Pengembalian Investasi (ROI, Return on Investment) adalah indikator inti untuk mengukur efisiensi investasi, dinyatakan dalam persentase yang menunjukkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan dari modal yang diinvestasikan. Baik itu investasi saham pribadi, menjalankan bisnis, iklan, maupun penilaian proyek perusahaan, ROI adalah alat pengukuran kemampuan keuntungan yang paling intuitif.
Sederhananya, ROI memberi tahu Anda: berapa banyak keuntungan yang akhirnya bisa Anda peroleh dari setiap uang yang Anda investasikan.
Bagaimana Menghitung ROI? Pembongkaran Rumus Inti
Rumus dasar perhitungan
ROI(%) = (Laba Bersih ÷ Biaya Investasi) × 100%
Di mana laba bersih = pendapatan dari investasi - biaya investasi
Contoh perhitungan
Misalnya Anda membeli saham seharga 1 juta dan menjualnya seharga 1,3 juta, maka:
Laba bersih = 1,3 juta - 1 juta = 300 ribu
ROI = (300 ribu ÷ 1 juta) × 100% = 30%
Angka 30% ini adalah ROI Anda. Tapi dalam kenyataannya, perhitungan seringkali jauh lebih kompleks karena harus mempertimbangkan biaya transaksi, pajak, dividen, dan faktor lainnya.
Bagaimana Menghitung ROI dalam Berbagai Situasi
Perhitungan ROI untuk Investasi Saham
Contoh yang lebih mendekati kenyataan:
Misalnya Anda membeli 1000 saham dengan harga 10 USD per saham, setelah satu tahun dijual dengan harga 12,5 USD, dan menerima dividen 500 USD, dengan biaya transaksi total 125 USD.
Contoh nyata: biaya barang 100 USD, harga jual 300 USD, dan iklan sebesar 500 USD untuk menjual 10 unit.
Total penjualan = 300 × 10 = 3.000 USD
Total biaya = (100 × 10) + 500 = 1.500 USD
ROI = [(3.000 - 1.500) ÷ 1.500] × 100% = 100%
ROI dan ROAS: Jangan Sampai Salah Paham
Dalam industri iklan, seringkali orang menganggap ROI dan ROAS sama, padahal keduanya berbeda jauh.
ROAS (Return on Ad Spend) = Pendapatan ÷ Biaya Iklan
Menggunakan contoh di atas: ROAS = 3.000 ÷ 500 = 600%
Perbedaan Utama:
ROI mengukur keuntungan, termasuk semua biaya
ROAS mengukur pendapatan, hanya dari biaya iklan
ROI lebih komprehensif, ROAS lebih fokus pada efektivitas iklan
Tingkat Pengembalian Tahunan: Membawa Waktu ke Titik Awal yang Sama
Saat membandingkan investasi dalam periode berbeda, menggunakan ROI langsung bisa menyesatkan. Tingkat pengembalian tahunan (annualized return) menghilangkan pengaruh waktu.
Tingkat Pengembalian Tahunan(%) = [(1 + Total Return)^(1/Periode) - 1] × 100%
Misalnya, Skema A mendapatkan 100% dalam 2 tahun, dan Skema B mendapatkan 200% dalam 4 tahun, mana yang lebih baik?
Tingkat tahunan Skema A = [(1+1)^(1/2) - 1] × 100% ≈ 41.4%
Tingkat tahunan Skema B = [(1+2)^(1/4) - 1] × 100% ≈ 31.6%
Jelas, Skema A memiliki tingkat pengembalian tahunan yang lebih tinggi dan lebih menarik.
Penilaian Investasi Perusahaan: ROI, ROA, ROE dalam Perspektif
ROI tidak hanya untuk individu, tetapi juga penting dalam menilai profitabilitas perusahaan. Ada juga ROA dan ROE.
Indikator
Rumus
Pengertian
ROI
Laba Bersih ÷ Total Investasi
Tingkat keuntungan dari modal yang diinvestasikan
ROA
Laba Bersih ÷ Total Aset
Efisiensi penciptaan laba dari aset
ROE
Laba Bersih ÷ Ekuitas Pemegang Saham
Keuntungan dari modal yang diinvestasikan pemegang saham
Contoh: Sebuah perusahaan dengan aset 1 juta (50% pinjaman, 50% modal sendiri), menginvestasikan 10.000 dalam sebuah proyek yang kemudian menjadi 20.000.
Dari rumusnya, meningkatkan ROI bisa dilakukan dengan dua cara: meningkatkan keuntungan atau menurunkan biaya.
