【Badai Obligasi Jepang Datang, Ujian Penting bagi BTC di Tengah Restrukturisasi Likuiditas Global】 Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 30 tahun melonjak hingga 3,35% dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, sementara imbal hasil tenor 10 tahun menyentuh 1,78%, tertinggi sejak 2008. Gelombang penjualan obligasi Jepang memicu peringatan rantai keuangan global. Rasio utang pemerintah Jepang terhadap PDB telah mencapai 261%, tertinggi di negara maju. Keseimbangan utang yang didukung era suku bunga rendah kini nyaris runtuh akibat kenaikan imbal hasil, membuat bank sentral Jepang terjebak dalam dilema: menaikkan suku bunga untuk mencegah krisis obligasi atau menahan suku bunga untuk menghindari depresiasi yen.
Dampak utama langsung mengarah pada carry trade yen sekitar 20 triliun dolar AS—lembaga global meminjam yen dengan bunga rendah lalu menginvestasikannya ke aset berimbal hasil tinggi. Jika imbal hasil obligasi Jepang terus naik dan memperkuat yen, posisi carry trade akan ditutup secara masif, memicu aksi jual aset global. Mata uang pasar berkembang dan saham teknologi AS akan terdampak pertama, dan pengetatan likuiditas bisa memeras berbagai gelembung aset. Ini bukan resesi ekonomi jangka pendek, melainkan akhir dari era 30 tahun suku bunga rendah Jepang yang menopang likuiditas global. Logika penetapan harga aset global akan sepenuhnya direstrukturisasi.
Bagi industri kripto, pengetatan likuiditas adalah variabel utama: penutupan posisi arbitrase jangka pendek bisa menyebabkan tekanan serentak pada aset berisiko. BTC sebelumnya juga terkoreksi selama siklus pengetatan likuiditas, dan kali ini bukan pengecualian. Dalam jangka panjang, sudah ada perusahaan Jepang yang menggunakan BTC sebagai lindung nilai terhadap depresiasi yen dan aset cadangan strategis. Dana safe haven dari pasar tradisional mungkin mencari alokasi pada aset non-sovereign. BTC harus melewati ujian likuiditas agar bisa menyerap dana tambahan. Dalam siklus deflasi aset global, volatilitas BTC meningkat, menguji fungsi lindung nilai dan daya serap modal yang sesungguhnya. #比特币波动性 Global Macro Hedge
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
$BTC BTCUSDT Perpetual 82.951,3 -6,71%
【Badai Obligasi Jepang Datang, Ujian Penting bagi BTC di Tengah Restrukturisasi Likuiditas Global】
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 30 tahun melonjak hingga 3,35% dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, sementara imbal hasil tenor 10 tahun menyentuh 1,78%, tertinggi sejak 2008. Gelombang penjualan obligasi Jepang memicu peringatan rantai keuangan global. Rasio utang pemerintah Jepang terhadap PDB telah mencapai 261%, tertinggi di negara maju. Keseimbangan utang yang didukung era suku bunga rendah kini nyaris runtuh akibat kenaikan imbal hasil, membuat bank sentral Jepang terjebak dalam dilema: menaikkan suku bunga untuk mencegah krisis obligasi atau menahan suku bunga untuk menghindari depresiasi yen.
Dampak utama langsung mengarah pada carry trade yen sekitar 20 triliun dolar AS—lembaga global meminjam yen dengan bunga rendah lalu menginvestasikannya ke aset berimbal hasil tinggi. Jika imbal hasil obligasi Jepang terus naik dan memperkuat yen, posisi carry trade akan ditutup secara masif, memicu aksi jual aset global. Mata uang pasar berkembang dan saham teknologi AS akan terdampak pertama, dan pengetatan likuiditas bisa memeras berbagai gelembung aset. Ini bukan resesi ekonomi jangka pendek, melainkan akhir dari era 30 tahun suku bunga rendah Jepang yang menopang likuiditas global. Logika penetapan harga aset global akan sepenuhnya direstrukturisasi.
Bagi industri kripto, pengetatan likuiditas adalah variabel utama: penutupan posisi arbitrase jangka pendek bisa menyebabkan tekanan serentak pada aset berisiko. BTC sebelumnya juga terkoreksi selama siklus pengetatan likuiditas, dan kali ini bukan pengecualian. Dalam jangka panjang, sudah ada perusahaan Jepang yang menggunakan BTC sebagai lindung nilai terhadap depresiasi yen dan aset cadangan strategis. Dana safe haven dari pasar tradisional mungkin mencari alokasi pada aset non-sovereign. BTC harus melewati ujian likuiditas agar bisa menyerap dana tambahan. Dalam siklus deflasi aset global, volatilitas BTC meningkat, menguji fungsi lindung nilai dan daya serap modal yang sesungguhnya.
#比特币波动性 Global Macro Hedge