Dari beberapa ribu hingga jutaan dana, di pasar yang cepat meraih keuntungan dan lebih cepat lagi mengalami kerugian ini, keberuntungan bukanlah kunci utamanya. Di balik itu, ada disiplin yang ketat—pertama bertahan hidup, baru bicara soal menghasilkan uang.
Leverage kontrak seperti pedang bermata dua. Jika digunakan dengan baik, dana kecil bisa memanfaatkan keuntungan besar; jika digunakan dengan buruk, satu arah yang salah bisa menghabiskan modal. Cara saya sendiri cukup agresif—posisi kecil, leverage super ringan, dan multiplikasi tinggi, bertaruh benar keuntungan melambung, bertaruh salah langsung keluar. Tapi apapun situasinya, aturan selalu nomor satu.
Lima garis hidup dan mati yang saya pelajari selama ini, semuanya adalah pelajaran yang diperoleh dengan uang asli:
**1. Stop loss tidak boleh ditunda, akui kerugian agar tetap hidup** Garis stop loss adalah garis pelarian. Jika tersentuh, harus langsung dieksekusi, tidak ada waktu untuk berbalik. Banyak orang berpikir "mungkin akan rebound lagi," akhirnya malah mengalami margin call. Pasar tidak akan berubah arah karena harapanmu, mengakui kerugian kecil adalah cara menghindari lubang besar.
**2. Dua atau tiga kerugian berturut-turut langsung berhenti** Kalau kamu terus mengalami kerugian, itu berarti kamu belum paham irama pasar. Melanjutkan operasi saat itu hanya akan membuat kesalahan lebih parah. Matikan saja aplikasi trading, paksa diri untuk tenang. Kadang tidak melakukan apa-apa adalah tindakan paling cerdas.
**3. Uang yang diperoleh harus ditarik keluar** Angka di akun hanyalah angka, yang benar-benar masuk ke dompet adalah profit. Setiap kali mencapai target keuntungan, saya wajib menarik minimal tiga puluh persen. Profit yang tidak diambil akan kembali ke pasar suatu saat nanti.
**4. Hanya trading dalam tren, saat kondisi pasar berbalik, kosongkan posisi** Dalam tren pasar, leverage adalah sayap yang memungkinkanmu terbang tinggi. Tapi dalam pasar yang berombak dan sideways, leverage berubah menjadi pisau yang bisa melukai diri sendiri. Jika arah tidak jelas, saya lebih memilih kosongkan posisi dan menunggu, daripada mengorbankan modal dan energi dalam kondisi berombak.
**5. Kendalikan posisi satu transaksi di 5%-10% dari total dana** Hanya dengan kerugian yang bisa ditanggung, kamu bisa tetap jernih dan membuat keputusan rasional. Jika posisi terlalu besar, ketakutan dan keserakahan akan menguasai, akhirnya berakhir dengan posisi terjebak atau margin call.
Kontrak bukan jalan pintas, ini adalah kompetisi bertahan hidup yang nyata. Banyak orang baru menyadari nilai aturan ini setelah mengalami margin call. Masukkan lima prinsip ini ke dalam setiap pembukaan dan penutupan posisi, baru kamu punya peluang bertahan lebih lama dan mendapatkan keuntungan yang lebih stabil. Pasar selalu ada di sana, tapi dana kamu belum tentu. Pertama bertahan hidup, baru bicara soal profit—itulah kebenaran paling sederhana dari trading kontrak.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FunGibleTom
· 12-24 17:47
Mengatakan dengan keras adalah satu hal, melaksanakan dengan sungguh-sungguh adalah hal yang lain.
Lihat AsliBalas0
retroactive_airdrop
· 12-24 17:45
Tidak ada yang salah dengan penjelasan itu, tapi saya rasa yang paling menyakitkan adalah poin ketiga, berapa banyak orang yang memiliki jutaan di rekening mereka tetapi akhirnya tidak menarik satu sen pun, pelajaran yang sangat menyakitkan.
Lihat AsliBalas0
airdrop_huntress
· 12-24 17:42
Kerugian ini benar-benar pelajaran yang sangat berharga... Saya telah melihat terlalu banyak orang yang hanya berpikir "tunggu sebentar lagi", dan kemudian tidak ada lagi kelanjutannya.
