Mengapa kamu selalu kalah di kontrak? Mungkin masalahnya bukan di keberuntungan.
Setelah hampir sepuluh tahun trading, saya menemukan satu fakta: dari orang-orang yang terkena likuidasi, sepuluh dari sembilan mati karena manajemen risiko. Pasar tidak sengaja menjebakmu, tapi kamu sendiri yang salah hitung.
Beberapa jurus di bawah ini, kalau kamu kuasai, bisa mengurangi biaya belajar kamu—
**Leverage tinggi ≠ Risiko tinggi, tergantung cara pakainya** Buka leverage 100x terdengar menakutkan? Tapi kalau kamu hanya pakai 1% dari akun untuk buka posisi, risiko sebenarnya sama saja dengan 1% all-in di spot. Ingat rumus ini: risiko nyata = leverage × proporsi posisi. Jangan takut sama angkanya, yang penting berapa banyak uang sungguhan yang kamu taruh.
**Stop loss itu tali penyelamat, bukan tanda pengecut** Saat crash 2024, data menunjukkan 78% akun yang kena likuidasi tetap bertahan meski sudah rugi 5%. Trader berpengalaman tahu satu prinsip: kerugian satu transaksi tidak boleh lebih dari 2% modal. Ini bukan berarti takut, tapi memberi diri sendiri kesempatan untuk bangkit.
**Hitung dulu sebelum buka posisi** Ada cara hitung sederhana: jumlah maksimal yang bisa kamu masukkan = (Modal × 2%) ÷ (Persentase Stop Loss × Leverage). Contoh, modal 50.000, hanya mau rugi maksimal 2%, pakai leverage 10x, berarti satu kali maksimal hanya boleh buka 5.000. Lewat dari itu, itu taruhan nyawa.
**Ambil untung bertahap, jangan rakus mau untung sekaligus** Sudah untung 20% langsung ambil 1/3, naik ke 50% ambil lagi 1/3, sisanya kalau turun tembus MA 5 hari langsung keluar semua. Tahun lalu ada yang pakai cara ini, dari 50.000 jadi 1 juta. Serakah itu bagus, tapi harus tahu batas.
**Pakai uang kecil untuk beli asuransi, saat genting bisa selamat** Saat pegang posisi, pakai 1% dana untuk beli opsi jual (Put Option) sebagai asuransi. Saat black swan 2024, yang pakai cara ini rata-rata bisa selamatkan 23% modal. Seperti beli asuransi kebakaran rumah, kelihatannya sia-sia, tapi saat kejadian baru terasa manfaatnya.
**Bisa untung atau tidak, sebenarnya bisa dihitung** Ekspektasi profit = (Win rate × Rata-rata profit) - (Loss rate × Rata-rata loss). Misal setiap kali rugi maksimal 2%, kalau untung langsung ambil 20%, meski win rate hanya 34%, dalam jangka panjang tetap bisa cuan. Ini bukan ilmu gaib, ini matematika.
**Terakhir, ada empat aturan mati** 1. Kerugian per transaksi tidak boleh lebih dari 2% modal 2. Maksimal 20 transaksi per tahun 3. Risk-reward minimal 3:1 4. 70% waktu pantau tanpa posisi
Pasar tidak kekurangan peluang, yang kurang adalah yang bisa bertahan sampai peluang itu datang. Yang trading pakai feeling, akhirnya jadi ATM orang lain. Ikuti disiplin, baru bisa menang sampai akhir.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidatedThrice
· 40menit yang lalu
Gue emang selalu kalah gara-gara stop loss, tiap kali nggak mau cut malah ngotot terus...
Lihat AsliBalas0
rugdoc.eth
· 12-08 06:54
Kamu benar-benar hebat, keempat aturan mati ini harus aku tempel di dinding... Terutama yang 70% dana nganggur buat observasi pasar, masalah terbesarku sebelumnya adalah tangan gatal harus trading setiap hari.
