Bitcoin terjebak di dekat angka 100.000 dolar, terjadi pertarungan likuidasi senilai 3,8 miliar dolar.

Saat ini pasar membentuk keseimbangan aneh: harga menembus 105.567 dolar, posisi short sebesar 2,1 miliar dolar akan memicu forced liquidation; sebaliknya jika turun menembus 96.411 dolar, posisi long lebih dari 1,7 miliar dolar langsung nol. Rentang fluktuasi 6%-9% ini menentukan nasib puluhan ribu trader.

Aksi institusi menarik perhatian. ETF Bitcoin di bawah naungan BlackRock terakhir empat hari mengalami arus keluar bersih sebesar 715 juta dolar, alamat yang memegang posisi jangka panjang telah menjual 405.000 BTC dalam 30 hari terakhir, setara lebih dari 42 miliar dolar tunai yang masuk kantong. Operasi Wall Street ini, apakah strategi pengurangan posisi secara strategis, atau sinyal menghindar dari puncak?

Trader ritel harus ingat tiga hal agar bisa bertahan di mesin pemotong daging ini:

Pertama, jangan bertarung langsung melawan whale. Luangkan 30 menit setiap hari untuk memantau aliran dana, jangan lebih dari 2% dari total aset dalam satu koin, segera cut loss jika kerugian mencapai 20%, nyawa lebih penting daripada uang.

Kedua, gunakan indikator sentimen. Ketika indeks ketakutan dan keserakahan di bawah 20, lakukan pembelian bertahap; di atas 80, saatnya mengurangi posisi. Saat media ramai-ramai euforia, biasanya itu adalah puncak sementara.

Ketiga, manajemen risiko selalu nomor satu. Bertahan melewati gelombang ini jauh lebih penting daripada menjadi kaya mendadak.

Perbedaan pendapat di pasar sangat besar. Glassnode berpendapat jika tidak menembus 113.000 dolar, harga akan kembali ke 88.000; sementara analis lain memprediksi bahwa setelah bottom jangka pendek di 84.000, akhir tahun depan bisa menembus 240.000. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa penurunan panik sering menjadi peluang emas bagi pengakuisisian utama.

Pertanyaannya sekarang: apakah Anda siap naik kendaraan, atau memilih menunggu dan melihat?