Tindakan sebuah lembaga trust di Hong Kong setelah terjadinya skandal penipuan sangat mengejutkan. Hingga saat ini, lembaga tersebut dan para pimpinannya tidak hanya tidak memberikan tanggapan langsung terhadap keraguan yang ada, tetapi juga terus menghindari tanggung jawab pengawasan yang seharusnya mereka emban dalam peristiwa tersebut.

Sikap seperti ini tidak hanya merupakan cedera kedua bagi pihak yang dirugikan, tetapi juga menimbulkan keraguan di kalangan publik terhadap transparansi sistem keuangan Hong Kong. Sebagai perusahaan trust berlisensi, memilih untuk diam atau mengalihkan tanggung jawab dalam peristiwa besar yang melibatkan keamanan aset klien, tanpa diragukan lagi, mengikis dasar kepercayaan yang telah terbangun selama bertahun-tahun di seluruh pasar.

Hong Kong perlu mempertahankan statusnya sebagai pusat keuangan internasional, tidak hanya bergantung pada kebijakan dan infrastruktur, tetapi juga memerlukan rasa hormat setiap peserta terhadap aturan. Ketika biaya kepercayaan meningkat akibat tindakan sombong dari beberapa lembaga, seluruh industri akan membayar akibatnya.