Lihat AsliBalas0
SerumSquirter
· 12-08 06:54
Sejujurnya, saya sudah lama paham logika ini, tapi yang benar-benar bisa menjalankannya paling satu dari sepuluh orang. 80% orang tetap gagal karena masalah mental, bukan karena tidak mengerti manajemen risiko.
Lihat AsliBalas0
MetaNomad
· 12-08 06:39
Teori stop loss 2% ini sudah terlalu sering didengar, tapi berapa banyak yang benar-benar bisa melakukannya? Saya sendiri malah masih berharap ada rebound saat sudah rugi 5%.
Mengapa kamu selalu kalah di kontrak? Mungkin masalahnya bukan di keberuntungan.
Setelah hampir sepuluh tahun trading, saya menemukan satu fakta: dari orang-orang yang terkena likuidasi, sepuluh dari sembilan mati karena manajemen risiko. Pasar tidak sengaja menjebakmu, tapi kamu sendiri yang salah hitung.
Beberapa jurus di bawah ini, kalau kamu kuasai, bisa mengurangi biaya belajar kamu—
**Leverage tinggi ≠ Risiko tinggi, tergantung cara pakainya**
Buka leverage 100x terdengar menakutkan? Tapi kalau kamu hanya pakai 1% dari akun untuk buka posisi, risiko sebenarnya sama saja dengan 1% all-in di spot. Ingat rumus ini: risiko nyata = leverage × proporsi posisi. Jangan takut sama angkanya, yang penting berapa banyak uang sungguhan yang kamu taruh.
**Stop loss itu tali penyelamat, bukan tanda pengecut**
Saat crash 2024, data menunjukkan 78% akun yang kena likuidasi tetap bertahan meski sudah rugi 5%. Trader berpengalaman tahu satu prinsip: kerugian satu transaksi tidak boleh lebih dari 2% modal. Ini bukan berarti takut, tapi memberi diri sendiri kesempatan untuk bangkit.
**Hitung dulu sebelum buka posisi**
Ada cara hitung sederhana: jumlah maksimal yang bisa kamu masukkan = (Modal × 2%) ÷ (Persentase Stop Loss × Leverage). Contoh, modal 50.000, hanya mau rugi maksimal 2%, pakai leverage 10x, berarti satu kali maksimal hanya boleh buka 5.000. Lewat dari itu, itu taruhan nyawa.
**Ambil untung bertahap, jangan rakus mau untung sekaligus**
Sudah untung 20% langsung ambil 1/3, naik ke 50% ambil lagi 1/3, sisanya kalau turun tembus MA 5 hari langsung keluar semua. Tahun lalu ada yang pakai cara ini, dari 50.000 jadi 1 juta. Serakah itu bagus, tapi harus tahu batas.
**Pakai uang kecil untuk beli asuransi, saat genting bisa selamat**
Saat pegang posisi, pakai 1% dana untuk beli opsi jual (Put Option) sebagai asuransi. Saat black swan 2024, yang pakai cara ini rata-rata bisa selamatkan 23% modal. Seperti beli asuransi kebakaran rumah, kelihatannya sia-sia, tapi saat kejadian baru terasa manfaatnya.
**Bisa untung atau tidak, sebenarnya bisa dihitung**
Ekspektasi profit = (Win rate × Rata-rata profit) - (Loss rate × Rata-rata loss). Misal setiap kali rugi maksimal 2%, kalau untung langsung ambil 20%, meski win rate hanya 34%, dalam jangka panjang tetap bisa cuan. Ini bukan ilmu gaib, ini matematika.
**Terakhir, ada empat aturan mati**
1. Kerugian per transaksi tidak boleh lebih dari 2% modal
2. Maksimal 20 transaksi per tahun
3. Risk-reward minimal 3:1
4. 70% waktu pantau tanpa posisi
Pasar tidak kekurangan peluang, yang kurang adalah yang bisa bertahan sampai peluang itu datang. Yang trading pakai feeling, akhirnya jadi ATM orang lain. Ikuti disiplin, baru bisa menang sampai akhir.