Perdagangan Saham: Long atau Short? – Strategi mana yang membawa keuntungan nyata?

Banyak pemula berpikir bahwa menghasilkan uang di pasar saham hanya mungkin jika harga naik. Sebuah kesalahan besar. Baik dengan saham, cryptocurrency, maupun aset lainnya – penempatan posisi yang tepat sangat penting. Long dan Short adalah dua taktik perdagangan yang berlawanan, yang memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan di kedua fase pasar. Tapi mana yang benar-benar cocok untuk Anda?

Dasar-dasar: Apa sebenarnya Long dan Short?

Posisi Long: Anda membeli aset dan menjualnya nanti dengan harga lebih tinggi. Prinsip klasik “beli murah, jual mahal”.

Posisi Short: Anda menjual aset (yang Anda pinjam), untuk membelinya kembali nanti dengan harga lebih murah. Prinsip terbalik.

Dalam trading, posisi ini disebut sebagai posisi terbuka – sebuah transaksi yang belum selesai. Jumlah posisi yang secara teoritis bisa dibuka secara bersamaan tergantung dari modal Anda, persyaratan broker, dan ketentuan hukum.

Posisi Long pada saham: Cara klasik untuk mendapatkan keuntungan

Anda membuka posisi Long pada saham jika Anda memperkirakan harga saham akan naik. Pendekatan ini intuitif dan paling mudah dipahami oleh kebanyakan trader.

Apa yang membuat posisi Long menarik?

Potensi keuntungan tak terbatas: Secara teori, harga saham bisa naik tanpa batas – begitu juga keuntungan Anda. Perhitungannya sederhana: Harga jual minus harga beli.

Risiko terbatas: Kerugian maksimum sudah ditentukan – Anda paling banyak kehilangan modal yang diinvestasikan, tidak lebih. Harga bisa turun ke nol, tapi tidak di bawahnya.

Lebih tenang secara psikologis: Mereka yang bertransaksi mengikuti tren naik, seringkali bekerja sesuai dinamika pasar, bukan melawannya.

Contoh praktis: Bagaimana posisi Long bekerja

Seorang trader mengharapkan hasil kuartalan yang kuat dari saham teknologi. Seminggu sebelum pengumuman, dia membeli saham seharga 100 €. Ternyata perusahaan melaporkan angka yang sangat baik. Harga saham naik ke 115 €. Trader menutup posisi dan mendapatkan keuntungan 15 € per saham.

Dalam trading nyata, tentu ada biaya dan pajak yang mengurangi keuntungan bersih.

Strategi pengelolaan posisi Long

Untuk mengendalikan risiko dan mengamankan keuntungan, trader berpengalaman menggunakan berbagai teknik:

  • Stop-Loss: Menempatkan penjualan otomatis pada kerugian tertentu untuk membatasi kerugian
  • Take-Profit: Menetapkan harga di mana Anda otomatis menjual dan mengamankan keuntungan
  • Trailing Stop: Stop-Loss yang otomatis mengikuti kenaikan harga – mengamankan keuntungan dan mempertahankan potensi kenaikan
  • Diversifikasi: Membagi modal ke beberapa saham dan sektor untuk mengurangi risiko

Kapan Anda menggunakan posisi Long?

  • Dalam pasar bullish (tren naik umum)
  • Jika analisis fundamental atau teknikal menunjukkan kenaikan harga
  • Untuk investasi jangka panjang dengan pendapatan dividen

Posisi Short pada saham: Manfaatkan penurunan harga

Posisi Short adalah kebalikan dari Long. Di sini, Anda berspekulasi bahwa harga akan turun. Prinsipnya: “Jual mahal, beli kembali murah.”

Bagaimana cara kerja Short Selling pada saham?

Anda meminjam saham dari broker, menjualnya segera dengan harga saat ini, dan membelinya kembali nanti (semoga lebih murah), untuk dikembalikan. Selisihnya adalah keuntungan Anda.

Keuntungan posisi Short

Potensi keuntungan di pasar menurun: Sementara trader Long bisa mengalami kerugian, Anda bisa mendapatkan keuntungan.

Perlindungan portofolio: Posisi Short bisa digunakan sebagai hedging – melindungi posisi yang sudah ada.

Memanfaatkan oversell: Saham yang oversold menawarkan peluang Short.

Risiko dan kekurangan kritis

Risiko kerugian tak terbatas secara teori: Saham bisa naik tak terbatas – kerugian Anda juga. Harga 100 € bisa naik ke 200 €, 1.000 €, atau lebih.

Biaya lebih tinggi: Anda membayar biaya pinjaman untuk aset yang dipinjam dan sering harus memenuhi margin requirement.

Risiko Short Squeeze: Jika banyak posisi Short dan harga tiba-tiba naik, semua harus membeli kembali secara bersamaan – harga melonjak.

Contoh praktis: Posisi Short dengan risiko tak terbatas

Seorang trader memperkirakan bahwa sebuah saham overvalued dan menjualnya Short pada 1.000 €. Rencananya: membelinya kembali nanti dengan harga lebih murah. Tapi, alih-alih turun, saham naik ke 2.000 €. Untuk menutup posisi, dia harus membeli kembali pada harga saat ini – kerugian: 1.000 € atau lebih.

Margin dan leverage pada posisi Short

Pada posisi Short, biasanya Anda bekerja dengan margin – jaminan keamanan yang Anda simpan di broker. Jika margin requirement 50 %, Anda menyetor 50 % dari nilai saham, dan bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga hingga 100 %. Ini disebut leverage 2.