Dalam praktik, mengurangi biaya seringkali terbatas efeknya. Misalnya dalam investasi saham, memilih broker dengan biaya rendah dan mengurangi frekuensi transaksi bisa membantu, tetapi tidak seefektif memilih investasi yang tepat.
Urutan ROI untuk Berbagai Aset
Biasanya, urutan ROI dari tertinggi ke terendah adalah: Kripto & Forex > Saham > Indeks & Reksa Dana > Obligasi
Namun, perlu diingat: ROI tinggi biasanya disertai risiko tinggi. Jika volatilitas Kripto 2,3 kali lipat dari saham, maka secara moderat bisa mengurangi posisi untuk menyeimbangkan risiko dan keuntungan.
Penyesuaian Risiko Berdasarkan Valuasi
Saat berinvestasi di aset sejenis, aset dengan valuasi lebih rendah cenderung memiliki risiko lebih kecil dan potensi pengembalian lebih besar. Misalnya, saat menilai indeks, indeks A dengan PE di posisi 70% (valuasi tinggi) dan indeks B di posisi 50% (valuasi sedang), indeks B menawarkan risiko dan potensi pengembalian yang lebih baik.
Strategi Investasi Berimbal Hasil Tinggi
1. Perdagangan CFD (Contract for Difference)
CFD adalah instrumen over-the-counter yang memiliki margin rendah. Contohnya, dengan modal 2.000 USD, Anda bisa membuka posisi senilai 10.000 USD dan mendapatkan keuntungan 500 USD, sehingga ROI = (500 ÷ 2.000) × 100% = 25%, lebih tinggi dari keuntungan langsung membeli saham.
Namun, risiko CFD juga besar, harus dilakukan di platform yang terdaftar dan diawasi.
2. Perdagangan Margin Forex
Pasar forex adalah pasar terbesar secara volume harian, menggunakan leverage dan transaksi dua arah, dengan tingkat pengembalian bisa lebih dari 30%. Tapi, pasar ini sangat dipengaruhi kondisi global dan membutuhkan pengalaman.
Disarankan untuk mengatur stop loss dan take profit secara rasional agar melindungi keuntungan dan mengendalikan risiko.
3. Investasi Emas
Emas memiliki fungsi pelindung nilai dan peningkatan nilai, menjadi instrumen lindung risiko utama. Pada 2019, harga emas internasional naik 18,4%, mencapai level tertinggi dalam 8 tahun. Dalam masa ketidakpastian ekonomi, performa emas biasanya cukup stabil.
4. Investasi Saham
Pasar saham AS selama hampir 200 tahun rata-rata ROI tahunan lebih dari 12%, didukung oleh valuasi yang wajar, dividen stabil, dan kebijakan yang mendukung, menjadikannya pilihan investasi yang stabil.
Perangkap dan Keterbatasan Menggunakan ROI
1. Mengabaikan Dimensi Waktu
Dua proyek dengan ROI 25% dan 15% tidak bisa langsung dibandingkan. Jika yang satu memerlukan 5 tahun dan yang lain hanya 1 tahun, perbandingan yang adil harus menggunakan tingkat pengembalian tahunan.
2. ROI tinggi tidak selalu berarti investasi bagus
ROI yang tinggi biasanya disertai risiko tinggi. Fokus hanya pada ROI tinggi tanpa memperhatikan volatilitas bisa berujung kerugian. Penting untuk membandingkan indikator risiko seperti volatilitas dan drawdown maksimum agar pengambilan keputusan lebih rasional.
3. Perhitungan ROI bisa menimbulkan overestimasi
Jika saat menghitung mengabaikan biaya tertentu, ROI akan tampak lebih tinggi dari kenyataannya. Contohnya, dalam investasi properti, bunga pinjaman, pajak properti, asuransi, dan biaya perawatan harus diperhitungkan agar hasilnya akurat.
4. Hanya fokus pada keuntungan finansial
ROI hanya mengukur pengembalian ekonomi, tidak memperhitungkan manfaat sosial, keberlanjutan, dan aspek lain. Beberapa proyek memiliki nilai gabungan yang jauh lebih tinggi daripada sekadar indikator keuangan.
