Tahun lalu di waktu seperti ini, saya masih punya utang 120 ribu, setiap hari hal pertama yang saya lakukan setelah membuka mata bukan melihat harga pasar, tapi menghitung masih bisa menunda berapa hari lagi sebelum ditagih utang. Rasanya seperti berdiri di tepi jurang, angin sedikit saja bisa jatuh ke bawah.

Tapi sekarang? Saldo akun 860 ribu+, tarik dana setiap hari sudah seperti minum air. 58 hari, dari terlilit utang sampai bebas finansial, bukan faktor keberuntungan, tapi karena saya pakai metode “terdengar cupu” yang sederhana itu, dan saya jalani satu per satu sampai tuntas.

Banyak orang tanya rahasianya, saya nggak punya trik canggih—hanya tiga aturan mati yang saya pegang, terdengar sederhana, tapi itulah yang menyelamatkan hidup saya.

# Aturan Pertama: Jangan Pernah Pakai Uang Terakhir

Terlalu banyak teman di sekitar saya, melihat harga naik langsung all-in, sampai rela pertaruhkan segalanya. Hasilnya? Sekali koreksi langsung margin call, kesempatan bangkit pun nggak ada.

Saya beda. Setiap buka posisi hanya pakai 30% modal untuk coba-coba, kalau arah benar baru tambah bertahap, kalau salah ya cuma rugi uang jajan, tidur pun tetap nyenyak. Orang lain begadang mantengin chart sampai mata merah, saya tetap tidur dan makan dengan tenang, karena saya tahu—asal modal masih ada, peluang berikutnya pasti datang.

# Aturan Kedua: Jangan Mimpi Kaya Mendadak, Nikmati Untung Kecil

Yang paling bahaya di dunia crypto itu ilusi “sekali trade untung sepuluh kali lipat”. Saya lihat terlalu banyak orang kejar tren, akhirnya nyangkut di puncak harga.

Strategi saya sangat sederhana: tiap trade target 5% profit, sudah cukup langsung keluar. Jangan remehkan 5% ini, sepuluh kali trade sudah dobel, dalam 58 hari saya pakai metode “semut angkut makanan” ini, pelan-pelan tutup lubang utang, lalu bertumbuh jadi angka sekarang.

Lambat? Memang. Tapi stabil. Yang kejar naik-turun harga, entah sudah berapa kali margin call.

# Aturan Ketiga: Mental Stabil, Baru Chart Stabil

Sekuat apapun teknik, kalau mental hancur tetap percuma. Yang bisa bertahan di dunia crypto bukan yang paling pintar, tapi yang paling kuat mental.

Saat orang lain panik jual, saya berani average down sedikit; saat orang lain euforia beli di puncak, saya sudah duluan take profit. Peluang selalu ada, tapi trader ritel yang bisa jaga modal saat pasar goyang, dari sepuluh orang belum tentu tiga yang bisa.

Selama 58 hari ini, saya nggak lakukan hal luar biasa, hanya ulangi tiga aturan sederhana ini puluhan kali. Nggak kejar tren, nggak spekulasi arah, nggak berharap kaya mendadak—terdengar cupu banget, tapi justru “kecupu-an” ini yang bantu saya keluar dari kubangan utang.

Sekarang kalau melihat ke belakang, angka-angka yang dulu bikin saya nggak bisa tidur, sekarang sudah jadi saldo di akun. Kalau kamu juga lagi terjerat utang, bingung, atau stres sama pasar, ingat satu hal: uang di dunia crypto, nggak pernah jadi milik orang yang serakah dan ingin cepat, tapi milik mereka yang bisa stabil, sabar, dan mau kumpulkan profit kecil-kecil jadi besar.

Ditulis untuk kamu yang masih bertahan, semoga di bull market berikutnya, kita semua bisa benar-benar bangkit.