Saya tahun ini 36, anak Hunan, sekarang menetap di Shenzhen.
8 tahun lalu masuk pasar dengan modal 50 ribu, akhir tahun lalu saldo akun sudah lebih dari 7 juta. Bulan lalu, satu bulan bersih dapat 460 ribu USDT.
Tidak ada senjata rahasia, juga tidak paham algoritma high-frequency. Hanya mengandalkan satu cara "lambat" yang sering diremehkan orang dalam—tapi benar-benar manjur.
2555 hari jatuh bangun, saya meringkas pelajaran berdarah ini jadi 6 kalimat manusiawi. Kalau kamu bisa konsisten menjalankan satu saja, setidaknya bisa hemat biaya belajar 100 ribu; kalau bisa lakukan tiga, sudah bisa mengungguli 80% trader ritel.
**Pertama: Harga naik kencang tapi turunnya stabil, biasanya bandar sedang kumpulin koin**
Harga koin melonjak lalu turun perlahan? Jangan panik, ini bukan sinyal puncak, tapi proses membersihkan trader jangka pendek.
Yang harus diwaspadai adalah pola “naik tajam, jatuhnya juga tajam”—itu cara klasik bandar jualan di harga tinggi.
**Kedua: Dihantam habis-habisan tapi tidak mantul, berarti dana diam-diam keluar**
Kalau habis flash crash tidak ada rebound layak, jangan coba-coba beli bottom.
Harga di titik ini bukan lubang emas, tapi rumah jagal. Kata paling beracun di pasar: "Sudah turun sejauh ini, masa masih bisa turun lagi?"
**Ketiga: Volume besar di atas belum tentu puncak, volume mengecil di atas baru menakutkan**
Di area puncak kalau volume masih besar, berarti masih ada pertarungan sengit, harga bisa lanjut naik.
Tapi kalau di atas tiba-tiba volume menghilang, itu tanda pembeli sudah habis—biasanya akan ada penurunan tajam yang diam-diam mematikan.
**Keempat: Volume besar sekali di bawah belum berarti, volume besar berturut-turut baru valid**
Satu candle hijau jumbo bisa jadi cuma pancingan.
Hanya kalau beberapa hari berturut-turut volume terus meningkat, itu baru tanda konsensus pasar terbentuk, bandar benar-benar mulai akumulasi.
**Kelima: Yang kamu trading bukan grafik, tapi sifat manusia**
Indikator bisa bohong, harga bisa mengelabui.
Tapi volume tidak bisa menipu—dia seperti termometer emosi pasar, paling jujur merefleksikan sikap uang besar.
**Keenam: Kunci utama trading itu cuma empat kata—hati tanpa beban**
Jangan ngotot hold, kalau harus kosong ya kosong;
Jangan serakah ngejar puncak, kalau lewat ya sudah lewat;
Jangan takut fluktuasi, saat harus masuk lakukan dengan tegas.
Ini bukan cuma pengalaman teknis, tapi juga hasil latihan mental.
Pasar tidak pernah kekurangan peluang, yang kurang adalah kemampuan kamu membaca sinyal, tahan koin, dan hindari jebakan.
Kebanyakan orang rugi bukan karena skill jelek, tapi karena dikendalikan emosi, asal-asalan entry.
Sebenarnya kamu bisa, cuma sendirian belajar itu capek banget. Market memang kacau, tapi logika selalu ada di sana.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BackrowObserver
· 23jam yang lalu
Volume transaksi memang luar biasa, hal ini memang tidak bisa menipu orang. Saya sendiri dulu pernah terjebak pada volume yang mengecil di harga tinggi, benar-benar pelajaran pahit, bro.
Lihat AsliBalas0
Ser_This_Is_A_Casino
· 23jam yang lalu
Gila, analisis volume transaksi ini memang jago banget, dulu saya juga pernah rugi gara-gara beli di harga tinggi saat volume mengecil.
Lihat AsliBalas0
ForumLurker
· 12-10 01:34
Volume tidak pernah berbohong, tapi dompet saya selalu menipu saya...
Saya tahun ini 36, anak Hunan, sekarang menetap di Shenzhen.
8 tahun lalu masuk pasar dengan modal 50 ribu, akhir tahun lalu saldo akun sudah lebih dari 7 juta. Bulan lalu, satu bulan bersih dapat 460 ribu USDT.
Tidak ada senjata rahasia, juga tidak paham algoritma high-frequency. Hanya mengandalkan satu cara "lambat" yang sering diremehkan orang dalam—tapi benar-benar manjur.
2555 hari jatuh bangun, saya meringkas pelajaran berdarah ini jadi 6 kalimat manusiawi. Kalau kamu bisa konsisten menjalankan satu saja, setidaknya bisa hemat biaya belajar 100 ribu; kalau bisa lakukan tiga, sudah bisa mengungguli 80% trader ritel.
**Pertama: Harga naik kencang tapi turunnya stabil, biasanya bandar sedang kumpulin koin**
Harga koin melonjak lalu turun perlahan? Jangan panik, ini bukan sinyal puncak, tapi proses membersihkan trader jangka pendek.
Yang harus diwaspadai adalah pola “naik tajam, jatuhnya juga tajam”—itu cara klasik bandar jualan di harga tinggi.
**Kedua: Dihantam habis-habisan tapi tidak mantul, berarti dana diam-diam keluar**
Kalau habis flash crash tidak ada rebound layak, jangan coba-coba beli bottom.
Harga di titik ini bukan lubang emas, tapi rumah jagal. Kata paling beracun di pasar: "Sudah turun sejauh ini, masa masih bisa turun lagi?"
**Ketiga: Volume besar di atas belum tentu puncak, volume mengecil di atas baru menakutkan**
Di area puncak kalau volume masih besar, berarti masih ada pertarungan sengit, harga bisa lanjut naik.
Tapi kalau di atas tiba-tiba volume menghilang, itu tanda pembeli sudah habis—biasanya akan ada penurunan tajam yang diam-diam mematikan.
**Keempat: Volume besar sekali di bawah belum berarti, volume besar berturut-turut baru valid**
Satu candle hijau jumbo bisa jadi cuma pancingan.
Hanya kalau beberapa hari berturut-turut volume terus meningkat, itu baru tanda konsensus pasar terbentuk, bandar benar-benar mulai akumulasi.
**Kelima: Yang kamu trading bukan grafik, tapi sifat manusia**
Indikator bisa bohong, harga bisa mengelabui.
Tapi volume tidak bisa menipu—dia seperti termometer emosi pasar, paling jujur merefleksikan sikap uang besar.
**Keenam: Kunci utama trading itu cuma empat kata—hati tanpa beban**
Jangan ngotot hold, kalau harus kosong ya kosong;
Jangan serakah ngejar puncak, kalau lewat ya sudah lewat;
Jangan takut fluktuasi, saat harus masuk lakukan dengan tegas.
Ini bukan cuma pengalaman teknis, tapi juga hasil latihan mental.
Pasar tidak pernah kekurangan peluang, yang kurang adalah kemampuan kamu membaca sinyal, tahan koin, dan hindari jebakan.
Kebanyakan orang rugi bukan karena skill jelek, tapi karena dikendalikan emosi, asal-asalan entry.
Sebenarnya kamu bisa, cuma sendirian belajar itu capek banget. Market memang kacau, tapi logika selalu ada di sana.