Kesimpulan Akhir
Cara menghitung ROI memang sederhana, tetapi untuk menggunakannya secara efektif, perlu mempertimbangkan banyak aspek seperti tingkat pengembalian tahunan, volatilitas, valuasi, dan risiko. Pengambilan keputusan terbaik adalah yang menggabungkan berbagai indikator tersebut agar menemukan peluang investasi dengan risiko dan imbal hasil yang seimbang. Ingat: ROI tinggi dan risiko rendah biasanya saling bertentangan, jadi investasi terbaik adalah yang sesuai dengan toleransi risiko Anda dan menawarkan peluang keuntungan optimal.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bagaimana cara menghitung ROI (Return on Investment)? Penjelasan lengkap tentang rumus, contoh, dan strategi optimasi
Wajib Dipahami Sebelum Berinvestasi: Apa Itu ROI?
Pengembalian Investasi (ROI, Return on Investment) adalah indikator inti untuk mengukur efisiensi investasi, dinyatakan dalam persentase yang menunjukkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan dari modal yang diinvestasikan. Baik itu investasi saham pribadi, menjalankan bisnis, iklan, maupun penilaian proyek perusahaan, ROI adalah alat pengukuran kemampuan keuntungan yang paling intuitif.
Sederhananya, ROI memberi tahu Anda: berapa banyak keuntungan yang akhirnya bisa Anda peroleh dari setiap uang yang Anda investasikan.
Bagaimana Menghitung ROI? Pembongkaran Rumus Inti
Rumus dasar perhitungan
ROI(%) = (Laba Bersih ÷ Biaya Investasi) × 100%
Di mana laba bersih = pendapatan dari investasi - biaya investasi
Contoh perhitungan
Misalnya Anda membeli saham seharga 1 juta dan menjualnya seharga 1,3 juta, maka:
Angka 30% ini adalah ROI Anda. Tapi dalam kenyataannya, perhitungan seringkali jauh lebih kompleks karena harus mempertimbangkan biaya transaksi, pajak, dividen, dan faktor lainnya.
Bagaimana Menghitung ROI dalam Berbagai Situasi
Perhitungan ROI untuk Investasi Saham
Contoh yang lebih mendekati kenyataan:
Misalnya Anda membeli 1000 saham dengan harga 10 USD per saham, setelah satu tahun dijual dengan harga 12,5 USD, dan menerima dividen 500 USD, dengan biaya transaksi total 125 USD.
Langkah perhitungan:
Contoh ini menunjukkan bahwa saat menghitung ROI, semua biaya harus diperhitungkan agar mendapatkan gambaran keuntungan yang akurat.
ROI dalam E-commerce dan Iklan
Bagi pebisnis, metode perhitungan ROI sedikit berbeda:
Rumus: ROI = [(Pendapatan Penjualan - Biaya Barang) ÷ Biaya Barang] × 100%
Contoh nyata: biaya barang 100 USD, harga jual 300 USD, dan iklan sebesar 500 USD untuk menjual 10 unit.
ROI dan ROAS: Jangan Sampai Salah Paham
Dalam industri iklan, seringkali orang menganggap ROI dan ROAS sama, padahal keduanya berbeda jauh.
ROAS (Return on Ad Spend) = Pendapatan ÷ Biaya Iklan
Menggunakan contoh di atas: ROAS = 3.000 ÷ 500 = 600%
Perbedaan Utama:
Tingkat Pengembalian Tahunan: Membawa Waktu ke Titik Awal yang Sama
Saat membandingkan investasi dalam periode berbeda, menggunakan ROI langsung bisa menyesatkan. Tingkat pengembalian tahunan (annualized return) menghilangkan pengaruh waktu.
Tingkat Pengembalian Tahunan(%) = [(1 + Total Return)^(1/Periode) - 1] × 100%
Misalnya, Skema A mendapatkan 100% dalam 2 tahun, dan Skema B mendapatkan 200% dalam 4 tahun, mana yang lebih baik?
Jelas, Skema A memiliki tingkat pengembalian tahunan yang lebih tinggi dan lebih menarik.
Penilaian Investasi Perusahaan: ROI, ROA, ROE dalam Perspektif
ROI tidak hanya untuk individu, tetapi juga penting dalam menilai profitabilitas perusahaan. Ada juga ROA dan ROE.
Contoh: Sebuah perusahaan dengan aset 1 juta (50% pinjaman, 50% modal sendiri), menginvestasikan 10.000 dalam sebuah proyek yang kemudian menjadi 20.000.
Bagaimana Meningkatkan ROI? Saran Praktis
Logika Dasar
Dari rumusnya, meningkatkan ROI bisa dilakukan dengan dua cara: meningkatkan keuntungan atau menurunkan biaya.
Dalam praktik, mengurangi biaya seringkali terbatas efeknya. Misalnya dalam investasi saham, memilih broker dengan biaya rendah dan mengurangi frekuensi transaksi bisa membantu, tetapi tidak seefektif memilih investasi yang tepat.
