Skema Ponzi dan Bitcoin: apa perbedaannya?

Question

Dalam dunia investasi, terdapat banyak skema yang menjanjikan imbal hasil tinggi. Salah satu yang paling terkenal dan berbahaya adalah piramida keuangan, yang juga dikenal sebagai skema Ponzi. Mari kita bahas apa itu dan mengapa Bitcoin tidak termasuk dalam kategori ini.

Esensi piramida keuangan

Piramida keuangan adalah model investasi yang tidak stabil yang menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi. Ciri utama dari skema seperti ini adalah bahwa pembayaran kepada investor awal dilakukan dengan dana yang diinvestasikan oleh peserta baru. Ketika arus masuk investor baru berhenti, piramida pasti akan runtuh.

Istilah "skema Ponzi" berasal dari nama Charles Ponzi, yang pada tahun 1920-an menipu investor dengan menggunakan spekulasi pada perangko.

Bagaimana cara kerja piramida keuangan

Struktur proyek semacam itu berbentuk piramida. Di puncak terdapat pencipta, dan di bawahnya terdapat peserta. Seiring bergeraknya ke bawah, jumlah orang di setiap tingkat meningkat.

Fokus utama dalam skema seperti itu adalah menarik peserta baru. Terkadang, untuk menyamarkan, digunakan penjualan barang atau jasa, mengingatkan pada struktur pemasaran jaringan. Namun, berbeda dengan bisnis yang sah, keberhasilan dalam piramida bergantung pada aliran investor baru yang terus-menerus, yang cepat atau lambat akan habis.

Ciri-ciri Skema Ponzi

Piramida keuangan sering memiliki ciri-ciri yang sama. Berikut beberapa di antaranya:

Janji hasil tinggi yang stabil tanpa risiko. Ini bertentangan dengan prinsip dasar investasi, di mana hasil tinggi selalu terkait dengan risiko yang lebih tinggi.
Tidak adanya pendaftaran resmi dan lisensi. Perusahaan tidak memberikan akses kepada investor untuk informasi tentang keadaan keuangan dan fitur manajemennya.
Penggunaan strategi yang kompleks dan tidak jelas, yang tidak dijelaskan kepada investor. Sebagai gantinya, mereka disarankan untuk hanya mempercayai penyelenggara.
Masalah penarikan dana. Mungkin ada keterlambatan dalam pembayaran atau penggunaan sistem pembayaran yang kurang dikenal, yang menyulitkan pencairan dana.

Selain itu, penyelenggara skema semacam itu sering kali menolak untuk memberikan informasi tambahan yang melampaui informasi publik, dan tidak memiliki kontak langsung untuk dihubungi.

Bitcoin: mengapa ini bukan piramida

Beberapa orang, yang tidak memahami aspek teknis cryptocurrency, secara keliru menyebut Bitcoin sebagai skema ponzi. Namun, penilaian ini tidak benar karena alasan berikut:

Tidak ada jaminan pengembalian investasi. Bitcoin adalah teknologi yang dibuat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto, bukan proyek investasi. Selama satu setengah tahun pertama, BTC bahkan tidak memiliki nilai pasar.
Transparansi penuh. Semua transaksi Bitcoin dapat dilihat sejak awal keberadaan jaringan. Kode sumber terbuka, berbeda dengan skema Ponzi yang tertutup.
Kebebasan transaksi. Tidak ada hambatan atau penundaan dalam mentransfer Bitcoin. Pemilik dapat dengan bebas mengelola dananya tanpa campur tangan pihak ketiga.
Tidak ada pre-mining. Semua koin Bitcoin tersedia untuk ditambang oleh komunitas sejak awal, tanpa keuntungan bagi penciptanya.
Pengembangan tanpa pengelolaan terpusat. Setelah menghilangnya pencipta anonim Satoshi, pengembangan dikelola oleh komunitas, di mana perubahan memerlukan persetujuan mayoritas peserta jaringan.

Satu-satunya hal yang dapat dianggap kontroversial adalah tidak adanya pendaftaran dan regulasi resmi. Namun, ini terkait dengan sifat terdesentralisasi dari teknologi yang tidak dapat dilarang atau dikendalikan dengan metode tradisional. Meskipun demikian, regulator terus bekerja untuk mengadaptasi peraturan hukum dengan realitas baru mata uang digital.