Kebenaran di balik penyesuaian kebijakan pajak di era inflasi: akankah deflactar menyelamatkan dompetmu?

▶ Mulai dari Pengurangan Dompet Digital

2022 terbukti menjadi tahun yang sulit. Ketika kamu menyadari gaji naik 5% tapi selalu merasa uang tidak cukup, kamu sedang mengalami kekuatan inflasi. Ini bukan ilusi—di berbagai negara Barat, kenaikan suku bunga yang belum pernah terjadi sebelumnya dipadukan dengan rekor kenaikan harga barang, membuat seluruh ekonomi Barat kacau balau. Konsumen di supermarket, pompa bensin, dan pemilik rumah semua merasakan dampaknya, baik kamu pekerja biasa maupun pemilik usaha kecil.

Akar masalahnya sangat sederhana: Inflasi menyebabkan daya beli menurun. Secara nominal kamu mendapatkan penghasilan lebih banyak, tetapi sebenarnya bisa membeli barang lebih sedikit. Untuk melawan monster ini, bank sentral dan pemerintah di berbagai negara mulai melakukan langkah besar—menaikkan suku bunga, mengurangi pengeluaran publik, dan meningkatkan pajak. Salah satu langkah yang dikenal sebagai “menyesuaikan pajak untuk mengimbangi inflasi” (deflactar), bertujuan mencegah wajib pajak harus membayar lebih banyak pajak karena kenaikan pendapatan nominal.

▶ Apa itu Deflactar? Mengapa Ekonom membicarakannya?

Untuk memahami deflactar, pertama kita harus mengerti masalah dasar ekonomi: Bagaimana membandingkan data ekonomi dari waktu yang berbeda secara akurat?

Misalnya, bos kamu memberi kenaikan gaji dari 2000 euro menjadi 2200 euro per bulan. Kedengarannya bagus, naik 10%. Tapi jika harga barang juga naik 8% dalam tahun yang sama? Daya beli nyata kamu sebenarnya hanya bertambah kurang dari 2%. Itulah mengapa ekonom membutuhkan alat untuk “menghilangkan” pengaruh fluktuasi harga, agar bisa melihat pertumbuhan ekonomi yang sesungguhnya—alat itu disebut faktor penyesuaian inflasi (deflactor).

Prinsip deflactor sangat sederhana: Memilih satu tahun dasar, lalu mengonversi semua data ke tingkat harga tahun tersebut, sehingga bisa melihat pertumbuhan atau penurunan yang sesungguhnya. Contohnya:

Sebuah negara X pada tahun 1 memproduksi barang dan jasa senilai 1000 juta euro. Pada tahun 2, angka ini naik menjadi 1200 juta euro. Secara kasat mata, pertumbuhan 20%. Tapi jika harga barang naik 10%, maka pertumbuhan produksi riil sebenarnya sekitar 9%. Dalam istilah ekonomi, GDP nominal tahun 2 adalah 1200 juta euro, sedangkan GDP riil sekitar 1090 juta euro. Proses penyesuaian ini disebut deflactar.

Metode ini banyak digunakan untuk membandingkan: GDP(, pendapatan perusahaan, gaji pekerja—hampir semua data ekonomi yang perlu dibandingkan dari waktu ke waktu.

▶ Deflactar di Spanyol: Kisah Reformasi Pajak

Di panggung politik Spanyol, deflactar bukan lagi sekadar istilah ekonomi, melainkan menjadi pusat debat sengit. Faktanya, sistem pajak penghasilan pribadi (IRPF) di Spanyol memiliki masalah kronis: Ketika pekerja mendapatkan kenaikan gaji, mereka bisa otomatis masuk ke tarif pajak yang lebih tinggi, sehingga pendapatan nominal meningkat, tetapi pajak yang harus dibayar malah meningkat lebih cepat, dan daya beli justru menurun.

Pada November 2022, inflasi di Spanyol mencapai 6,8%, masalah ini menjadi semakin nyata. Pembuat kebijakan mulai mendorong ide: menyesuaikan tarif pajak berdasarkan tingkat inflasi, agar kenaikan gaji nominal tidak menyebabkan beban pajak riil meningkat. Penyesuaian ini dikenal sebagai “deflactar el IRPF” (menyesuaikan pajak penghasilan pribadi).

Cara kerja IRPF di Spanyol adalah sistem progresif: semakin tinggi penghasilan, semakin tinggi tarif pajaknya. Setiap tahun, pemerintah menyesuaikan tarif ini sesuai kondisi ekonomi. Tapi jika penyesuaian ini tidak mengikuti laju inflasi, maka kelas menengah akan terkena “tax bracket creep”)Tax Bracket Creep(—meskipun daya beli mereka menyusut, beban pajak justru meningkat.

Yang menarik, Amerika Serikat, Prancis, dan negara Nordik secara otomatis menyesuaikan tarif pajak setiap tahun, Jerman setiap dua tahun, tetapi sejak 2008 Spanyol belum pernah melakukan penyesuaian ini secara nasional. Beberapa daerah otonom di Spanyol mengumumkan akan melakukan langkah ini secara terpisah, tetapi karena distribusi kekuasaan pajak yang kompleks, hasilnya mungkin terbatas.