Urutan ROI untuk Berbagai Aset
Biasanya, urutan ROI dari tertinggi ke terendah adalah: Kripto & Forex > Saham > Indeks & Reksa Dana > Obligasi
Namun, perlu diingat: ROI tinggi biasanya disertai risiko tinggi. Jika volatilitas Kripto 2,3 kali lipat dari saham, maka secara moderat bisa mengurangi posisi untuk menyeimbangkan risiko dan keuntungan.
Penyesuaian Risiko Berdasarkan Valuasi
Saat berinvestasi di aset sejenis, aset dengan valuasi lebih rendah cenderung memiliki risiko lebih kecil dan potensi pengembalian lebih besar. Misalnya, saat menilai indeks, indeks A dengan PE di posisi 70% (valuasi tinggi) dan indeks B di posisi 50% (valuasi sedang), indeks B menawarkan risiko dan potensi pengembalian yang lebih baik.
Strategi Investasi Berimbal Hasil Tinggi
1. Perdagangan CFD (Contract for Difference)
CFD adalah instrumen over-the-counter yang memiliki margin rendah. Contohnya, dengan modal 2.000 USD, Anda bisa membuka posisi senilai 10.000 USD dan mendapatkan keuntungan 500 USD, sehingga ROI = (500 ÷ 2.000) × 100% = 25%, lebih tinggi dari keuntungan langsung membeli saham.
Namun, risiko CFD juga besar, harus dilakukan di platform yang terdaftar dan diawasi.
2. Perdagangan Margin Forex
Pasar forex adalah pasar terbesar secara volume harian, menggunakan leverage dan transaksi dua arah, dengan tingkat pengembalian bisa lebih dari 30%. Tapi, pasar ini sangat dipengaruhi kondisi global dan membutuhkan pengalaman.
Disarankan untuk mengatur stop loss dan take profit secara rasional agar melindungi keuntungan dan mengendalikan risiko.
3. Investasi Emas
Emas memiliki fungsi pelindung nilai dan peningkatan nilai, menjadi instrumen lindung risiko utama. Pada 2019, harga emas internasional naik 18,4%, mencapai level tertinggi dalam 8 tahun. Dalam masa ketidakpastian ekonomi, performa emas biasanya cukup stabil.
4. Investasi Saham
Pasar saham AS selama hampir 200 tahun rata-rata ROI tahunan lebih dari 12%, didukung oleh valuasi yang wajar, dividen stabil, dan kebijakan yang mendukung, menjadikannya pilihan investasi yang stabil.
Perangkap dan Keterbatasan Menggunakan ROI
1. Mengabaikan Dimensi Waktu
Dua proyek dengan ROI 25% dan 15% tidak bisa langsung dibandingkan. Jika yang satu memerlukan 5 tahun dan yang lain hanya 1 tahun, perbandingan yang adil harus menggunakan tingkat pengembalian tahunan.
2. ROI tinggi tidak selalu berarti investasi bagus
ROI yang tinggi biasanya disertai risiko tinggi. Fokus hanya pada ROI tinggi tanpa memperhatikan volatilitas bisa berujung kerugian. Penting untuk membandingkan indikator risiko seperti volatilitas dan drawdown maksimum agar pengambilan keputusan lebih rasional.
3. Perhitungan ROI bisa menimbulkan overestimasi
Jika saat menghitung mengabaikan biaya tertentu, ROI akan tampak lebih tinggi dari kenyataannya. Contohnya, dalam investasi properti, bunga pinjaman, pajak properti, asuransi, dan biaya perawatan harus diperhitungkan agar hasilnya akurat.
4. Hanya fokus pada keuntungan finansial
ROI hanya mengukur pengembalian ekonomi, tidak memperhitungkan manfaat sosial, keberlanjutan, dan aspek lain. Beberapa proyek memiliki nilai gabungan yang jauh lebih tinggi daripada sekadar indikator keuangan.
Kesimpulan Akhir
Cara menghitung ROI memang sederhana, tetapi untuk menggunakannya secara efektif, perlu mempertimbangkan banyak aspek seperti tingkat pengembalian tahunan, volatilitas, valuasi, dan risiko. Pengambilan keputusan terbaik adalah yang menggabungkan berbagai indikator tersebut agar menemukan peluang investasi dengan risiko dan imbal hasil yang seimbang. Ingat: ROI tinggi dan risiko rendah biasanya saling bertentangan, jadi investasi terbaik adalah yang sesuai dengan toleransi risiko Anda dan menawarkan peluang keuntungan optimal.