Perkembangan pasar Aset Kripto telah mengalami beberapa kemunduran besar, di mana empat di antaranya sangat mencolok. Peristiwa-peristiwa ini tidak hanya memberikan dampak besar pada pasar, tetapi juga memengaruhi kepercayaan investor dan arah perkembangan seluruh industri.
Pada bulan Februari 2014, dunia Aset Kripto mengalami pukulan besar. Pada saat itu, bursa Bitcoin terbesar di dunia mengalami serangan peretas, kehilangan sekitar 850.000 Bitcoin, yang merupakan 7% dari total global saat itu. Peristiwa ini menyebabkan harga Bitcoin anjlok dari 800 dolar AS menjadi sekitar 100 dolar AS, dengan penurunan mencapai 80%. Kejadian ini sangat mempengaruhi kepercayaan pasar, menjadi salah satu peristiwa paling merusak dalam sejarah Aset Kripto.
Pada September 2017, otoritas regulasi Tiongkok mengambil tindakan keras terhadap penggalangan dana token, melarang semua kegiatan terkait. Keputusan ini menyebabkan harga Bitcoin turun dari 4100 dolar AS menjadi lebih dari 2800 dolar AS dalam satu hari, dengan penurunan lebih dari 30%. Banyak proyek penggalangan dana token pun runtuh, membuat para investor mengalami kerugian besar, dan total nilai pasar Aset Kripto menyusut 80%. Tindakan regulasi ini memaksa proyek domestik untuk beralih ke luar negeri, dan juga memberikan peringatan kepada para investor.
Pada bulan Maret 2020, pandemi COVID-19 memicu gejolak di pasar keuangan global, pasar Aset Kripto juga tidak luput dari dampak tersebut. Pada tanggal 12 Maret, harga Bitcoin jatuh dari 8000 dolar AS menjadi 3800 dolar AS, sedangkan Ethereum turun dari 288 dolar AS menjadi 88 dolar AS. Penurunan harga ini menyebabkan banyak investor mengalami kebangkrutan, dan suasana pasar jatuh ke titik terendah.
Pada bulan Mei 2021, China semakin memperketat pengaturan terhadap Aset Kripto. Pada tanggal 19 Mei, tiga asosiasi keuangan penting bersama-sama mengeluarkan pernyataan yang melarang bisnis terkait Aset Kripto, yang menyebabkan harga Bitcoin jatuh dari 42.000 dolar AS menjadi 29.000 dolar AS, dengan penurunan lebih dari 30% dalam satu hari. Penurunan tajam ini menyebabkan sekitar 600.000 orang mengalami likuidasi, dengan kerugian yang signifikan.
Peristiwa-peristiwa ini tidak hanya menunjukkan karakteristik risiko tinggi dari pasar Aset Kripto, tetapi juga menyoroti pengaruh besar kebijakan regulasi terhadap pasar. Meskipun telah mengalami kemunduran ini, pasar Aset Kripto tetap berkembang dan berevolusi, tetapi pelajaran sejarah ini jelas layak dipikirkan oleh semua peserta.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Perkembangan pasar Aset Kripto telah mengalami beberapa kemunduran besar, di mana empat di antaranya sangat mencolok. Peristiwa-peristiwa ini tidak hanya memberikan dampak besar pada pasar, tetapi juga memengaruhi kepercayaan investor dan arah perkembangan seluruh industri.
Pada bulan Februari 2014, dunia Aset Kripto mengalami pukulan besar. Pada saat itu, bursa Bitcoin terbesar di dunia mengalami serangan peretas, kehilangan sekitar 850.000 Bitcoin, yang merupakan 7% dari total global saat itu. Peristiwa ini menyebabkan harga Bitcoin anjlok dari 800 dolar AS menjadi sekitar 100 dolar AS, dengan penurunan mencapai 80%. Kejadian ini sangat mempengaruhi kepercayaan pasar, menjadi salah satu peristiwa paling merusak dalam sejarah Aset Kripto.
Pada September 2017, otoritas regulasi Tiongkok mengambil tindakan keras terhadap penggalangan dana token, melarang semua kegiatan terkait. Keputusan ini menyebabkan harga Bitcoin turun dari 4100 dolar AS menjadi lebih dari 2800 dolar AS dalam satu hari, dengan penurunan lebih dari 30%. Banyak proyek penggalangan dana token pun runtuh, membuat para investor mengalami kerugian besar, dan total nilai pasar Aset Kripto menyusut 80%. Tindakan regulasi ini memaksa proyek domestik untuk beralih ke luar negeri, dan juga memberikan peringatan kepada para investor.
Pada bulan Maret 2020, pandemi COVID-19 memicu gejolak di pasar keuangan global, pasar Aset Kripto juga tidak luput dari dampak tersebut. Pada tanggal 12 Maret, harga Bitcoin jatuh dari 8000 dolar AS menjadi 3800 dolar AS, sedangkan Ethereum turun dari 288 dolar AS menjadi 88 dolar AS. Penurunan harga ini menyebabkan banyak investor mengalami kebangkrutan, dan suasana pasar jatuh ke titik terendah.
Pada bulan Mei 2021, China semakin memperketat pengaturan terhadap Aset Kripto. Pada tanggal 19 Mei, tiga asosiasi keuangan penting bersama-sama mengeluarkan pernyataan yang melarang bisnis terkait Aset Kripto, yang menyebabkan harga Bitcoin jatuh dari 42.000 dolar AS menjadi 29.000 dolar AS, dengan penurunan lebih dari 30% dalam satu hari. Penurunan tajam ini menyebabkan sekitar 600.000 orang mengalami likuidasi, dengan kerugian yang signifikan.
Peristiwa-peristiwa ini tidak hanya menunjukkan karakteristik risiko tinggi dari pasar Aset Kripto, tetapi juga menyoroti pengaruh besar kebijakan regulasi terhadap pasar. Meskipun telah mengalami kemunduran ini, pasar Aset Kripto tetap berkembang dan berevolusi, tetapi pelajaran sejarah ini jelas layak dipikirkan oleh semua peserta.