Sepuluh tahun yang lalu, saya terjun ke pasar crypto dengan modal tepat 20.000 USD, membawa ilusi “cepat kaya”. Tiga kali akun saya hangus berturut-turut menampar saya: jalan ini bukan untuk orang yang berilusi.
Yang terburuk, saya pakai leverage 10x, menahan posisi dari sore sampai jam 3 pagi. Saat candle merah menembus support terakhir, tangan saya yang memegang rokok gemetar sampai korek api pun tak bisa dinyalakan.
Setelah kejadian itu, saldo akun hanya tersisa tiga digit — benar-benar “habis total”.
Tapi dari puing-puing itu, saya membangun ulang strategi “anti-mainstream”, tidak mengikuti buku, tidak mengagungkan stop-loss, dan sekarang saya rutin menerima pendapatan tujuh digit setiap tahun.
Hal pertama yang ingin saya tegaskan: Pertanyaan “Haruskah cut-loss atau tahan posisi?” pada dasarnya sudah salah dari awal.
Trading bukan memilih satu jawaban tetap, tapi membangun sistem dengan keunggulan probabilitas (probability edge).
Stop-loss, leverage, entry point — semuanya hanya alat. Tidak ada alat yang bisa menghasilkan profit kalau digunakan di tempat yang salah.
Stop-Loss Bukan “Pelampung Penyelamat” – Itu Hanya Rem Cadangan Sistem
Awal masuk dunia trading, saya terobsesi dengan pemikiran “tidak pasang stop-loss itu dosa”, tiap entry pasti pasang -5%.
Hasilnya?
Bukan pasar yang membunuh saya – tapi fee dan slippage yang membunuh saya.
6 bulan kemudian, dari 8.000 USD tinggal beberapa ratus.
Saat itu saya baru sadar:
Stop-loss tidak selalu diperlukan. Itu hanya wajib jika strategi memang butuh.
Contoh:
✔ Strategi yang tidak perlu stop-loss:
Trading pada zona akumulasi jangka panjang BTC, ETHGrid trading di area sideways yang sudah terujiTrading mengikuti tren besar, volume stabil
→ Saat ini, stop-loss terlalu ketat hanya akan membuat Anda kena sweep lalu harga bergerak ke arah yang benar.
✘ Strategi yang wajib stop-loss:
Trading di altcoin kapitalisasi kecilMenggunakan leverage di atas 3xTrading di saat risiko tinggi (news, volatilitas tinggi)
Sekali serakah + tidak pasang stop-loss di altcoin bisa langsung “mengusir Anda dari pasar” — saya adalah contoh hidupnya.
Jangan Jadi “Sapi Perahan Exchange” – Biaya Tersembunyi Adalah Pembunuh Profit
Banyak orang kira rugi karena analisa salah.
Tidak!
Mereka rugi karena terlalu banyak transaksi.
Sehari 15 – 20 entryProfit sedikit langsung closeTiap kali profit hanya beberapa persen, tapi fee memakan setengahnya
Akhir bulan lihat: Exchange untung – Anda yang miskin.
Sekarang saya mengurangi frekuensi trading sampai banyak orang kira saya “berhenti trading”:
3 bulan maksimal 10–15 entryHanya masuk posisi saat harga break zona penting dan volume konfirmasiSetiap entry punya potensi profit cukup besar untuk menutup fee setengah tahun
Crypto tidak kekurangan peluang, orang hanya kurang sabar menunggu peluang yang benar-benar bagus.
Leverage Dan Jenis Coin Harus “Cocok” – Salah Pilih, Bunuh Diri
Leverage tidak buruk.
Salah pakai yang buruk.
Prinsip yang saya tarik setelah 3 kali akun hangus:
BTC/ETH – tren jelas, volatilitas sedang → 2–3x
Masih tahan bantingan.
Altcoin top → maksimal 5x + stop-loss jelas
Volatilitas tinggi tapi masih ada likuiditas.
Shitcoin → Jangan pakai leverage, atau lebih baik jangan sentuh
Bukan hanya dibanting, Anda bisa langsung KO.
Dulu saya pernah pakai 5x untuk BTC dan 10x untuk altcoin kecil.
Hasilnya:
BTC shake out → wash outAltcoin sekali dump → akun hangus
Sekarang lihat ke belakang, benar-benar bodoh karena kurang pengetahuan.
10 Tahun di Crypto Saya Paham Satu Hal:
Tidak ada aturan yang jadi kebenaran mutlak. Hanya sistem yang sesuai dengan Anda yang jadi kebenaran.
Stop-loss bukan untuk “dipatuhi membabi buta”, tapi alat untuk lindungi probabilitas menang jangka panjang.
Trader hebat bukan yang melakukan banyak hal rumit.
Tapi yang tahu:
Kapan harus stop-lossKapan harus tahan posisiKapan harus outKapan harus rela melewatkan peluang
Itulah satu-satunya cara profit Anda bisa menjadi bola salju dari waktu ke waktu.
Jika Anda sedang bingung, terus-menerus kena stop-loss, makin lama trading makin hilang kepercayaan—jangan khawatir.
Anda hanya belum paham “sifat” pasar.
Follow saya @blogtienso — saya akan bantu Anda melihat pasar dari sudut pandang orang yang sudah bertahan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Trading Crypto 8 Tahun: Bertahan Setelah 3 Kali Margin Call dan Menghasilkan 7 Digit Setiap Tahun – Fakta Apa Adanya
Sepuluh tahun yang lalu, saya terjun ke pasar crypto dengan modal tepat 20.000 USD, membawa ilusi “cepat kaya”. Tiga kali akun saya hangus berturut-turut menampar saya: jalan ini bukan untuk orang yang berilusi. Yang terburuk, saya pakai leverage 10x, menahan posisi dari sore sampai jam 3 pagi. Saat candle merah menembus support terakhir, tangan saya yang memegang rokok gemetar sampai korek api pun tak bisa dinyalakan. Setelah kejadian itu, saldo akun hanya tersisa tiga digit — benar-benar “habis total”. Tapi dari puing-puing itu, saya membangun ulang strategi “anti-mainstream”, tidak mengikuti buku, tidak mengagungkan stop-loss, dan sekarang saya rutin menerima pendapatan tujuh digit setiap tahun. Hal pertama yang ingin saya tegaskan: Pertanyaan “Haruskah cut-loss atau tahan posisi?” pada dasarnya sudah salah dari awal. Trading bukan memilih satu jawaban tetap, tapi membangun sistem dengan keunggulan probabilitas (probability edge). Stop-loss, leverage, entry point — semuanya hanya alat. Tidak ada alat yang bisa menghasilkan profit kalau digunakan di tempat yang salah.