Seiring dengan evolusi perdagangan finansial, para trader menggunakan berbagai strategi yang layak untuk menghasilkan keuntungan. Salah satu strategi perdagangan tersebut adalah short selling. Short selling mengacu pada pendekatan perdagangan di mana seorang trader bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga aset dengan meminjam saham dan menjualnya, berharap harga akan terus turun sehingga mereka dapat membeli kembali saham tersebut dengan biaya yang lebih rendah daripada jumlah yang dipinjam. Namun, di samping manfaatnya, metode perdagangan ini juga membawa risiko yang melekat. Berikut adalah panduan komprehensif tentang short selling untuk trader pemula.
Pengantar Short Selling
Ada banyak cara untuk menghasilkan keuntungan di pasar keuangan yang lebih luas. Sementara beberapa trader sangat fokus pada analisis teknis, yang lain berinvestasi di entitas berdasarkan analisis fundamental. Biasanya, trader berusaha membeli aset pada harga rendah untuk menjualnya ketika harga meningkat. Namun, mungkin ada contoh pasar beruang yang berkepanjangan.
Dalam konteks ini, short selling muncul sebagai alat yang menonjol untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga. Secara spesifik, trader menjual aset mereka sambil berharap harga akan terus turun. Akibatnya, ketika harapan yang sesuai terwujud, trader membeli kembali aset tersebut pada harga yang lebih rendah. Jenis penjualan ini diyakini telah diperkenalkan di pasar saham Belanda pada abad ke-17. Namun, itu menjadi lebih menonjol selama peristiwa-peristiwa penting seperti krisis keuangan 2008, ketika investor ritel mendorong harga naik, menyebabkan kesulitan bagi short sellers.
Bagaimana Short Selling Bekerja
Short selling melibatkan penjualan aset dengan harapan untuk membelinya kembali ketika harga mencapai level yang lebih rendah. Dengan demikian, seorang trader yang mencoba untuk memasuki posisi short memprediksi bahwa harga akan turun, menunjukkan sentimen "bearish" tentang kinerja harga masa depan aset. Oleh karena itu, alih-alih menunggu kenaikan harga sambil memegang aset, trader beralih ke strategi short selling. Ini memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga. Dengan demikian, strategi ini menyediakan metode yang signifikan untuk pelestarian modal selama penurunan pasar.
Sebagai strategi yang umum digunakan di pasar keuangan, short selling mendukung entitas perdagangan profesional, hedge fund, dan investor ritel. Ada beberapa tujuan utama untuk menggunakan short selling, termasuk hedging dan spekulasi. Dalam kasus hedging, trader mengimbangi potensi kerugian dalam investasi lain, seperti posisi long dalam kasus aset yang serupa. Namun, spekulasi melibatkan bertaruh pada penurunan harga aset yang dijual untuk menghasilkan keuntungan yang substansial. Saat ini, short selling sedang dimanfaatkan di dunia komoditas, obligasi, dan cryptocurrency.
Jenis Short Selling
Ada dua jenis utama short selling, yaitu naked short selling dan covered short selling. Naked short selling melibatkan penjualan saham dari suatu aset tanpa meminjamnya terlebih dahulu. Jenis ini lebih berisiko karena potensi manipulasi pasar, sehingga sering kali ilegal atau dibatasi. Sebaliknya, covered short selling melibatkan peminjaman saham dari aset dan kemudian menjualnya. Ini menandakan praktik yang positif di pasar.
Persyaratan untuk Short Selling
Karena short selling melibatkan peminjaman modal, persyaratan standar bagi trader adalah untuk menyediakan jaminan melalui akun futures atau margin. Dengan mempertimbangkan hal ini, jika seorang trader melakukan short selling melalui perusahaan pialang margin atau bursa, penting untuk fokus pada hal-hal berikut.
Margin Awal
Satu poin penting yang perlu dicatat adalah rasio margin awal. Di pasar tradisional, rasio margin awal dapat mencapai setengah dari nilai aset yang disimpan. Namun, di ranah cryptocurrency, rasio ini tergantung pada leverage yang digunakan dan platformnya. Secara spesifik, posisi $1,000 dengan leverage 5x akan memerlukan $200 dalam hal jaminan.
Risiko Likuidasi
Penurunan signifikan dalam tingkat margin dapat menyebabkan bursa atau broker meminta pengguna untuk menambahkan modal atau cukup melikuidasi posisi mereka untuk mengimbangi dana yang telah mereka beli. Ini dapat mengakibatkan kerugian yang substansial.