Leverage adalah pedang bermata dua: memperbesar keuntungan, tapi juga kerugian. Dengan leverage 2, kenaikan harga 10 % berarti kerugian 20 % dari margin Anda.

Manajemen risiko pada posisi Short

Trading Short membutuhkan disiplin ketat:

  • Tempatkan Stop-Loss: Penting untuk membatasi kerugian pada posisi Short
  • Set Take-Profit: Amankan keuntungan sebelum pasar berbalik
  • Pantau margin requirement: Margin call bisa memaksa Anda menutup posisi
  • Perhatikan likuiditas: Jika posisi tidak bisa ditutup, Anda terjebak
  • Pantau Short Squeeze: Hindari posisi pada saham yang banyak di-short

Long vs. Short: Perbandingan langsung

Aspek Long Short
Potensi keuntungan Tak terbatas (Harga bisa naik tanpa batas) Terbatas (Harga maksimal 0)
Risiko kerugian Terbatas (Maks. 100 % dari modal) Tak terbatas (Harga bisa naik tak terbatas)
Fase pasar terbaik Pasar bullish, harga naik Pasar bearish, harga turun
Beban psikologis Rendah (Ikuti tren) Tinggi (Lawan tren)
Biaya Tidak ada biaya pinjaman Biaya pinjaman, biaya margin
Kemudahan untuk pemula Sangat ramah pemula Lebih kompleks, berisiko tinggi
Penggunaan umum Investasi jangka panjang, dividen Hedging, perlindungan, spekulasi

Strategi mana yang cocok untuk Anda?

Jawaban tergantung dari beberapa faktor:

Perkiraan pasar Anda: Apakah Anda memperkirakan kenaikan atau penurunan harga? Gunakan analisis fundamental, indikator teknikal, dan sentiment untuk menjawabnya.

Profil risiko Anda: Apakah Anda mampu secara psikologis menghadapi kerugian besar? Posisi Long jauh lebih ramah pemula.

Pengalaman Anda: Pemula sebaiknya mulai dengan Long, baru kemudian mencoba Short. Trading Short membutuhkan pemahaman lebih dalam tentang margin, leverage, dan manajemen risiko.

Horizon waktu Anda: Investor jangka panjang memilih Long, trader aktif juga bisa menggunakan Short.

Kondisi pasar: Dalam pasar bullish, peluang keuntungan lebih besar untuk Long; dalam pasar bearish, untuk Short.

Tidak ada jawaban universal mana yang lebih baik. Beberapa trader menggabungkan kedua pendekatan – mereka membuka posisi Long dan Short secara bersamaan pada berbagai saham, atau menggunakan posisi Short sebagai perlindungan untuk portofolio Long (Hedging).

Pertanyaan yang sering diajukan

Apa perbedaan mendasar antara Long dan Short pada saham?

Pada Long, Anda membeli dan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga. Pada Short, Anda menjual (aset yang dipinjam) dan mendapatkan keuntungan dari penurunan harga. Ini adalah strategi yang berlawanan.

Kapan saya harus menggunakan posisi Long pada saham?

Jika sinyal fundamental atau teknikal menunjukkan kenaikan harga, jika Anda percaya pada perusahaan dalam jangka panjang, atau dalam tren naik umum. Long juga merupakan strategi standar untuk investor dividen.

Bisakah saya melakukan Long dan Short secara bersamaan pada saham yang sama?

Ya, ini disebut hedging. Anda mengurangi risiko, tetapi juga mengorbankan potensi keuntungan. Anda membayar biaya untuk kedua posisi.

Mengapa trading Short lebih berisiko daripada Long?

Karena potensi kerugian pada Short secara teori tak terbatas, sedangkan Long terbatas. Ditambah biaya pinjaman, margin requirement, dan risiko Short Squeeze.

Peran margin dalam posisi Short apa?

Margin adalah jaminan yang harus Anda setor untuk meminjam aset. Memungkinkan leverage, tapi juga memperbesar kerugian. Margin call bisa memaksa Anda menutup posisi.

Kesimpulan: Long dan Short – Dua dunia dalam trading

Posisi Long dan Short pada saham adalah dua pendekatan yang sangat berbeda, yang memerlukan kondisi pasar yang berbeda pula. Long lebih intuitif, lebih aman, dan lebih ramah pemula – cocok untuk pasar naik dan investor jangka panjang. Short menawarkan peluang keuntungan di pasar menurun dan sebagai perlindungan, tetapi membutuhkan pengalaman, disiplin, dan manajemen risiko yang aktif.

Strategi terbaik untuk Anda tergantung dari bagaimana Anda memperkirakan pasar, seberapa besar risiko yang bisa Anda tanggung, dan berapa banyak waktu yang ingin Anda investasikan untuk trading aktif. Pemula sebaiknya mulai dengan Long dan baru kemudian mencoba Short setelah mereka memahami lebih dalam tentang margin, leverage, dan manajemen risiko.

Terlepas dari pilihan Anda, tanpa manajemen risiko yang ketat, stop-loss yang jelas, dan ekspektasi yang realistis, Anda tidak akan sukses dalam jangka panjang. Trader paling sukses bukanlah yang meraih keuntungan terbesar, tetapi yang mampu mengendalikan kerugiannya.

LONG-7.57%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)