Bank Sentral Jepang Tiba-tiba Mengirim Sinyal Kenaikan Suku Bunga Terkuat dalam 27 Tahun, Dampaknya Mungkin Lebih Besar dari yang Kamu Pikirkan.

Menurut kabar terbaru, pada 19 Desember Bank Sentral Jepang kemungkinan besar akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin, sehingga suku bunga naik menjadi 0,75%—ini adalah titik tertinggi sejak 1995. Begitu kabar ini keluar, yen langsung melonjak dari sekitar 155 ke 154,56, menunjukkan reaksi pasar yang sangat cepat.

Namun, ini bukan hanya masalah pasar valas. Masalahnya adalah, kebijakan ini bisa langsung memperketat likuiditas aset kripto melalui mekanisme "penutupan posisi carry trade".

Bagaimana maksudnya? Selama ini, yen dengan suku bunga rendah selalu menjadi sumber pendanaan penting untuk perdagangan arbitrase internasional. Banyak dana meminjam yen berbiaya rendah, lalu diinvestasikan ke aset berimbal hasil tinggi—termasuk kripto seperti Bitcoin. Data historis menunjukkan, saat yen menguat, biasanya diiringi dengan penyesuaian struktur leverage.

Sekarang, jika Bank Sentral Jepang benar-benar memulai siklus kenaikan suku bunga, dana leverage yang dibiayai yen kemungkinan akan menutup posisi secara bertahap. Ini berarti, sebagian likuiditas yang menopang rebound Bitcoin dari titik terendah bulan November, secara marjinal bisa mulai mengetat.

Apa yang harus dilakukan oleh investor ritel? Jangan panik, tapi harus lebih waspada.

Disarankan untuk secara bertahap mengurangi posisi leverage tinggi, lebih memperhatikan perubahan arus dana jangka menengah-panjang, khususnya indikator likuiditas dolar AS dan efek transmisi volatilitas lintas pasar. Pada periode pergantian kebijakan makro, pertahankan posisi yang fleksibel, prioritaskan aset dengan biaya pendanaan yang wajar, sambil mengamati struktur pergerakan Bitcoin di area support utama—ini mungkin strategi yang lebih stabil.

Pasar selalu berubah, peluang juga selalu tumbuh di tengah perubahan. Hadapi dengan rasional, lakukan penyesuaian fleksibel, baru bisa melewati setiap siklus.