Lao Huang berulah lagi! Kali ini dia langsung mendefinisikan Bitcoin sebagai "tukang angkut energi". Kedengarannya memang agak abstrak, tapi kalau dipikir-pikir memang ada benarnya juga.
Bos besar NVIDIA baru saja melontarkan sebuah pandangan: pembangkit listrik tenaga air atau angin di pelosok dunia itu, listrik yang dihasilkan seringkali tidak bisa didistribusikan, jadi entah terbuang sia-sia atau malah tidak dipakai sama sekali. Tapi begitu mesin mining dinyalakan, listrik "terisolasi" itu seketika punya tujuan—diubah jadi Bitcoin, jadi aset digital yang bisa disimpan di ponsel.
Intinya, energi yang tadinya terbatasi lokasi geografis, kini bisa diubah jadi penyimpan nilai tanpa batas negara. Jaringan listrik putus pun tetap bisa beredar, cara ini memang cukup liar.
Dulu orang sering mengeluh soal mining yang boros listrik, tapi kalau sudut pandangnya diganti: aktivitas ini justru "mendaur ulang" listrik yang seharusnya terbuang. Listrik dari pembangkit di lembah terpencil kini bisa diubah jadi aset kripto yang beredar secara global, bahkan mungkin jadi penyeimbang jaringan listrik di masa depan. Coba bayangkan, ladang minyak bisa habis, kabel listrik bisa putus, tapi Bitcoin begitu tercipta bisa berpindah setengah dunia dalam hitungan detik.
Model monetisasi energi seperti ini, mungkinkah menjadi peluang teknologi berikutnya? Raksasa chip AI tiba-tiba ikut mendukung, logika bisnis di baliknya patut dipertimbangkan.
Demokratisasi energi kedengarannya masih jauh, tapi mesin mining sudah melakukannya sekarang. Menurut kamu, apakah jalan ini bisa berhasil?
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SerumSquirter
· 8jam yang lalu
Pernyataan Huang Renxun kali ini cukup cerdas ya, tapi rasanya juga seperti sedang membenarkan aktivitas mining? Listrik yang tidak terpakai sebenarnya bisa dimanfaatkan dengan cara lain, tidak harus diubah jadi BTC baru dianggap "didaur ulang".
Lihat AsliBalas0
CafeMinor
· 8jam yang lalu
Memang sih, omongan Lao Huang kali ini terasa banget, tapi soal mining pakai listrik buangan itu udah lama dijalankan, bukan konsep baru lagi.
Sebutan "buruh angkut energi" kedengarannya keren, tapi intinya tetap aja menghabiskan kelebihan kapasitas listrik, masalah sebenarnya adalah listrik di pelosok itu seharusnya dipakai buat bantu rakyat miskin, sekarang malah habis dimakan tambang.
Tapi ngomong-ngomong, soal Bitcoin yang bisa lintas setengah bumi emang luar biasa, transfer uang biasa mana ada yang secepat itu.
Eh, tunggu, sekarang Lao Huang mulai dukung mining juga? Apa ini artinya Nvidia juga mau ambil bagian dari pasar chip mining?
Legalisasi mining pakai listrik buangan itu cepat atau lambat pasti terjadi, kuncinya tetap di biaya listrik. Begitu listrik murah di daerah terpencil dibuka, bisnis ini bakal meledak.
Istilah “demokratisasi energi” sih kedengarannya seksi, tapi apa pemerintah daerah bakal izinkan? Itu baru masalah sebenarnya.
Lihat AsliBalas0
FlippedSignal
· 9jam yang lalu
Omongan Lao Huang ini memang cerdas, memberi label "ramah lingkungan" pada penambangan.
Tapi apa benar listrik terbuang sebanyak itu? Rasanya ini kebutuhan palsu...
"Kurir energi"? Kedengarannya seperti jargon pemasaran, banyak yang percaya?
Logikanya bisa masuk akal, tapi kenyataannya tambang tetap pindah ke tempat listrik murah.
Intinya cuma buat melegitimasi Bitcoin, memang jago.
Lihat AsliBalas0
StakeTillRetire
· 9jam yang lalu
Omongan Lao Huang ini memang agak nggak masuk akal, masa tambang kripto pakai listrik sisa bisa nyelesaiin masalah energi? Jangan-jangan malah lagi membela dunia mining.
Lao Huang berulah lagi! Kali ini dia langsung mendefinisikan Bitcoin sebagai "tukang angkut energi". Kedengarannya memang agak abstrak, tapi kalau dipikir-pikir memang ada benarnya juga.
Bos besar NVIDIA baru saja melontarkan sebuah pandangan: pembangkit listrik tenaga air atau angin di pelosok dunia itu, listrik yang dihasilkan seringkali tidak bisa didistribusikan, jadi entah terbuang sia-sia atau malah tidak dipakai sama sekali. Tapi begitu mesin mining dinyalakan, listrik "terisolasi" itu seketika punya tujuan—diubah jadi Bitcoin, jadi aset digital yang bisa disimpan di ponsel.
Intinya, energi yang tadinya terbatasi lokasi geografis, kini bisa diubah jadi penyimpan nilai tanpa batas negara. Jaringan listrik putus pun tetap bisa beredar, cara ini memang cukup liar.
Dulu orang sering mengeluh soal mining yang boros listrik, tapi kalau sudut pandangnya diganti: aktivitas ini justru "mendaur ulang" listrik yang seharusnya terbuang. Listrik dari pembangkit di lembah terpencil kini bisa diubah jadi aset kripto yang beredar secara global, bahkan mungkin jadi penyeimbang jaringan listrik di masa depan. Coba bayangkan, ladang minyak bisa habis, kabel listrik bisa putus, tapi Bitcoin begitu tercipta bisa berpindah setengah dunia dalam hitungan detik.
Model monetisasi energi seperti ini, mungkinkah menjadi peluang teknologi berikutnya? Raksasa chip AI tiba-tiba ikut mendukung, logika bisnis di baliknya patut dipertimbangkan.
Demokratisasi energi kedengarannya masih jauh, tapi mesin mining sudah melakukannya sekarang. Menurut kamu, apakah jalan ini bisa berhasil?