Data terbaru menunjukkan tren yang mengejutkan: suatu kawasan di Asia Timur kembali masuk ke dalam tiga besar daya komputasi Bitcoin global. Empat tahun yang lalu, badai kebijakan yang melanda seluruh industri telah membuat daya komputasi lokal menguap hampir setengahnya dalam sekejap, dengan banyak mesin penambangan dipindahkan ke luar negeri dalam semalam. Namun sekarang, daya komputasi ini kembali dengan bentuk yang berbeda.

Mengunjungi beberapa kasus dapat menunjukkan petunjuk. Di sebuah pembangkit listrik tenaga air kecil di provinsi barat daya, pendaftaran perusahaan mencantumkan "Pusat Data Komputasi Awan", tetapi yang sebenarnya beroperasi adalah ratusan ribu mesin penambang profesional. Di kawasan industri barat laut, terpasang papan nama "Pemulihan Panas Sisa·Energi Hijau", tetapi saat pintu dibuka, yang terlihat adalah pengaturan tambang yang standar—rak-rak yang padat, sistem pendingin industri, dan suara bising peralatan yang beroperasi 24 jam tanpa henti.

Lebih magis lagi, di platform sosial bahkan muncul "tutorial menyembunyikan penambang keluarga": melapisi bagian dalam lemari dengan bahan peredam suara, memasang saluran pendingin, dan setelah menutup pintu lemari, dunia luar hampir tidak menyadari adanya keanehan.

Di balik perilaku berisiko ini terdapat perhitungan ekonomi yang jelas. Sebagai contoh, biaya listrik untuk penggunaan industri di suatu provinsi utara adalah sekitar 0,3 yuan/kWh, sementara harga listrik serupa di Texas, AS, mencapai 0,9 yuan/kWh—ini hampir tiga kali lipat perbedaan biaya yang secara langsung menentukan titik impas penambangan. Berdasarkan harga koin dan kesulitan saat ini, meskipun peralatan disita dengan kerugian 200.000, operasi selama tiga bulan masih dapat mengembalikan biaya. Tingkat pengembalian ini bagi modal sangat dapat dikendalikan risikonya.

Tetapi ini bukan hanya sekadar permainan regulasi. Keamanan jaringan Bitcoin dibangun di atas dasar desentralisasi daya komputasi - ketika lebih dari 50% daya komputasi terpusat di suatu daerah, secara teoritis ada risiko sistemik yang dapat terpengaruh oleh kebijakan tunggal. Penyesuaian kebijakan empat tahun lalu pernah membuat daya komputasi jaringan turun 40% dalam dua minggu, dan waktu konfirmasi transaksi pernah diperpanjang hingga beberapa jam. Jika situasi serupa terjadi lagi, yang akan terpengaruh adalah kredibilitas seluruh sistem keuangan terdesentralisasi.

Perpindahan daya komputasi yang tersembunyi ini pada dasarnya adalah hasil dari arbitrase energi global, kekosongan kebijakan, dan inersia teknologi yang saling berinteraksi. Lain kali ketika Anda melewati pabrik di pinggiran kota dan melihat lampu merah yang tidak pada tempatnya; atau memperhatikan penggunaan listrik yang terus-menerus tidak normal di sebuah gedung tempat tinggal; atau merasakan gelombang panas dari balkon tetangga Anda di tengah malam—sangat mungkin, di sana sedang berlangsung sebuah kompetisi daya komputasi yang rahasia.