Margin Pemeliharaan
Margin pemeliharaan adalah konsep kunci lainnya dalam short selling. Ini memastikan bahwa ada modal yang cukup di akun untuk mengimbangi potensi kerugian. Ini biasanya dihitung berdasarkan Tingkat Margin trader.
Manfaat Short Selling
Dengan short selling, trader dan investor dapat menerima berbagai manfaat. Keuntungan utama dalam hal ini adalah hedging. Ini memungkinkan trader untuk melindungi portofolio mereka dengan secara efektif mengimbangi kerugian dalam berbagai posisi long, terutama dalam kondisi pasar yang volatil. Manfaat lain terkait dengan likuiditas karena short selling mendorong aktivitas perdagangan, memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli dalam transfer. Secara bersamaan, short selling memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga, berbeda dengan strategi long-only tradisional. Pada saat yang sama, short seller membantu menyesuaikan saham yang terlalu bernilai, meningkatkan efisiensi pasar.
Risiko yang Terkait dengan Short Selling
Selain manfaat, ada beberapa risiko yang terkait dengan short selling. Trader perlu mempertimbangkan risiko ini untuk mencegah potensi kerugian. Selama bertahun-tahun, beberapa trader pro telah menghadapi kebangkrutan akibat short selling. Oleh karena itu, berita tak terduga tentang kenaikan harga saham dapat dengan cepat menempatkan penjual pendek dalam posisi sulit. Demikian pula, kelemahan lain dari short selling adalah perubahan suku bunga dan biaya, terutama untuk saham yang sulit dipinjam dan dalam permintaan tinggi.
Selain itu, pembatasan atau larangan sementara selama periode volatilitas pasar dapat memaksa penjual pendek untuk akhirnya membeli kembali pada harga yang tidak menguntungkan. Secara bersamaan, dalam kasus pasar saham, penjual pendek harus membayar dividen yang dikeluarkan selama periode short selling.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, short selling adalah strategi yang terkenal, memungkinkan trader untuk memanfaatkan penurunan harga. Baik digunakan untuk lindung nilai atau spekulasi, short selling adalah bagian integral dari pasar cryptocurrency dan pasar tradisional. Strategi ini adalah elemen inti dari pasar cryptocurrency dan pasar tradisional. Meskipun demikian, penting untuk mempertimbangkan kerugian dan risiko dari short selling, termasuk biaya transfer dan short squeezes, serta kerugian yang tidak terbatas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Penjualan Pendek: Panduan Komprehensif untuk Pemula
Seiring dengan evolusi perdagangan finansial, para trader menggunakan berbagai strategi yang layak untuk menghasilkan keuntungan. Salah satu strategi perdagangan tersebut adalah short selling. Short selling mengacu pada pendekatan perdagangan di mana seorang trader bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga aset dengan meminjam saham dan menjualnya, berharap harga akan terus turun sehingga mereka dapat membeli kembali saham tersebut dengan biaya yang lebih rendah daripada jumlah yang dipinjam. Namun, di samping manfaatnya, metode perdagangan ini juga membawa risiko yang melekat. Berikut adalah panduan komprehensif tentang short selling untuk trader pemula.
Pengantar Short Selling
Ada banyak cara untuk menghasilkan keuntungan di pasar keuangan yang lebih luas. Sementara beberapa trader sangat fokus pada analisis teknis, yang lain berinvestasi di entitas berdasarkan analisis fundamental. Biasanya, trader berusaha membeli aset pada harga rendah untuk menjualnya ketika harga meningkat. Namun, mungkin ada contoh pasar beruang yang berkepanjangan.
Dalam konteks ini, short selling muncul sebagai alat yang menonjol untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga. Secara spesifik, trader menjual aset mereka sambil berharap harga akan terus turun. Akibatnya, ketika harapan yang sesuai terwujud, trader membeli kembali aset tersebut pada harga yang lebih rendah. Jenis penjualan ini diyakini telah diperkenalkan di pasar saham Belanda pada abad ke-17. Namun, itu menjadi lebih menonjol selama peristiwa-peristiwa penting seperti krisis keuangan 2008, ketika investor ritel mendorong harga naik, menyebabkan kesulitan bagi short sellers.
Bagaimana Short Selling Bekerja
Short selling melibatkan penjualan aset dengan harapan untuk membelinya kembali ketika harga mencapai level yang lebih rendah. Dengan demikian, seorang trader yang mencoba untuk memasuki posisi short memprediksi bahwa harga akan turun, menunjukkan sentimen "bearish" tentang kinerja harga masa depan aset. Oleh karena itu, alih-alih menunggu kenaikan harga sambil memegang aset, trader beralih ke strategi short selling. Ini memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga. Dengan demikian, strategi ini menyediakan metode yang signifikan untuk pelestarian modal selama penurunan pasar.