▶ Apakah langkah ini penyelamat atau jebakan?

) Pendukung argumen

Pendukung deflactar berpendapat ini adalah langkah penting untuk melindungi keluarga biasa. Inflasi sudah menggerogoti tingkat hidup mereka, pajak seharusnya tidak menambah beban lagi. Jika tarif pajak disesuaikan agar daya beli riil tetap terjaga, kelas menengah bisa lebih leluasa berbelanja dan berinvestasi, sehingga ekonomi tetap dinamis.

Penentang keraguan

Namun, kritik juga keras. Pertama, mereka yang berpenghasilan tinggi mendapatkan manfaat lebih besar dari langkah ini karena sistem progresif. Kedua, menjaga daya beli bisa mendorong permintaan yang justru menaikkan harga barang—berlawanan dengan tujuan bank sentral yang menaikkan suku bunga dan mengurangi pengeluaran untuk mengendalikan inflasi. Ketiga, masalah nyata lainnya: pendapatan pemerintah akan berkurang, yang bisa mengancam dana untuk pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya.

Selain itu, harus diakui, manfaat nyata bagi orang biasa sebenarnya kecil—hanya menghemat beberapa ratus euro. Mengharapkan langkah ini secara signifikan meningkatkan investasi masyarakat secara keseluruhan mungkin terlalu optimis.

▶ Daftar Investasi di Era Inflasi

Di tengah tekanan inflasi tinggi dan kebijakan pengetatan bank sentral, investor perlu merombak strategi mereka. Jika deflactar benar-benar meningkatkan arus kas yang bisa diinvestasikan, maka harus dipikirkan juga bagaimana memanfaatkannya.

Komoditas utama: Peran perlindungan emas

Emas secara jangka panjang adalah jawaban standar melawan inflasi. Ketika mata uang fiat melemah dan suku bunga naik, emas—yang tidak terkait dengan ekonomi negara manapun—sering kali menguat atau tetap stabil nilainya. Dalam lingkungan suku bunga tinggi, emas lebih menarik dibanding obligasi (karena keuntungan obligasi dikenai pajak penghasilan pribadi), dan secara historis, emas selalu mengalami kenaikan nilai jangka panjang, meskipun dalam jangka pendek dan menengah bisa sangat fluktuatif.

Pasar saham: Perang antara bahaya dan peluang

Inflasi tinggi dan suku bunga tinggi biasanya menekan pasar saham. Perusahaan pinjam uang jadi lebih mahal, laba tertekan, harga saham pun turun. Contohnya tahun 2022—tech stock anjlok, energi malah mencatat rekor tertinggi.

Tapi, selalu ada pemenang di pasar. Perusahaan yang mampu melawan inflasi—misalnya yang menyediakan kebutuhan pokok, perusahaan energi, atau industri yang permintaannya justru meningkat saat ekonomi tidak pasti—berpotensi naik melawan tren. Untuk investor dengan dana cadangan dan pandangan jangka panjang, pasar yang sedang lesu ini bisa jadi peluang membangun posisi dengan harga murah, dan sejarah membuktikan pasar saham akhirnya akan pulih dan mencapai rekor tertinggi lagi.

Pasar valuta asing: Risiko dan imbalan

Inflasi menyebabkan mata uang melemah, membuat perdagangan valas menjadi menarik saat inflasi tinggi. Semakin tinggi inflasi suatu negara, semakin mudah mata uangnya melemah terhadap mata uang lain, menciptakan peluang trading valas. Tapi, volatilitas pasar valas sangat tinggi dan biasanya melibatkan leverage, artinya investor bisa melakukan transaksi besar dengan modal kecil, berpotensi meraih keuntungan besar atau mengalami kerugian besar. Pasar ini tidak cocok untuk investor yang kurang pengalaman.

Pentingnya diversifikasi

Apapun aset yang dipilih, diversifikasi adalah kunci utama. Inflasi tidak memukul semua aset secara sama. Portofolio yang berisi komoditas yang tahan inflasi, saham dengan potensi pertumbuhan, dan obligasi yang stabil bisa membantu kamu bertahan di berbagai kondisi pasar.

▶ Pemikiran terakhir

Makna sejati deflactar bukanlah sekadar menyelamatkan dompetmu—penghematan pajak kecil itu sebenarnya terbatas manfaatnya. Nilainya terletak pada simbol pilihan kebijakan ekonomi: apakah tetap membiarkan inflasi menggerogoti daya beli rakyat biasa, atau melakukan penyesuaian kebijakan untuk meredam tekanan ini.

Jika pemerintah benar-benar melakukan deflactar pada pajak penghasilan pribadimu, dana yang tersedia untuk diinvestasikan akan bertambah, dan peluang investasi pun bisa meningkat. Tapi ingat dua hal: pertama, tidak ada investasi yang benar-benar tanpa risiko, semua harga aset akan berfluktuasi; kedua, memilih aset sesuai toleransi risiko dan horizon waktu jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti tren dan mengejar keuntungan tinggi.

Di era ketidakpastian ini, rasionalitas selalu menjadi investasi terbaik.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)