Saya akhirnya memahami dunia kripto: sebuah perjalanan kesepian yang bertarung dengan sifat manusia.

Ketika ujung jari saya pertama kali menyentuh perangkat lunak pasar, saya tidak menyadari bahwa saya sedang memasuki labirin yang dijalin dengan grafik K—di sini ada kegembiraan berlipat ganda dalam semalam, juga ada kehancuran yang menghapus segalanya dalam sekejap, dan hidup saya, sejak saat itu terikat pada roda gigi naik turunnya, sulit untuk berhenti. Setiap pagi ketika membuka mata, harga BTC di layar ponsel menjadi "barometer" untuk hari yang baru, detak jantung mengikuti naik turunnya grafik lilin yang kadang cepat, kadang lambat, kegembiraan dan kecemasan bercampur, menjadi rutinitas yang sulit untuk ditinggalkan.

Dari "Pemimpi" ke "Pelaku": Pelajaran Pertama yang Diajarkan oleh Likuidasi

Ketika pertama kali masuk ke dunia kripto, saya seperti semua pemula lainnya, membawa harapan "kebebasan finansial", mengira bahwa dengan membeli koin populer, saya bisa mendapatkan keuntungan dengan mudah, tanpa persiapan menghadapi kekasaran pasar. Sampai saya mengalami likuidasi untuk pertama kalinya: pemberitahuan "margin tidak cukup" di layar terasa seperti pukulan berat, akun yang semalam masih saya hitung keuntungannya, tiba-tiba hanya tersisa sisa-sisa. Rasa tidak berdaya yang membuat otak kosong itu hampir saja membuat saya menyerah sepenuhnya. Namun semangat juang dalam diri saya mendorong saya untuk tidak menyerah — saya mulai begadang membaca buku-buku perdagangan, menganalisis grafik K-line sejarah berulang kali, mencatat setiap alasan kerugian di buku catatan, dari indikator dasar MACD, RSI, sampai analisis aliran dana dan emosi pasar, perlahan-lahan membangun kerangka pemahaman saya sendiri.

"Dua kali 'ujian hidup dan mati': Pelajaran bertahan hidup yang diajarkan pasar bearish kepada saya"

Yang benar-benar mengubah saya adalah dua kali kejatuhan pasar yang mendalam. Yang pertama adalah pasar bear yang panjang di tahun 2018, di mana aset akun menyusut dengan kecepatan yang terlihat oleh mata, melihat koin yang sebelumnya dijanjikan terus-menerus terpangkas nilainya, dan berjuang di antara "memotong kerugian" dan "bertahan" di banyak malam yang panjang; yang kedua adalah kondisi ekstrem pada "519" di tahun 2021, di mana dalam beberapa jam pasar dipenuhi darah, dan perasaan panik menyebar ke setiap komunitas. Namun, justru dua kali "upacara kedewasaan" inilah yang membuat saya sepenuhnya mengerti: dunia kripto tidak memiliki pemenang yang abadi, hanya ada penyintas yang memahami cara mengontrol risiko. Saya mulai menetapkan stop loss dan take profit secara ketat, mengelola posisi menjadi kebiasaan dalam trading saya, bahkan belajar untuk menganalisis logika valuasi dari aset berkualitas dengan tenang saat orang lain panik menjual—kesulitan malah menjadi guru terbaik.

Perdagangan penuh waktu: Kebebasan di baliknya adalah kesepian yang tidak dipahami orang lain.

Ketika hasil perdagangan stabil menutupi pengeluaran sehari-hari, saya mengundurkan diri dari pekerjaan sembilan sampai lima dan menjadi trader penuh waktu. Pada awalnya, tidak perlu berdesakan di kereta bawah tanah dan memiliki kebebasan untuk mengatur waktu sendiri membuat saya merasa seperti burung yang terlepas dari sangkar; tetapi dengan cepat, rasa kesepian mulai menyergap—tidak ada lagi yang bisa saya ajak berdiskusi tentang urusan pekerjaan, setiap hari hanya berhadapan dengan layar dingin dan angka-angka yang berdenyut, tekanan dari fluktuasi pasar hanya bisa saya hadapi sendiri. Ketika pasar baik, tidak ada yang berbagi kebahagiaan, dan ketika pasar buruk, tidak ada yang menghibur; perasaan "satu orang melawan seluruh pasar" ini perlahan-lahan menjadi norma dalam hidup.

Tidak lagi berbagi sinyal: Saya tidak ingin menjadi "pemicu risiko" bagi orang lain.

Dulu, saya selalu suka menganalisis tren BTC di media sosial, membagikan titik beli dan jual yang saya anggap tepat kepada teman-teman, berpikir bisa membantu mereka menghindari risiko dan menangkap peluang. Namun, sebuah pengalaman membuat saya berubah total: seorang teman karena pendapat saya, secara buta menggunakan leverage tinggi, akhirnya mengalami likuidasi dan emosinya hancur. Pada saat itu, saya tiba-tiba menyadari bahwa esensi dunia kripto adalah permainan zero-sum, di balik perpindahan kekayaan, pasti ada yang menanggung kerugian. Saran saya yang satu ini, bisa saja dianggap sebagai jawaban standar oleh orang lain, dan jika terjadi kesalahan dalam penilaian, bisa menghancurkan tabungan orang lain. Sejak saat itu, saya memilih untuk diam—setiap orang memiliki kemampuan untuk menanggung risiko yang berbeda, keputusan perdagangan seharusnya menjadi tanggung jawab masing-masing, saya tidak ingin menjadi orang yang secara tidak langsung mendorong orang lain masuk ke dalam jurang.

Filosofi trading saya: tidak mengejar keuntungan besar, hanya mencari stabilitas

Bertahun-tahun mengalami pasang surut telah menghilangkan obsesi saya terhadap "kekayaan instan", dan mengendapkan sebuah sistem perdagangan yang menjadi milik saya sendiri: tidak mengejar lonjakan harga atau menjual saat harga terjun, tidak berjudi pada kondisi ekstrem, dan menjadikan "keuntungan yang stabil" sebagai tujuan utama. Sekarang, tingkat kemenangan perdagangan saya dapat stabil di atas 70%, meskipun keuntungan per transaksi mungkin tidak mencolok, tetapi dalam jangka panjang, kurva akun saya selalu bergerak naik dengan stabil. Ritme "perlahan-lahan" ini justru membuat saya lebih tenang dalam menghadapi fluktuasi pasar - dibandingkan dengan keuntungan cepat jangka pendek, bisa bertahan lama di pasar ini adalah kemenangan sejati.

Dunia kripto tidak pernah menjadi jalan yang mudah, ia penuh dengan godaan dan dipenuhi dengan jebakan, setiap trader berjuang sendirian melawan kerakusan dan ketakutan mereka. Namun, saya tetap bersyukur atas pilihan yang saya buat, karena itu tidak hanya mengajarkan saya cara berdagang, tetapi juga membuat saya memahami sifat manusia dan belajar untuk menghormati pasar. Jika kamu juga berada di jalan ini, semoga kamu dapat menghindari beberapa jalan berliku, ingatlah: trader sejati tidak hanya mengandalkan keberuntungan, tetapi juga kesabaran yang panjang dan penghormatan terhadap risiko.