Mengenai bagaimana protokol DeFi bisa bertahan hidup, kasus Morpho cukup menarik. Ini bukan proyek yang hanya sekadar menggambarkan gambaran besar, melainkan mengintegrasikan layanan perusahaan yang menguntungkan dengan token dan mekanisme tata kelola di blockchain secara bersamaan.

Kita langsung bahas yang nyata: bagaimana protokol ini menghasilkan uang? Setelah uang masuk, bagaimana nilai token didukung kembali? Dan bagaimana komunitas harus mengawasi agar proses komersialisasi tidak merusak citra desentralisasi?

# Klien institusi adalah sumber utama pendapatan

Layanan kustodian yang disesuaikan adalah pasar utama yang ditargetkan Morpho. Lembaga tradisional dan dana apa yang mereka cari? Produk yang dapat diaudit, dapat dilacak, dan memenuhi standar kepatuhan. Kustodian khusus Morpho tepat menjawab kebutuhan ini.

Metode pembayarannya juga tidak rumit. Saat integrasi, dikenakan biaya proyek sekali saja. Setelah itu, biaya pengelolaan berdasarkan skala aset, dan jika mendapatkan keuntungan lebih, dibagi—mirip dengan model "1% pengelolaan + 20% keuntungan" dari dana tradisional. Jika klien membutuhkan dukungan teknis, SLA, pengawasan keamanan, dan layanan nilai tambah lainnya, maka dikenakan biaya langganan bulanan atau tahunan.

# Bukti nyata di blockchain

Yang penting adalah pendapatan ini harus langsung terikat dalam kontrak di blockchain. Uang yang diterima secara otomatis didistribusikan sesuai proporsi ke dana DAO, dimasukkan ke dalam kolam asuransi, atau memicu mekanisme pembelian kembali token. Semua tindakan ini tertulis dalam kontrak, sehingga siapa pun bisa memverifikasi aliran dana di blockchain. Ini bukan janji di slide PPT, melainkan pendapatan nyata yang bisa dilacak berdasarkan tinggi blok.