Sebagai strategi yang umum digunakan di pasar keuangan, short selling mendukung entitas perdagangan profesional, hedge fund, dan investor ritel. Ada beberapa tujuan utama untuk menggunakan short selling, termasuk hedging dan spekulasi. Dalam kasus hedging, trader mengimbangi potensi kerugian dalam investasi lain, seperti posisi long dalam kasus aset yang serupa. Namun, spekulasi melibatkan bertaruh pada penurunan harga aset yang dijual untuk menghasilkan keuntungan yang substansial. Saat ini, short selling sedang dimanfaatkan di dunia komoditas, obligasi, dan cryptocurrency.
Jenis Short Selling
Ada dua jenis utama short selling, yaitu naked short selling dan covered short selling. Naked short selling melibatkan penjualan saham dari suatu aset tanpa meminjamnya terlebih dahulu. Jenis ini lebih berisiko karena potensi manipulasi pasar, sehingga sering kali ilegal atau dibatasi. Sebaliknya, covered short selling melibatkan peminjaman saham dari aset dan kemudian menjualnya. Ini menandakan praktik yang positif di pasar.
Persyaratan untuk Short Selling
Karena short selling melibatkan peminjaman modal, persyaratan standar bagi trader adalah untuk menyediakan jaminan melalui akun futures atau margin. Dengan mempertimbangkan hal ini, jika seorang trader melakukan short selling melalui perusahaan pialang margin atau bursa, penting untuk fokus pada hal-hal berikut.
Margin Awal
Satu poin penting yang perlu dicatat adalah rasio margin awal. Di pasar tradisional, rasio margin awal dapat mencapai setengah dari nilai aset yang disimpan. Namun, di ranah cryptocurrency, rasio ini tergantung pada leverage yang digunakan dan platformnya. Secara spesifik, posisi $1,000 dengan leverage 5x akan memerlukan $200 dalam hal jaminan.
Risiko Likuidasi
Penurunan signifikan dalam tingkat margin dapat menyebabkan bursa atau broker meminta pengguna untuk menambahkan modal atau cukup melikuidasi posisi mereka untuk mengimbangi dana yang telah mereka beli. Ini dapat mengakibatkan kerugian yang substansial.
Margin Pemeliharaan
Margin pemeliharaan adalah konsep kunci lainnya dalam short selling. Ini memastikan bahwa ada modal yang cukup di akun untuk mengimbangi potensi kerugian. Ini biasanya dihitung berdasarkan Tingkat Margin trader.
Manfaat Short Selling
Dengan short selling, trader dan investor dapat menerima berbagai manfaat. Keuntungan utama dalam hal ini adalah hedging. Ini memungkinkan trader untuk melindungi portofolio mereka dengan secara efektif mengimbangi kerugian dalam berbagai posisi long, terutama dalam kondisi pasar yang volatil. Manfaat lain terkait dengan likuiditas karena short selling mendorong aktivitas perdagangan, memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli dalam transfer. Secara bersamaan, short selling memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga, berbeda dengan strategi long-only tradisional. Pada saat yang sama, short seller membantu menyesuaikan saham yang terlalu bernilai, meningkatkan efisiensi pasar.
Risiko yang Terkait dengan Short Selling
Selain manfaat, ada beberapa risiko yang terkait dengan short selling. Trader perlu mempertimbangkan risiko ini untuk mencegah potensi kerugian. Selama bertahun-tahun, beberapa trader pro telah menghadapi kebangkrutan akibat short selling. Oleh karena itu, berita tak terduga tentang kenaikan harga saham dapat dengan cepat menempatkan penjual pendek dalam posisi sulit. Demikian pula, kelemahan lain dari short selling adalah perubahan suku bunga dan biaya, terutama untuk saham yang sulit dipinjam dan dalam permintaan tinggi.
Selain itu, pembatasan atau larangan sementara selama periode volatilitas pasar dapat memaksa penjual pendek untuk akhirnya membeli kembali pada harga yang tidak menguntungkan. Secara bersamaan, dalam kasus pasar saham, penjual pendek harus membayar dividen yang dikeluarkan selama periode short selling.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, short selling adalah strategi yang terkenal, memungkinkan trader untuk memanfaatkan penurunan harga. Baik digunakan untuk lindung nilai atau spekulasi, short selling adalah bagian integral dari pasar cryptocurrency dan pasar tradisional. Strategi ini adalah elemen inti dari pasar cryptocurrency dan pasar tradisional. Meskipun demikian, penting untuk mempertimbangkan kerugian dan risiko dari short selling, termasuk biaya transfer dan short squeezes, serta kerugian yang tidak terbatas.