Lihat AsliBalas0
MEVictim
· 12-24 17:29
Benar, saya baru mengerti tentang stop loss setelah mengalami kerugian sekali.
Kalau rugi terus-menerus, harus berhenti, ini bukan omong kosong, ini adalah harga darah.
Uang yang dikeluarkan adalah uang asli, angka di akun hanyalah ilusi.
Menang saat bertaruh itu menyenangkan, kalah langsung pergi, sesederhana itu.
Posisi yang ringan bisa bertahan lebih lama, jika terlalu berat, siap-siap untuk dibersihkan.
Dari beberapa ribu hingga jutaan dana, di pasar yang cepat meraih keuntungan dan lebih cepat lagi mengalami kerugian ini, keberuntungan bukanlah kunci utamanya. Di balik itu, ada disiplin yang ketat—pertama bertahan hidup, baru bicara soal menghasilkan uang.
Leverage kontrak seperti pedang bermata dua. Jika digunakan dengan baik, dana kecil bisa memanfaatkan keuntungan besar; jika digunakan dengan buruk, satu arah yang salah bisa menghabiskan modal. Cara saya sendiri cukup agresif—posisi kecil, leverage super ringan, dan multiplikasi tinggi, bertaruh benar keuntungan melambung, bertaruh salah langsung keluar. Tapi apapun situasinya, aturan selalu nomor satu.
Lima garis hidup dan mati yang saya pelajari selama ini, semuanya adalah pelajaran yang diperoleh dengan uang asli:
**1. Stop loss tidak boleh ditunda, akui kerugian agar tetap hidup**
Garis stop loss adalah garis pelarian. Jika tersentuh, harus langsung dieksekusi, tidak ada waktu untuk berbalik. Banyak orang berpikir "mungkin akan rebound lagi," akhirnya malah mengalami margin call. Pasar tidak akan berubah arah karena harapanmu, mengakui kerugian kecil adalah cara menghindari lubang besar.
**2. Dua atau tiga kerugian berturut-turut langsung berhenti**
Kalau kamu terus mengalami kerugian, itu berarti kamu belum paham irama pasar. Melanjutkan operasi saat itu hanya akan membuat kesalahan lebih parah. Matikan saja aplikasi trading, paksa diri untuk tenang. Kadang tidak melakukan apa-apa adalah tindakan paling cerdas.
**3. Uang yang diperoleh harus ditarik keluar**
Angka di akun hanyalah angka, yang benar-benar masuk ke dompet adalah profit. Setiap kali mencapai target keuntungan, saya wajib menarik minimal tiga puluh persen. Profit yang tidak diambil akan kembali ke pasar suatu saat nanti.
**4. Hanya trading dalam tren, saat kondisi pasar berbalik, kosongkan posisi**
Dalam tren pasar, leverage adalah sayap yang memungkinkanmu terbang tinggi. Tapi dalam pasar yang berombak dan sideways, leverage berubah menjadi pisau yang bisa melukai diri sendiri. Jika arah tidak jelas, saya lebih memilih kosongkan posisi dan menunggu, daripada mengorbankan modal dan energi dalam kondisi berombak.
**5. Kendalikan posisi satu transaksi di 5%-10% dari total dana**
Hanya dengan kerugian yang bisa ditanggung, kamu bisa tetap jernih dan membuat keputusan rasional. Jika posisi terlalu besar, ketakutan dan keserakahan akan menguasai, akhirnya berakhir dengan posisi terjebak atau margin call.
Kontrak bukan jalan pintas, ini adalah kompetisi bertahan hidup yang nyata. Banyak orang baru menyadari nilai aturan ini setelah mengalami margin call. Masukkan lima prinsip ini ke dalam setiap pembukaan dan penutupan posisi, baru kamu punya peluang bertahan lebih lama dan mendapatkan keuntungan yang lebih stabil. Pasar selalu ada di sana, tapi dana kamu belum tentu. Pertama bertahan hidup, baru bicara soal profit—itulah kebenaran paling sederhana dari trading kontrak.