Belakangan ini saya memperhatikan fenomena menarik — antusiasme berbagai ekonomi besar dalam menimbun emas tidak berkurang. Dari langkah-langkah bank sentral, gelombang peningkatan kepemilikan ini bahkan semakin cepat. Logika di baliknya sebenarnya cukup jelas, ketidakpastian geopolitik, fluktuasi nilai tukar, tekanan inflasi, semua faktor ini meningkatkan daya tarik emas.
Namun ini juga memicu diskusi menarik: ketika aset tradisional terus menguat, bagaimana performa aset baru seperti Bitcoin? Ada yang berpendapat bahwa emas dan Bitcoin akan mengalihkan dana, sementara yang lain merasa keduanya memiliki kegunaan masing-masing. Tren desentralisasi keuangan masih berlangsung, kebutuhan institusi terhadap alokasi aset digital juga meningkat. Siklus peningkatan kepemilikan emas ini mungkin akan berlanjut, tetapi ini tidak secara otomatis berarti daya tarik aset kripto menurun.
Mungkin pola pasar berikutnya adalah: aset lindung nilai tradisional dan aset digital baru keduanya memiliki pasar, tergantung pada logika investasi dan preferensi risiko Anda.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NonFungibleDegen
· 20jam yang lalu
ngl ser, bank sentral menimbun emas sementara kita semua menunggu pump btc itu... mungkin tidak ada apa-apa tho
Era di mana bank sentral mengumpulkan emas secara gila-gilaan, apa yang harus kita kumpulkan?
---
Ngomong-ngomong, tren kenaikan emas cukup tajam, tapi Bitcoin juga bukan cuma buat makan tidur, keduanya adalah aset lindung nilai kenapa harus memilih satu?
---
Haha logika ini absurd, bank sentral mengumpulkan emas, institusi di dunia kripto juga sedang menyusun strategi, apakah benar-benar bisa mendapatkan keduanya?
---
Sebenarnya tergantung pada preferensi risiko, orang yang takut-takut beli emas, penjudi taruhan besar di koin.
---
Situasi geopolitik yang sangat tegang, alokasi aset harus diversifikasi, hanya mengandalkan satu saja siap-siap dipanen.
---
Bank sentral sudah memainkan trik ini selama puluhan tahun, dunia kripto baru beberapa tahun, siapa yang akan menang masih belum bisa dipastikan.
---
Intinya tetap satu—jangan all in, baik emas maupun Bitcoin harus punya sedikit.
Lihat AsliBalas0
MerkleTreeHugger
· 21jam yang lalu
Bank sentral menimbun emas adalah seperti bermain catur, sementara kita investor ritel masih bingung mau beli apa
Belakangan ini saya memperhatikan fenomena menarik — antusiasme berbagai ekonomi besar dalam menimbun emas tidak berkurang. Dari langkah-langkah bank sentral, gelombang peningkatan kepemilikan ini bahkan semakin cepat. Logika di baliknya sebenarnya cukup jelas, ketidakpastian geopolitik, fluktuasi nilai tukar, tekanan inflasi, semua faktor ini meningkatkan daya tarik emas.
Namun ini juga memicu diskusi menarik: ketika aset tradisional terus menguat, bagaimana performa aset baru seperti Bitcoin? Ada yang berpendapat bahwa emas dan Bitcoin akan mengalihkan dana, sementara yang lain merasa keduanya memiliki kegunaan masing-masing. Tren desentralisasi keuangan masih berlangsung, kebutuhan institusi terhadap alokasi aset digital juga meningkat. Siklus peningkatan kepemilikan emas ini mungkin akan berlanjut, tetapi ini tidak secara otomatis berarti daya tarik aset kripto menurun.
Mungkin pola pasar berikutnya adalah: aset lindung nilai tradisional dan aset digital baru keduanya memiliki pasar, tergantung pada logika investasi dan preferensi risiko Anda.