Setelah sepuluh tahun penantian di jalur prediksi, apakah protagonis berikutnya akan segera tampil?

Evolusi pasar prediksi kripto sangat menarik, karena dulunya pernah dianggap sebagai “jalur yang telah dibantah”, dan butuh waktu sepuluh tahun untuk mencapai PMF (Product Market Fit—kecocokan produk dan pasar), di mana evolusinya melampaui ekspektasi pasar. Terkadang, di bidang kripto, mengambil kesimpulan terlalu cepat belum tentu tepat.

Konsep pasar prediksi sendiri sebenarnya bukan hal baru, sudah ada sejak lama di ranah kripto; pada tahun 2015, proyek Gnosis mulai dikembangkan; pada tahun 2018, Augur resmi diluncurkan, merupakan platform pasar prediksi terdesentralisasi berbasis Ethereum, memungkinkan pengguna membuat dan memprediksi peristiwa di masa depan, serta menyelesaikan transaksi menggunakan mata uang kripto.

Pada tahun 2020, Polymarket (berbasis Polygon) juga diluncurkan, namun terus berada di posisi pinggiran. Ditambah faktor regulasi, kinerjanya selalu suram. Volume transaksi bulanan awal Polymarket hanya beberapa juta dolar; TVL Augur anjlok hampir 80% setelah pemilu 2020, dari puncaknya ke hanya beberapa juta dolar. Puncak TVL industri secara keseluruhan hanya sekitar US$7 juta, dengan volume transaksi bulanan kurang dari US$100 juta. Tekanan regulasi (seperti CFTC yang menganggapnya sebagai “perjudian”) dan oracle yang tidak sempurna (mudah dimanipulasi) semakin menahan pertumbuhan.

Pasar prediksi benar-benar meledak baru pada tahun 2024. Khususnya, pemilu besar AS 2024 menjadi titik balik. Volume transaksi pasar prediksi pemilu Polymarket melebihi US$2,7 miliar, dan total volume transaksi bulanan platform ini melesat dari US$62 juta pada Mei menjadi US$2,1 miliar pada Oktober, naik lebih dari 30 kali lipat. Volume transaksi nominal tahunan mencapai US$16,3 miliar, jauh melampaui total sebelumnya.

Mengapa butuh sepuluh tahun untuk mencapai PMF?

Pertama, di awal bidang kripto terdapat hambatan teknologi dan pengalaman pengguna. Konsep pasar prediksi sangat bagus, sepertinya kebutuhannya besar, tetapi dari sisi pengalaman pengguna, hampir semua pengguna jadi tersingkir. Misalnya, Augur awal dibangun di atas Ethereum L1, biaya transaksi sangat tinggi, saat itu GAS sangat mahal, dan kecepatan konfirmasi juga lambat. Di sini, bagi pengguna biasa, mereka juga harus paham dompet dan antarmuka interaksi yang rumit, semua ini memiliki biaya belajar yang tinggi. Hambatan ini berbanding lurus dengan kurangnya likuiditas, serta kekhawatiran pengguna akan manipulasi.

Kedua, tekanan regulasi selalu ada. CFTC (Commodity Futures Trading Commission) AS menganggap pasar prediksi sebagai “perjudian” atau derivatif, memperketat pengawasan sejak 2018. Selama periode ini, Augur didenda karena taruhan pada peristiwa sensitif; Polymarket pada 2022 membayar denda US$1,4 juta dan keluar dari pasar AS, bahkan pendirinya Shayne Coplan (lahir 1998), apartemennya di New York pernah digerebek FBI dan perangkat elektroniknya disita (tidak ditangkap). Ketidakjelasan regulasi menyebabkan dana institusi juga tidak bisa masuk. Tekanan regulasi membuat likuiditas sulit tumbuh.

