Masih ingat dengan bos Wall Street yang pernah mencaci Bitcoin sebagai "alat kejahatan" itu? Kali ini dia benar-benar tak bisa menahan diri.
Bos BlackRock, Larry Fink, beberapa hari lalu di KTT DealBook New York Times, secara terbuka mengakui kesalahannya di hadapan banyak jurnalis: "Pada 2017 saya bilang Bitcoin itu buat pencuri... Sekarang saya sadar, ternyata saya yang berpikiran sempit."
Beberapa tahun lalu dia masih percaya diri menjelek-jelekkan Bitcoin sebagai alat pencucian uang, sekarang? ETF Bitcoin yang didorong BlackRock justru jadi "mesin uang" paling laris perusahaan—arus masuk dana bersih tahun pertama lebih dari 52 miliar dolar AS, mengalahkan semua ETF baru dalam sepuluh tahun terakhir.
Data tidak bisa dibantah, memang sesederhana itu.
Larry sendiri juga mengakui: "Setiap tahun ngobrol dengan tak terhitung klien dan pejabat pemerintah, wajar saja kalau pemikiran berubah." Kalau diterjemahkan—pasar sudah memilih pakai uang, saya paham maksudnya.
Tapi dia tetap menambahkan nasihat klasik: "Alokasikan aset kripto secukupnya untuk diversifikasi risiko, tapi jangan taruh seluruh kekayaanmu di sana."
Jujur, ini cukup menarik: Raksasa keuangan tradisional yang dulu meremehkan, sekarang malah memeluk erat-erat. Ini bukan cuma perubahan individu, tapi juga gambaran sikap seluruh institusi terhadap dunia kripto—dari sekadar coba-coba di pinggiran, kini resmi terjun ke dalam.
Bitcoin sudah lama bukan "mainan segelintir orang" lagi. Kalau para raksasa pengelola aset saja sudah mengakui, kamu masih mau menunggu?
Tentu saja, nasihat bos itu juga benar: alokasikan dengan rasional, jangan terbawa euforia.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
WenMoon
· 12-09 16:41
Menampar wajah seperti ini benar-benar memuaskan, aku sampai merasa malu untuknya haha. Arus masuk 52 miliar sudah menjelaskan semuanya, tidak pura-pura lagi, saatnya buka-bukaan.
Lihat AsliBalas0
ser_we_are_early
· 12-09 16:33
Haha Larry kali ini benar-benar diajari pasar, arus masuk bersih ETF sebesar 52 miliar dolar AS tidak akan berbohong.
Beginilah cara institusi besar masuk: di depan mencaci kamu sampah, di belakang diam-diam beli sendiri.
Kali ini jelas sikap institusi mulai berubah, tinggal lihat kapan investor ritel bisa mengikuti ritmenya.
Lihat AsliBalas0
On-ChainDiver
· 12-09 16:29
Haha, Fink berbalik arah dengan sangat dramatis, benar-benar seperti contoh di buku teks. Arus masuk bersih BTC ETF sebesar $52 miliar langsung membantah pernyataannya yang dulu.
Lihat AsliBalas0
degenonymous
· 12-09 16:23
Haha, akhirnya kakak ini mengakui kekalahan, beberapa tahun lalu dia nyinyir banget, sekarang dipermalukan oleh 52 miliar.
Masih ingat dengan bos Wall Street yang pernah mencaci Bitcoin sebagai "alat kejahatan" itu? Kali ini dia benar-benar tak bisa menahan diri.
Bos BlackRock, Larry Fink, beberapa hari lalu di KTT DealBook New York Times, secara terbuka mengakui kesalahannya di hadapan banyak jurnalis:
"Pada 2017 saya bilang Bitcoin itu buat pencuri... Sekarang saya sadar, ternyata saya yang berpikiran sempit."
Duh, putar baliknya secepat roller coaster ngerem mendadak. 💀
Beberapa tahun lalu dia masih percaya diri menjelek-jelekkan Bitcoin sebagai alat pencucian uang, sekarang? ETF Bitcoin yang didorong BlackRock justru jadi "mesin uang" paling laris perusahaan—arus masuk dana bersih tahun pertama lebih dari 52 miliar dolar AS, mengalahkan semua ETF baru dalam sepuluh tahun terakhir.
Data tidak bisa dibantah, memang sesederhana itu.
Larry sendiri juga mengakui:
"Setiap tahun ngobrol dengan tak terhitung klien dan pejabat pemerintah, wajar saja kalau pemikiran berubah."
Kalau diterjemahkan—pasar sudah memilih pakai uang, saya paham maksudnya.
Tapi dia tetap menambahkan nasihat klasik:
"Alokasikan aset kripto secukupnya untuk diversifikasi risiko, tapi jangan taruh seluruh kekayaanmu di sana."
Jujur, ini cukup menarik:
Raksasa keuangan tradisional yang dulu meremehkan, sekarang malah memeluk erat-erat.
Ini bukan cuma perubahan individu, tapi juga gambaran sikap seluruh institusi terhadap dunia kripto—dari sekadar coba-coba di pinggiran, kini resmi terjun ke dalam.
Bitcoin sudah lama bukan "mainan segelintir orang" lagi.
Kalau para raksasa pengelola aset saja sudah mengakui, kamu masih mau menunggu?
Tentu saja, nasihat bos itu juga benar: alokasikan dengan rasional, jangan terbawa euforia.