Sudah hari ketujuh saya trading, sekarang saya pegang sekitar 20 ribu u.

Jujur saja, dibandingkan dulu saat saya kelola dana 2 juta u, jumlah ini memang tidak ada apa-apanya. Tapi segala sesuatu memang harus dijalani setahap demi setahap, siapa yang bisa langsung jadi besar dalam sekejap? Di dunia kripto sudah sering saya lihat, banyak orang yang mendadak kaya lalu cepat juga kembali ke nol. Uang yang di luar jangkauan pengetahuanmu, datangnya cepat, perginya juga cepat.

Prinsip ini, semua yang berkecimpung di dunia kripto pasti paham. Imbal hasil seribu kali lipat, sepuluh ribu kali lipat memang terdengar keren, tapi ujung-ujungnya sebagian besar orang tetap mengembalikan profitnya ke pasar. Makanya saya selalu tekankan: menemukan sistem trading yang cocok untuk diri sendiri adalah kunci utama.

Kontrak berjangka bukan satu-satunya cara menghasilkan uang. Pada dasarnya itu hanya alat derivatif—memperbesar keuntungan sekaligus juga memperbesar risiko. Siapa pun bisa kalap, bahkan mereka yang sudah trading murni belasan tahun (tidak main rebate, tidak mengikuti berita, tidak percaya bot kuantitatif), mereka pun mengakui pernah kehilangan kontrol emosi.

Apa yang membuat mereka bisa bertahan? Diversifikasi investasi.

Jangan pernah menaruh semua dana di satu keranjang. Walaupun satu akun hancur, masih ada cadangan di tempat lain untuk menutupi. Inilah alasan kenapa saya sarankan modal dibagi minimal 3 bagian untuk dikelola terpisah—kalaupun rugi di satu tempat, bisa jadi untung di tempat lain.

Kemampuan mengontrol modal masuk jauh lebih penting daripada kemampuan memantau grafik. Jangan cuma karena lihat orang lain cuannya bagus lalu asal all-in, itu judi, bukan trading. Ingat pepatah lama: "Orang bijak tidak berdiri di bawah tembok yang rapuh." Sekalipun rekam jejak orang lain sangat bagus, jangan pernah percaya siapa pun sepenuhnya. Termasuk saya.