The Federal Reserve benar-benar akan membuka keran pelonggaran kali ini—neraca aset sebesar 6,6 triliun dolar ada di sana, dan tren penurunan daya beli dolar mungkin sudah dalam perjalanan.
Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan Oktober, Powell mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin. Jika dihitung sejak Juni tahun lalu, total pemotongan sudah mencapai 150 basis poin. Meskipun pernyataan resmi tetap menggunakan bahasa yang tenang dan stabil, orang yang jeli bisa melihat—pemotongan suku bunga berikutnya hampir pasti akan dilakukan.
Namun yang benar-benar perlu diperhatikan adalah hal lain. Powell sudah memberi isyarat di awal, saat pertemuan Asosiasi Ekonomi Bisnis Nasional di Philadelphia: Quantitative Tightening (QT) akan segera berakhir. Beberapa tahun ini, Federal Reserve secara kasat mata memang sedang mengurangi neraca, tapi efek sebenarnya... semua orang sudah tahu. Pada pertemuan November, mereka secara resmi mengumumkan bahwa mulai 1 Desember, pengurangan neraca akan dihentikan secara resmi.
Apa arti sinyal ini? Pengalaman sejarah menunjukkan—begitu QT berhenti, mesin cetak uang harus segera dinyalakan. Naskahnya tidak pernah berubah.
Melihat dampak kebijakan Federal Reserve terhadap dolar dalam jangka panjang, kita tahu bahwa sejak didirikan pada 1913, daya beli dolar telah menguap sebesar 97%. Uang 100 dolar pada tahun itu, jika dibawa ke hari ini, hanya memiliki daya beli sekitar 3,2 dolar. Data ini bukan omong kosong, melainkan kenyataan yang menyakitkan.
Pelajaran dari sejarah depresiasi dolar sangat jelas: pada tahun 1933, Roosevelt menyita emas; pada 1971, Nixon menghapus standar emas—semua itu adalah titik balik. Tapi memasuki abad ke-21, aturan mainnya berubah—mesin cetak uang menjadi senjata baru, yaitu yang disebut Quantitative Easing (QE). Singkatnya, Federal Reserve mencetak uang dari udara.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ApeDegen
· 7jam yang lalu
Resesi ekonomi, cap sudah terpasang.
Lihat AsliBalas0
LonelyAnchorman
· 7jam yang lalu
Bagaimanapun juga, semuanya adalah petani bawang, cukup menonton pertunjukan saja.
Lihat AsliBalas0
NFTArtisanHQ
· 7jam yang lalu
estetika moneter The Fed: sebuah refleksi pasca-digital tentang dekonstruksi nilai...
Lihat AsliBalas0
governance_ghost
· 7jam yang lalu
The Federal Reserve benar-benar kehilangan kendali, ya.
Lihat AsliBalas0
GasFeeSobber
· 8jam yang lalu
Hai, sudah lama bersembunyi di Bitcoin. Siapa pun yang bermain dengan dolar itu bodoh.
The Federal Reserve benar-benar akan membuka keran pelonggaran kali ini—neraca aset sebesar 6,6 triliun dolar ada di sana, dan tren penurunan daya beli dolar mungkin sudah dalam perjalanan.
Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan Oktober, Powell mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin. Jika dihitung sejak Juni tahun lalu, total pemotongan sudah mencapai 150 basis poin. Meskipun pernyataan resmi tetap menggunakan bahasa yang tenang dan stabil, orang yang jeli bisa melihat—pemotongan suku bunga berikutnya hampir pasti akan dilakukan.
Namun yang benar-benar perlu diperhatikan adalah hal lain. Powell sudah memberi isyarat di awal, saat pertemuan Asosiasi Ekonomi Bisnis Nasional di Philadelphia: Quantitative Tightening (QT) akan segera berakhir. Beberapa tahun ini, Federal Reserve secara kasat mata memang sedang mengurangi neraca, tapi efek sebenarnya... semua orang sudah tahu. Pada pertemuan November, mereka secara resmi mengumumkan bahwa mulai 1 Desember, pengurangan neraca akan dihentikan secara resmi.
Apa arti sinyal ini? Pengalaman sejarah menunjukkan—begitu QT berhenti, mesin cetak uang harus segera dinyalakan. Naskahnya tidak pernah berubah.
Melihat dampak kebijakan Federal Reserve terhadap dolar dalam jangka panjang, kita tahu bahwa sejak didirikan pada 1913, daya beli dolar telah menguap sebesar 97%. Uang 100 dolar pada tahun itu, jika dibawa ke hari ini, hanya memiliki daya beli sekitar 3,2 dolar. Data ini bukan omong kosong, melainkan kenyataan yang menyakitkan.
Pelajaran dari sejarah depresiasi dolar sangat jelas: pada tahun 1933, Roosevelt menyita emas; pada 1971, Nixon menghapus standar emas—semua itu adalah titik balik. Tapi memasuki abad ke-21, aturan mainnya berubah—mesin cetak uang menjadi senjata baru, yaitu yang disebut Quantitative Easing (QE). Singkatnya, Federal Reserve mencetak uang dari udara.