Sidang Senat baru saja menyetujui kesepakatan sementara, yang dianggap sebagai penghentian sementara krisis dana pemerintah AS. Tapi ini belum selesai—RUU tersebut masih harus melewati DPR, dan yang lebih memprihatinkan adalah anggaran harus dibahas ulang lagi pada akhir Januari tahun depan. Perang politik ini meskipun sementara mereda, pasar kripto tidak merasa tenang—ketidakpastian kebijakan dan fluktuasi likuiditas justru membuat kondisi pasar semakin sulit diprediksi.

Kesepakatan jangka pendek yang dicapai kedua partai memang memberi angin segar bagi pasar, kekhawatiran tentang penutupan pemerintah sebelumnya pun sementara menghilang. Lihat saja token seperti UNI yang langsung menguat, menunjukkan betapa besar keinginan pasar akan kejelasan kebijakan. Tapi berapa lama suasana optimisme ini akan bertahan? Solusi sementara ini sama sekali tidak menyentuh masalah utang yang menjadi beban berat, batas utang masih dalam ketegangan, yang langsung berkaitan dengan kecukupan likuiditas dolar AS. Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, pernah mengatakan bahwa likuiditas yang didukung oleh akun TGA Departemen Keuangan kemungkinan akan habis awal tahun depan. Bagi dunia kripto yang sangat bergantung pada likuiditas, kehangatan saat ini mungkin hanya sementara.

Kebijakan juga menjadi sumber kekhawatiran utama. Kerangka regulasi penting seperti RUU "Clearance Act" masih terjebak dalam proses legislasi dan tidak bergerak. Tidak ada kejelasan siapa yang mengatur SEC dan CFTC. Meskipun stablecoin mendapatkan sedikit regulasi berkat persyaratan cadangan 1:1 dari RUU "GENIUS", namun saat parlemen berdebat, kebijakan bisa berubah sewaktu-waktu. Ketika anggaran kembali macet pada Januari mendatang, bukan hanya pengurangan pengeluaran pemerintah yang akan mengurangi likuiditas, tetapi juga kemungkinan besar penundaan RUU regulasi kripto yang selama ini dinanti-nanti, sehingga industri yang berharap regulasi segera terwujud harus bersabar lagi.