Ketiga, perubahan narasi pasar. Pada 2016-2018, mayoritas pengguna kripto lebih fokus pada spekulasi, bukan alat yang benar-benar berguna; pada 2020-2023, hype DeFi/NFT mengalihkan perhatian, TVL pasar prediksi hanya US$7 juta. Tanpa pemicu peristiwa besar, sulit mengumpulkan likuiditas.

Keempat, oracle belum matang, mudah dimanipulasi.

Sedangkan 2024 menjadi titik balik, seperti disebutkan di atas, pemilu besar AS 2024 menjadi katalis, namun tidak hanya itu.

2024-sekarang, pasar prediksi benar-benar bangkit. Selain Polymarket, platform prediksi terpusat Kalshi juga muncul. Pada 2025, volume transaksi pasar prediksi mencapai US$27,9 miliar (tumbuh 210% YoY), puncak mingguan US$2,3 miliar, TVL gabungan Polymarket dan Kalshi melebihi US$20 miliar. Keduanya bernilai puluhan miliar dolar. Pasar prediksi tiba-tiba menjadi primadona pasar.

Jadi, apa saja faktor pendorongnya?

Berkebalikan dengan hambatan yang dihadapi antara 2015-2024, hambatan-hambatan tersebut satu per satu dieliminasi, sehingga terjadi peningkatan kualitas di berbagai aspek seperti pengalaman pengguna.

Pertama, perubahan hambatan teknologi/pengalaman pengguna. Jaringan Polygon, Base L2 menurunkan biaya gas menjadi hanya beberapa sen, kecepatan transaksi naik 10 kali lipat. Platform seperti Polymarket memperbaiki UI, mendukung taruhan satu klik dengan stablecoin, menarik pengguna non-kripto. Selain itu, DeFi juga berkembang pesat, memberikan likuiditas dalam. Bagi pengguna, kini berpartisipasi di pasar prediksi jadi sangat mudah. Kalshi adalah platform prediksi terpusat, terintegrasi dengan Robinhood, sehingga partisipasi pengguna jadi lebih mudah.

Kedua, perubahan regulasi. Setelah pemilu besar AS 2024, regulasi mendorong kebijakan ramah kripto. CFTC pada 2025 menyetujui platform teregulasi seperti Kalshi. SEC/CFTC menegaskan “kripto komoditas spot” legal, UU stablecoin lolos di Kongres. Di luar negeri seperti Swiss ada daftar hitam, namun secara keseluruhan lingkungan berubah dari antagonis menjadi mendukung, dana institusi masuk (misal ICE investasi US$2 miliar).

Ketiga, perubahan narasi pasar. Di siklus ini, tidak ada narasi yang sangat kuat. Namun, kegunaan nyata jadi fokus pasar. Ditambah katalis prediksi pemilu 2024, Polymarket memperluasnya ke bidang olahraga, ekonomi, teknologi, didorong juga oleh media (seperti liputan CNN/Bloomberg), serta penyebaran di jejaring sosial yang mendorong ledakan pasar prediksi.

Keempat, institusi dan komunitas sama-sama mendorong, a16z aktif terlibat, secara narasi mengangkat konsep “infrastruktur keuangan berbasis peristiwa”, komunitas juga aktif berpartisipasi, mendorong TVL naik.

Kelima, pasar prediksi perlahan berkembang dari “perjudian” menjadi tipe sinyal baru, mirip penyediaan sinyal probabilitas real-time.

Dari evolusi sepuluh tahun pasar prediksi, ada satu kesimpulan menarik: tidak semua jalur yang “telah dibantah” pasti tidak punya PMF, kadang cuma karena kondisinya belum matang. Di bidang kripto, fenomena ini sangat nyata, karena infrastruktur kripto sepuluh tahun terakhir belum matang (mahal/lambat/pengalaman pengguna buruk…), sehingga banyak percobaan tidak bisa menjangkau pengguna biasa. Mungkin di masa depan Crypto Game/sosial/ai agent/depin/identitas digital, dll., beberapa mungkin sudah berakhir, tapi beberapa jalur masih punya peluang untuk membuktikan diri kembali.