#美联储降息预期 Menilik sejarah, setiap ekspektasi penurunan suku bunga The Fed selalu memicu gejolak pasar yang hebat. Kini, pandangan HSBC kembali membangkitkan kenangan masa lalu. Mereka menilai sekarang adalah saat yang tepat untuk menambah aset berisiko, yang membuat saya tak bisa tidak teringat pada masa setelah krisis keuangan 2008.
Saat itu, pasar juga berada dalam kondisi lesu, sentimen investor terpukul. Namun, seiring The Fed menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif, pasar perlahan mulai pulih. Kondisi saat ini cukup mirip dengan masa itu: indeks S&P 500 tidak jauh dari titik tertinggi sepanjang masa, tetapi sentimen pasar sudah jelas menurun; selisih imbal hasil obligasi high-yield melebar secara terbatas, bahkan selisih obligasi pasar berkembang justru menyempit.
Performa pasar yang kontradiktif ini mengingatkan saya pada situasi menjelang pecahnya gelembung internet tahun 2000. Saat itu, saham teknologi melonjak, sedangkan sektor tradisional tampil datar. Kini, kita seakan kembali melihat pola divergensi serupa.
Namun, analisis HSBC juga mengingatkan kita untuk memperhatikan beberapa indikator baru. Kurva VIX futures menunjukkan premi spot, yang dalam sejarah jarang terjadi. Ini mencerminkan ketidakpastian jangka pendek yang lebih tinggi daripada jangka panjang, dan bisa menandakan lonjakan volatilitas yang segera datang.
Berdasarkan pengalaman sejarah, saat-saat seperti ini menuntut kita untuk tetap tenang dan rasional. Setiap siklus bull dan bear di masa lalu selalu mengajarkan satu hal: pasar selalu menumbuhkan harapan di tengah keputusasaan, dan menuju kehancuran di tengah euforia.
Jika The Fed benar-benar mulai memangkas suku bunga pada bulan Desember, maka pergerakan pasar berikutnya sangat mungkin mengulang sejarah. Namun kita juga harus waspada, sejarah tidak pernah terulang secara persis. Dalam membuat keputusan investasi, kita harus belajar dari pengalaman masa lalu sekaligus mempertimbangkan kondisi unik saat ini. Bagaimanapun, setiap krisis dan peluang selalu memiliki karakteristiknya sendiri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美联储降息预期 Menilik sejarah, setiap ekspektasi penurunan suku bunga The Fed selalu memicu gejolak pasar yang hebat. Kini, pandangan HSBC kembali membangkitkan kenangan masa lalu. Mereka menilai sekarang adalah saat yang tepat untuk menambah aset berisiko, yang membuat saya tak bisa tidak teringat pada masa setelah krisis keuangan 2008.
Saat itu, pasar juga berada dalam kondisi lesu, sentimen investor terpukul. Namun, seiring The Fed menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif, pasar perlahan mulai pulih. Kondisi saat ini cukup mirip dengan masa itu: indeks S&P 500 tidak jauh dari titik tertinggi sepanjang masa, tetapi sentimen pasar sudah jelas menurun; selisih imbal hasil obligasi high-yield melebar secara terbatas, bahkan selisih obligasi pasar berkembang justru menyempit.
Performa pasar yang kontradiktif ini mengingatkan saya pada situasi menjelang pecahnya gelembung internet tahun 2000. Saat itu, saham teknologi melonjak, sedangkan sektor tradisional tampil datar. Kini, kita seakan kembali melihat pola divergensi serupa.
Namun, analisis HSBC juga mengingatkan kita untuk memperhatikan beberapa indikator baru. Kurva VIX futures menunjukkan premi spot, yang dalam sejarah jarang terjadi. Ini mencerminkan ketidakpastian jangka pendek yang lebih tinggi daripada jangka panjang, dan bisa menandakan lonjakan volatilitas yang segera datang.
Berdasarkan pengalaman sejarah, saat-saat seperti ini menuntut kita untuk tetap tenang dan rasional. Setiap siklus bull dan bear di masa lalu selalu mengajarkan satu hal: pasar selalu menumbuhkan harapan di tengah keputusasaan, dan menuju kehancuran di tengah euforia.
Jika The Fed benar-benar mulai memangkas suku bunga pada bulan Desember, maka pergerakan pasar berikutnya sangat mungkin mengulang sejarah. Namun kita juga harus waspada, sejarah tidak pernah terulang secara persis. Dalam membuat keputusan investasi, kita harus belajar dari pengalaman masa lalu sekaligus mempertimbangkan kondisi unik saat ini. Bagaimanapun, setiap krisis dan peluang selalu memiliki karakteristiknya sendiri.