Jujur saja, sepuluh tahun yang lalu saya hanyalah anak muda yang sama sekali tidak tahu apa-apa, nekat masuk ke dunia ini dengan 3000U—K-line? Tidak tahu. Leverage? Sampai tombolnya saya harus cari setengah mati.

Sekarang akun saya berisi delapan digit, jika saya melihat ke belakang, uang ini bukan jatuh dari langit, apalagi mengandalkan keberuntungan semata. Ini semua diperoleh dengan bangkrut, dipertahankan dengan insomnia, dan dibangun dari berjam-jam menatap layar dan melamun di malam-malam tanpa tidur.

Hari ini saya tidak mau pamer, juga tidak jualan kursus, hanya ingin ngobrol saja tentang beberapa hal yang membuat saya tidak mati di jalan selama ini.

**Pertama, kalah menerima kekalahan itu jauh lebih penting daripada menang.**

Dua tahun awal, saya pernah mengalami dua kali bangkrut besar. Setiap kali rugi, saya selalu berpikir "Tunggu dulu, pasti bisa kembali"—tapi hasilnya? Pasar sama sekali tidak peduli, lubang semakin dalam, dan saya menyaksikan uang menguap begitu saja. Baru kemudian saya sadar: saat mencapai garis stop-loss, tanpa bicara lagi, langsung cabut. Pasar tidak peduli kamu benar atau salah, yang penting bertahan hidup dulu, baru ada peluang untuk bangkit kembali.

**Kedua, salah lima kali berturut-turut, segera tutup aplikasi.**

Pasar kadang seperti orang yang sudah gila, apapun yang kamu lakukan selalu salah. Kalau kamu keras kepala, mental pasti hancur. Saya buat aturan mati-matian: lima kali stop-loss berturut-turut, tidak peduli seberapa dekat rasanya dengan "momen kebangkitan", saya paksa diri untuk istirahat. Jangan remehkan, setelah tidur sebentar, semua obsesi kemarin sudah hilang entah ke mana.

**Ketiga, keuntungan sementara bukan uang, baru saat diambil baru dihitung.**

Jumlah angka di layar itu cantik, tapi cuma angka. Kebiasaan saya sekarang, setiap dapat keuntungan 500U, langsung ambil setengahnya dan simpan di dompet. Saat pasar sedang bullish, semua orang merasa dirinya jenius, tapi saat tren mundur, yang tersisa di tangan adalah emas asli.

**Keempat, hanya berpasangan dengan tren, saat pasar bergejolak jadi penonton saja.**

Leverage tinggi di pasar yang tren satu arah memang seperti sayap, tapi di pasar bergejolak justru seperti mesin pemotong daging. Saat tidak bisa melihat arah dengan jelas, saya lebih suka duduk santai minum teh sambil nonton, daripada main-main dengan mouse sembarangan. Menunggu momentum datang jauh lebih baik daripada meraba-raba dan akhirnya terluka. Kesabaran itu berharga.

**Kelima, posisi selalu jangan lebih dari 10% dari modal utama.**

Full position sama dengan bertaruh nyawa, detak jantung cepat banget sampai kepala bahkan bisa berubah bentuk. Posisi kecil memungkinkan kita tetap tenang, walau pasar berayun pun, kita masih bisa tersenyum. Ingat: selalu sisakan peluru untuk bangkit kembali.

Perjalanan ini tidak penuh mitos, hanyalah disiplin. Sepuluh tahun berjalan, saya paling menyadari satu hal: dalam game yang bisa hilang kapan saja ini, bertahan hidup saja sudah menjadi pemenang terbesar.

Dulu saya berjalan dalam gelap sendirian, sekarang lampu sudah ada di tangan saya. Lampu terus menyala, kamu ikut tidak?