Pasar pada Jumat sore lalu sangat menggembirakan—saham asuransi dan sekuritas tiba-tiba kompak menguat, sektor asuransi langsung naik lima persen, indeks sekuritas juga melonjak lebih dari 2%. Dengan dorongan sektor keuangan ini, IHSG berhasil naik kembali ke atas 3.900 poin, menguat 27 poin; pasar Shenzhen bahkan lebih agresif, dua indeks utamanya tembus lebih dari 1%, dan grafik harian langsung menembus garis MA 20 hari.
Pasar Eropa dan Amerika malam itu juga cukup baik, Dow Jones naik 104 poin, Nasdaq naik 72 poin, meski bursa Eropa agak melemah. Nilai tukar offshore stabil di kisaran 7,06, secara keseluruhan situasi eksternal sedikit memberi nilai tambah bagi saham A-Share.
Dari sisi teknikal, IHSG sudah beberapa hari berturut-turut menembus rata-rata jangka pendek, nilai transaksi tembus 700 miliar, hanya kurang 20 poin dari MA 20 hari. Hari ini, apakah tren naik bisa berlanjut? Menurut saya kemungkinannya cukup besar, tapi untuk benar-benar bertahan di atas MA 20 hari, tanpa nilai transaksi 800 miliar rasanya akan sulit—artinya masih butuh tambahan dana sekitar 100 miliar lagi.
Untuk sektor yang layak digali saat ini, saya rasa saham farmasi bisa dipertimbangkan serius. Sektor ini belakangan anjlok cukup dalam, tapi justru dalam kondisi seperti ini, emiten dengan kemampuan laba kuat punya potensi imajinasi lebih besar. Saya pribadi melihat dua jenis: pertama, saham blue chip farmasi yang profit tebal, valuasi rendah, tapi harga sahamnya sudah turun setengah—jenis ini tahan risiko; kedua, saham berkinerja unggul yang labanya tumbuh stabil beberapa tahun berturut-turut—jenis ini punya daya ledak tinggi. Ketika sektor terus melemah, justru saat terbaik untuk riset mendalam dan menunggu peluang masuk. Semakin dalam turun, potensi rebound ke depan makin besar.
Tentu saja, jika volume transaksi tetap rendah, risiko pasar naik lalu turun lagi belum hilang. Selama IHSG masih di bawah MA 20 hari, kewaspadaan perlu tetap dijaga. Pada saat seperti ini, saham blue chip dengan valuasi rendah, laba tinggi, dividen besar, dan harga saham yang tidak banyak bergerak adalah pilihan paling stabil. Valuasi rendah + kenaikan tertahan = stabilitas tinggi; laba tinggi + dividen besar = ruang pertumbuhan cukup. Saat pasar menguat, saham-saham ini berpotensi mengejar kenaikan, saat pasar melemah, mereka jadi pelindung terbaik.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar pada Jumat sore lalu sangat menggembirakan—saham asuransi dan sekuritas tiba-tiba kompak menguat, sektor asuransi langsung naik lima persen, indeks sekuritas juga melonjak lebih dari 2%. Dengan dorongan sektor keuangan ini, IHSG berhasil naik kembali ke atas 3.900 poin, menguat 27 poin; pasar Shenzhen bahkan lebih agresif, dua indeks utamanya tembus lebih dari 1%, dan grafik harian langsung menembus garis MA 20 hari.
Pasar Eropa dan Amerika malam itu juga cukup baik, Dow Jones naik 104 poin, Nasdaq naik 72 poin, meski bursa Eropa agak melemah. Nilai tukar offshore stabil di kisaran 7,06, secara keseluruhan situasi eksternal sedikit memberi nilai tambah bagi saham A-Share.
Dari sisi teknikal, IHSG sudah beberapa hari berturut-turut menembus rata-rata jangka pendek, nilai transaksi tembus 700 miliar, hanya kurang 20 poin dari MA 20 hari. Hari ini, apakah tren naik bisa berlanjut? Menurut saya kemungkinannya cukup besar, tapi untuk benar-benar bertahan di atas MA 20 hari, tanpa nilai transaksi 800 miliar rasanya akan sulit—artinya masih butuh tambahan dana sekitar 100 miliar lagi.
Untuk sektor yang layak digali saat ini, saya rasa saham farmasi bisa dipertimbangkan serius. Sektor ini belakangan anjlok cukup dalam, tapi justru dalam kondisi seperti ini, emiten dengan kemampuan laba kuat punya potensi imajinasi lebih besar. Saya pribadi melihat dua jenis: pertama, saham blue chip farmasi yang profit tebal, valuasi rendah, tapi harga sahamnya sudah turun setengah—jenis ini tahan risiko; kedua, saham berkinerja unggul yang labanya tumbuh stabil beberapa tahun berturut-turut—jenis ini punya daya ledak tinggi. Ketika sektor terus melemah, justru saat terbaik untuk riset mendalam dan menunggu peluang masuk. Semakin dalam turun, potensi rebound ke depan makin besar.
Tentu saja, jika volume transaksi tetap rendah, risiko pasar naik lalu turun lagi belum hilang. Selama IHSG masih di bawah MA 20 hari, kewaspadaan perlu tetap dijaga. Pada saat seperti ini, saham blue chip dengan valuasi rendah, laba tinggi, dividen besar, dan harga saham yang tidak banyak bergerak adalah pilihan paling stabil. Valuasi rendah + kenaikan tertahan = stabilitas tinggi; laba tinggi + dividen besar = ruang pertumbuhan cukup. Saat pasar menguat, saham-saham ini berpotensi mengejar kenaikan, saat pasar melemah, mereka jadi pelindung terbaik.