Selama beberapa dekade, para pemikir brilian dari Tiongkok mendorong ledakan teknologi Amerika. Sekarang? Sebuah pergeseran sedang terjadi. Semakin banyak talenta muda yang mempertimbangkan kembali jalur tradisional ke universitas di AS.
Mengapa terjadi perubahan? Ada banyak faktor yang berperan. Ketegangan geopolitik menciptakan ketidakpastian. Pembatasan visa semakin ketat. Sementara itu, peluang di dalam negeri berkembang pesat—terutama di sektor teknologi baru dan inovasi kripto.
Aliran talenta yang dulu hanya mengalir satu arah kini mulai terdistribusi ulang. Beberapa menuju Singapura, Dubai, atau Hong Kong. Yang lain memilih tetap tinggal, membangun di pasar domestik yang semakin bersaing dengan ekosistem Barat.
Ini bukan lagi hanya soal pendidikan. Ini tentang di mana generasi berikutnya melihat peluang, stabilitas, dan kebebasan untuk berinovasi. Lanskapnya kini berbeda, dan orang-orang cerdas memilih jalannya sendiri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
9
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BackrowObserver
· 12-06 08:46
Sejujurnya, arus balik talenta ini sudah bisa diprediksi sejak lama, hanya saja masih ada beberapa orang yang masih bermimpi. Di bidang crypto, memang Tiongkok sangat kuat, teman-teman yang pergi ke luar negeri ke Singapura semuanya sudah meraup untung besar.
Lihat AsliBalas0
DeadTrades_Walking
· 12-05 20:44
American Dream sudah saatnya bangun, sungguh.
Lihat AsliBalas0
SillyWhale
· 12-05 17:04
Sudahlah, gaya Amerika sudah tidak menarik lagi, justru tetap bersaing di dalam negeri terasa lebih menarik.
Lihat AsliBalas0
ChainMaskedRider
· 12-04 19:35
Benar, sekarang siapa lagi yang harus tergantung pada Amerika Serikat, ekosistem crypto dalam negeri sedang sangat ramai.
Lihat AsliBalas0
ArbitrageBot
· 12-03 20:10
Sejujurnya, arus balik talenta seperti ini memang sudah seharusnya terjadi. Sistem visa di Amerika Serikat makin lama makin ketat, daripada terus-menerus diperlakukan seperti warga negara kelas dua, lebih baik pulang ke rumah dan mencari peluang sendiri.
Lihat AsliBalas0
HashRateHermit
· 12-03 20:03
Sejujurnya, perubahan arah ini memang semakin cepat, bukan hanya masalah studi di luar negeri saja.
Lihat AsliBalas0
Anon32942
· 12-03 19:53
Sejujurnya, perubahan arah tren ini memang cukup jelas. Tapi menurut saya intinya tetap pada ke mana uang mengalir, ke sanalah talenta pergi, sederhana tapi nyata.
Lihat AsliBalas0
CryptoSourGrape
· 12-03 19:47
Kalau dari awal tahu persaingan di dalam negeri seketat ini, saya tidak akan pergi ke Amerika. Sekarang saya sangat menyesal.
Lihat AsliBalas0
not_your_keys
· 12-03 19:44
Sejujurnya, kali ini memang terasa, teman-teman di sekitar saya semua mulai menghitung ulang. Persyaratan visa Amerika semakin tinggi, daripada repot lebih baik langsung bersaing di dalam negeri atau pergi ke Singapura.
Selama beberapa dekade, para pemikir brilian dari Tiongkok mendorong ledakan teknologi Amerika. Sekarang? Sebuah pergeseran sedang terjadi. Semakin banyak talenta muda yang mempertimbangkan kembali jalur tradisional ke universitas di AS.
Mengapa terjadi perubahan? Ada banyak faktor yang berperan. Ketegangan geopolitik menciptakan ketidakpastian. Pembatasan visa semakin ketat. Sementara itu, peluang di dalam negeri berkembang pesat—terutama di sektor teknologi baru dan inovasi kripto.
Aliran talenta yang dulu hanya mengalir satu arah kini mulai terdistribusi ulang. Beberapa menuju Singapura, Dubai, atau Hong Kong. Yang lain memilih tetap tinggal, membangun di pasar domestik yang semakin bersaing dengan ekosistem Barat.
Ini bukan lagi hanya soal pendidikan. Ini tentang di mana generasi berikutnya melihat peluang, stabilitas, dan kebebasan untuk berinovasi. Lanskapnya kini berbeda, dan orang-orang cerdas memilih jalannya sendiri.