Dalam bidang investasi Aset Kripto, banyak investor terjebak dalam kesalahpahaman umum: mereka percaya bahwa mempertahankan posisi yang merugi pada akhirnya akan membawa impas. Namun, kenyataannya seringkali bertolak belakang — bersikeras untuk mempertahankan posisi yang merugi biasanya menyebabkan kerugian finansial yang lebih parah.

Investor sering mengalami tahap psikologi berikut ketika menghadapi pasar yang berlawanan arah:

1. Pada awalnya, ketika mengalami kerugian ringan, memiliki pemikiran beruntung, berpikir situasi akan segera membaik.
2. Seiring dengan meningkatnya kerugian, rasa cemas semakin bertambah, tetapi mentalitas yang enggan untuk menjual rugi mengambil alih.
3. Akhirnya, seiring dengan meluasnya kerugian, batas psikologis investor runtuh, dari harapan untuk sepenuhnya memulihkan biaya beralih menjadi harapan untuk mengurangi kerugian sebanyak mungkin.

Faktanya, investor tidak hanya menghadapi pasar dalam proses 'bertahan' tetapi juga kelemahan psikologis mereka sendiri. Kepercayaan diri yang berlebihan dan ketidakmauan untuk mengakui kesalahan sering kali merupakan penyebab utama kerugian besar.

Untuk benar-benar keluar dari situasi kerugian, hanya mengandalkan menunggu tidaklah cukup. Investor perlu merumuskan serangkaian strategi investasi yang lengkap dan dapat dilaksanakan, termasuk titik stop loss yang wajar, langkah-langkah manajemen risiko, serta metode analisis pasar. Hanya dengan membangun sistem investasi yang terstruktur, kita dapat melindungi modal kita di pasar yang bergejolak dan mendapatkan pengembalian yang stabil dalam jangka panjang.

Ingat, investasi yang sukses tidak terletak pada tidak pernah membuat kesalahan, tetapi pada bagaimana cara mengelola kesalahan dengan benar. Mengakui kesalahan tepat waktu dan menyesuaikan strategi sering kali membawa hasil yang lebih baik daripada bersikeras pada keputusan yang salah. Di pasar Aset Kripto yang sangat volatil seperti ini, kemampuan untuk beradaptasi dan pengambilan keputusan yang rasional lebih penting daripada bersikeras secara buta.