Di BlackRock, stablecoin disebut sebagai jembatan ke keuangan tradisional - ForkLog: cryptocurrency, AI, singularitas, masa depan

# Di BlackRock, stablecoin disebut sebagai jembatan ke keuangan tradisional

Analis BlackRock menyatakan bahwa sistem keuangan mengalami transformasi di bawah pengaruh kripto dan meningkatnya utang negara AS. Menurut laporan perusahaan, “stablecoin” telah menjadi jembatan antara ekonomi digital dan tradisional.

Para ahli menekankan bahwa stablecoin tidak lagi menjadi alat eksklusif untuk perdagangan kripto. Pada November 2025, volume pasar telah melampaui $250 miliar. Aset ini semakin sering digunakan untuk transfer lintas negara dan pembayaran sehari-hari.

Sumber: laporan BlackRock. Laporan tersebut juga menyebutkan pengesahan undang-undang GENIUS Act di AS, yang menciptakan kerangka regulasi pertama untuk “stablecoin” pembayaran. Penerbit diizinkan menggunakan insentif pemasaran, sehingga mereka menjadi pesaing deposito perbankan dan reksa dana pasar uang.

Eksodus modal besar-besaran ke aset digital dapat mengubah mekanisme pemberian kredit dalam perekonomian, menurut BlackRock. Bank berisiko kehilangan sebagian likuiditasnya.

Selain itu, di negara berkembang, stablecoin menggantikan mata uang nasional yang lemah. Ini memperluas akses ke dolar, tetapi menyulitkan kebijakan moneter bank sentral lokal.

BlackRock juga menyoroti tren utama lainnya:

1. AI dan energi. Perkembangan kecerdasan buatan menghadapi batasan fisik. Pada tahun 2030, data center dapat mengonsumsi hingga 25% dari seluruh listrik di AS.
2. Politik. Dunia telah memasuki “tatanan dunia ketiga” setelah Perang Dunia II. Hubungan AS dan Tiongkok menentukan agenda global, sementara Eropa meningkatkan belanja pertahanan.
3. Investasi. Perusahaan mempertahankan proyeksi positif terhadap saham AS di tengah perkembangan AI

Laporan tersebut juga menyoroti masalah utang negara AS. Analis BlackRock tidak lagi menganggap obligasi negara jangka panjang sebagai aset lindung nilai yang andal untuk portofolio. Investor disarankan untuk mencari instrumen lindung nilai alternatif di tengah meningkatnya defisit anggaran.

Larry Fink dan Bitcoin

Kepala BlackRock Larry Fink menjelaskan perubahan tajam dalam pandangannya terhadap kripto. Berbicara di KTT NYT DealBook, ia mengomentari perjalanannya dari kritik keras industri hingga peluncuran ETF spot bitcoin terbesar.

Fink mengakui bahwa peralihannya dari mengasosiasikan aset digital dengan pencucian uang menjadi mengelola aset miliaran dolar dalam “emas digital” adalah “contoh publik yang jelas” dari perubahan keyakinan. Menurut CEO BlackRock, “proses berpikirnya terus berkembang.”

Fink menggambarkan bitcoin sebagai “aset ketakutan”. Eksekutif puncak ini mencatat bahwa harga kripto utama turun ketika pasar menjadi lebih pasti, misalnya saat ada berita tentang kesepakatan dagang AS-Tiongkok atau meredanya ketegangan politik.

Fink juga memperingatkan investor jangka pendek tentang risiko yang ada. Ia menekankan bahwa bitcoin tetap menjadi instrumen yang sangat volatil. Untuk trading yang sukses, dibutuhkan kepekaan pasar yang sempurna, yang menurut kepala BlackRock, kebanyakan orang tidak memilikinya.

Sebagai pengingat, pada bulan November, kepala divisi kripto perusahaan investasi Robert Mitchnick menyatakan bahwa sebagian besar klien dari perusahaan manajemen aset terbesar di dunia tidak menganggap emas digital sebagai alat pembayaran.