Kegilaan belanja yang dulunya mendefinisikan Black Friday tampaknya sedang kehilangan tenaga. Perusahaan-perusahaan sedang mengkalibrasi ulang strategi di tengah hambatan ekonomi—tarif pada impor telah mengganggu model harga dan rantai pasokan. Apa yang dulunya merupakan lonjakan pendapatan yang dijamin kini terasa seperti bernavigasi melalui kabut. Pengecer terjebak antara mempertahankan margin dan tetap kompetitif, sementara konsumen merasakan ketegangan di setiap label harga.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFT_Therapy
· 9jam yang lalu
black friday sudah menjadi lelucon, sekarang benar-benar tidak ada yang peduli. Bea cukai ini membuat rantai pasokan menjadi kacau, para pedagang benar-benar tidak bisa bertahan...
Lihat AsliBalas0
LiquidatedNotStirred
· 9jam yang lalu
Black Friday tidak ada gemuruh, ini baru pasar beruang 😅
Lihat AsliBalas0
GhostAddressHunter
· 9jam yang lalu
Hari Black Friday sudah menjadi lelucon, diskonnya semakin enkripsi, masih Aset Kripto yang menarik.
Lihat AsliBalas0
TokenRationEater
· 9jam yang lalu
Black Friday sudah mati, sekarang ini adalah permainan saling berhadapan antara pedagang dan konsumen... Tarif ini benar-benar telah melukai.
Lihat AsliBalas0
SmartContractPhobia
· 9jam yang lalu
Black Friday sudah mati, sekarang adalah permainan pemangkasan antara pedagang.
Lihat AsliBalas0
MEVHunterWang
· 10jam yang lalu
Black Friday tidak semanis itu, kunci sebenarnya adalah data on-chain yang akan berbicara, logika off-chain ini sudah lama runtuh.
Kegilaan belanja yang dulunya mendefinisikan Black Friday tampaknya sedang kehilangan tenaga. Perusahaan-perusahaan sedang mengkalibrasi ulang strategi di tengah hambatan ekonomi—tarif pada impor telah mengganggu model harga dan rantai pasokan. Apa yang dulunya merupakan lonjakan pendapatan yang dijamin kini terasa seperti bernavigasi melalui kabut. Pengecer terjebak antara mempertahankan margin dan tetap kompetitif, sementara konsumen merasakan ketegangan di setiap label harga.