Pada tanggal 1 Desember 2025, harga Bitcoin mencapai **82,150 dolar** — angka ini tidak hanya memecahkan rekor sejarah, tetapi juga seperti menggoreskan retakan pada tembok sistem TradFi.

**Tiga kekuatan mendorong badai harga ini**

Mari kita mulai dengan sisi kebijakan. Pukul 3 pagi, Ketua Federal Reserve Jerome Powell secara jarang menyebutkan dalam notulen rapat "studi kelayakan memasukkan aset digital sebagai aset cadangan yang sah", ini adalah pertama kalinya regulator secara publik membahas topik semacam ini. Perubahan sinyal kebijakan ini langsung membangkitkan suasana pasar.

Situasi keuangan semakin gila. Arus masuk bersih ETF Ethereum BlackRock mencapai 4,7 miliar dolar AS dalam satu hari, menyebabkan seluruh ekosistem Layer2 melonjak 80%. DeFi terkemuka seperti UNI dan AAVE berlipat ganda dalam satu minggu. Sementara itu, bursa di Tokyo dan London meluncurkan ETF spot cryptocurrency secara bersamaan, dengan volume pembelian institusi melonjak 340% dibandingkan bulan lalu—modal tradisional sedang berpindah secara besar-besaran.

**Uang pintar sedang melihat apa?**

Data on the blockchain mengungkap beberapa detail menarik: alamat raksasa secara diam-diam menambah posisi pada token di jalur AI dan DePIN, seperti proyek RNDR dan TAO yang baru-baru ini terlihat jelas membeli. Sebaliknya, volume transaksi NFT di ekosistem Solana anjlok 62% dalam sehari, tanda pergeseran sektor sudah sangat jelas.

**Ini baru permulaan**

Ketika kode mulai mendefinisikan kembali nilai, ketika algoritma menantang hak prerogatif bank sentral untuk mencetak uang - apa yang kita alami bukan sekadar siklus pasar bullish, tetapi sebuah eksperimen pemikiran tentang "apa itu uang".

Jika suatu hari, sistem mata uang global benar-benar mengaitkan dengan aset digital tertentu, apakah Anda akan menjadi pembuat aturan, atau penerima pasif? Pertanyaan ini patut dipikirkan dengan serius oleh setiap peserta.