saham atau sektor. Kerugian di satu area bisa dikompensasi oleh keuntungan di area lain.

4. Pantau pasar adalah pekerjaan seumur hidup

Terutama dengan leverage, kamu tidak bisa duduk santai dan menunggu. Pergerakan harga, berita, tren – semuanya harus dipantau. Di pasar yang volatil, perhatian terus-menerus adalah keharusan.

Skenario: Jika kamu menginvestasikan 100 Euro dengan leverage 1:10 di saham

Skenario A (Kasus Terbaik): Kamu menginvestasikan 100 Euro, mengendalikan posisi 1.000 Euro. Saham naik 10%, keuntunganmu: 100 Euro (100% return pada modal sendiri).

Skenario B (Kasus Terburuk): Posisi yang sama turun 10%. Margin 100 Euro habis. Total hilang.

Skenario C (Realistis): Harga berfluktuasi naik turun. Kamu bayar spread, biaya, biaya pembiayaan. Setelah dua minggu: -5% karena biaya, tidak peduli bagaimana pergerakan harga.

Kesimpulan: Leverage saham bukan mesin pencetak uang

Trading leverage pada saham bisa berhasil jika kamu:

  • Benar-benar memahami cara kerjanya
  • Memiliki keberanian besar
  • Terus belajar dan memantau portofolio
  • Menerapkan manajemen risiko yang ketat
  • Menggunakan modal yang bisa kamu relakan hilang

Untuk pemula mutlak: Mulai dengan akun demo dan saldo virtual. Di sana kamu bisa menguji strategi tanpa risiko nyata.

Untuk trader berpengalaman: Leverage saham bisa menjadi alat yang sah – tetapi bukan jaminan keuntungan, melainkan risiko yang dihitung dengan manajemen uang yang ketat.

Kebenaran yang tidak nyaman adalah: Leverage tidak hanya memperbesar keuntunganmu, tetapi juga kesalahanmu. Dan kesalahan terjadi – terutama di bawah tekanan.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)